💞💞💞
Yudis membawa Feli kesebuah taman bermain di daerah Jakarta. "Kayanya kita ke sorean deh Dis datangnya," bisik Feli, Yudis hanya tersenyum.
"Sengaja biar kita, naik wahananya gak berdesakan. Dan bisa lama," balas Yudis. Dia melihat jam ditangannya menunjukan pukul lima sore.
Yudis membawa Feli menaiki semua wahana, dia bisa melihat senyum lepas Feli. "Aku akan selalu, mengingat senyummu," batin Yudis.
Sore itu mereka bersenang-senang, melupakan semua masalah yang terjadi pada mereka. Biarkan hari ini menjadi hari untuk Yudis dan Feli, walau hanya beberapa jam saja.
Empat jam mereka habiskan waktu bersama di taman bermain tersebut, selama itu pula Feli menonaktifkan ponselnya agar tidak ada yang mengganggunya.
"Terima kasih." Ucap Feli, saat mereka sudah sampai di halaman apartemen.
"Besok aku akan menyiapkan semua kebutuhan pertunanganmu," kata Feli, yang melihat Yudis hanya terdiam.
Bukannya menjawab Yudia malah menarik Feli ke dalam pelukannya, Feli pun terisak saat berada dalam pelukan Yudis.
"Aku mencintaimu, sangat." Ungkap Feli, membuat Yudis ikut meneteskan air mata.
"Tapi aku sadar, kamu bukan lagi milikku. Aku menyerah, menyerah untuk mendapatkanmu." Lanjutnya lagi.
Feli melepaskan pelukan Yudis, dia menatap Yudis dan memegang wajah Yudis. Menghapus air mata yang mengalir dipipinya.
"Bahagia selalu Dis, maafkan aku yang terlambat menyadari perasaan ini padamu." Feli kembali memeluk Yudis, mereka menangis bersama di dalam mobil tersebut.
💞💞💞
Keesokan paginya, Feli sudah sibuk mempersiapkan keperluan pertunangan Yudis. Dia mengunjungi toko bunga, catering, dan make-up. Urusan gaun dan jas sudah dari pihak keluarga yang mengurus.
"Si nenek lampir bener-bener yah, dia ngerjain gue," omel Feli, setelah melihat-lihat Arkha hotel.
"Hai sayang," sapa Sarah. "Bagaimana ?apa kamu sudah menyerah ?uupps!!kamu memang sudah kalah Feli," ujar Sarah sombong, membuat Feli memutar bola mata malas.
"Gue pemenangnya dan loe kalah." Bisik Sarah.
"Loe..." Feli tidak melanjutkan kata-katanya, dia memejamkan matanya untuk mengatur emosi yang hampir meledak.
"Gak ada gunanya, bicara sama orang kaya loe. Baru juga tunangan belum nikah, loe tahu gue bisa rebut Yudis hari ini juga dengan cara gue," kata Feli tersenyum licik.
"Loe..." tunjuk Sarah.
"Apa ?mau apa loe ?loe mau ajak gue jambak-jambakan ?ayok, gue ladenin," tantang Feli pada Sarah.
Sarah yang geram pun pergi meninggalkan Arkha hotel's. "Liat aja, aku akan bales kamu." Gumam Sarah.
Feli menghembuskan napasnya secara kasar. "Dasar nenenk lampir nyebelin,"
Kemudian Feli melanjutkan pekerjaannya, memantau para pekerja yang sedang menghias ballroom hotel. Tanpa Feli sadari sedari tadi Yudis sudah memperhatikan Feli, namun dia enggan untuk mendekatinya.
"Feli." Gumam Yudis.
Tak terasa waktu terus berjalan kini telah menunjukan pukul empat sore, sedangkan acaranya dimulai pukul delapan malam. Tak hentinya Feli melakukan yang terbaik untuk acara pertunangan Yudis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You (Sequel Friends zone)
General FictionFeli menyadari bahwa Yudis berarti dalam hidupnya, hingga kepergiannya membawa pengaruh besar pada keseharian yang dia jalani. Dan dia bertekad untuk mengambil hati Yudis kembali. "Biarkan aku yang berjuang, Yudis."