Spesial Radit
Happy reading
Dua minggu berlalu setelah pernyataan cinta Radit dan lamaran ala kadarnya, hari ini Radit mengajak Rania pergi kerumah orang tuanya di Makassar. Semua pekerjaannya telah dia selesaikan secara cepat, agar punya waktu berkumpul bersama keluarganya.
Mami Hasna dan Mariana begitu antusias menyambut calon menantu dan kakak iparnya tersebut.
"Akhirnya aku punya teman buat curhat," celetuk Mariana.
"Tapi dek, Rania akan abang bawa ke Jakarta kalo dia sudah menikah. Gak akan tinggal di sini," ujar Radit, membuat Mariana cemberut.
"Sudah-sudah, kalian ini bertengkar terus. Kan bisa lewat panggilan video. Kalo kamu butuh teman ngobrol," usul papi Ilham.
"Nah tuh usul papi bener," sahut Radit, membuat Mariana semakin cemberut.
"Kapan kalian akan menikah?" tanya papi Ilham.
"Kurang lebih, satu minggu lagi Pih. Aku sudah mempersiapkan semuanya," jelas Radit.
"Lalu kalian akan menikah dimana?" tanya mami Hasna. "Terus keluarga Rania, sudah kamu beritahu?" cerca Mami Hasna.
"Di Jakarta mi, kasian Feli dia lagi hamil besar kalo kita nikah disini," ujar Radit.
"Kalo untuk keluarga... Rania hanya punya kakak saja Mih, tapi kakaknya gak peduli sama dia," ujar Radit melirik Rania yang menunduk.
Mami Hasna pun mengangguk. "Ya sudah kalo gitu gak papa, kita semua pergi ke Jakarta saja bagaimana? Dan untuk urusan wali, kamu bisa pakai wali hakim saja." Usul Mami Hasna.
"Papi setuju sama Mami, tapi kita buat syukuran dulu di sini mih." Ucap Papi Ilham.
"Ya sudah mami akan urus itu, di bantu sama ibu-ibu komplek," balas mami Hasna.
Papi Ilham pun mengangguk setuju, jika di sini sang istri yang mengatur maka di Jakarta Radit yang mengatur.
"Aku setuju mi," seru Mariana antusias, setelah orang tuanya berhenti bicara.
Pasalnya Mariana sudah sejak lama ingin pergi ke Jakarta, untuk bertemu dengan sahabat-sahabat Radit.
"Aku gak sabar mau ketemu sama sahabat-sahabatnya bang Radit," ucap Mariana.
Radit hanya memutar bola mata malas, sedangkan Rania merasa bersyukur atas apa yang dia miliki sekarang. Keluarga baru yang menyayanginya, teman, sahabat, adik dan juga kakak dia dapatkan setelah bertemu dengan Radit.
Jakarta
Keluarga Radit kini sudah sampai di Jakarta, mereka dijemput oleh Indra dan Gemy. Langsung menuju rumah bunda Nia kebetulan keluarga Yudis juga sedang berada di rumah bunda Nia.
Untuk pertama kalinya, Rania bertemu dengan seluruh keluarga dari Gemy, Feli dan Yudis. Sedangkan untuk keluarga Hana, Indra dan Anisa Rania sering bertemu.
"Ou ini calon mantunya jeng Hasna," tanya mommy Melati.
"Iya cantik kan? Gak kalah sama Feli, Hana dan Anisa," tutur mami Hasna.
Membuat Feli cemberut. "Ihh mami, cantikan akulah," ketus Feli.
Bumil yang satu ini sedang dalam mode galaknya, dia merasa perubahan bentuk tubuhnya membuatnya tak merasa tak percaya diri. Feli selalu mengikuti kemanapun Yudis pergi, katanya takut dilirik pelakor. Sedangkan Yudis tidak mempermasalahkan bentuk tubuh Feli, malah menurutnya Feli semakin cantik dan berisi.
"Kamu tetap yang tercantik, untuk mami Fel." Mami Hasna memberikan ciuman jarak jauhnya pada Feli.
Dan Feli memberikan tangannya dibentuk hati, membuat semua orang tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You (Sequel Friends zone)
Fiksi UmumFeli menyadari bahwa Yudis berarti dalam hidupnya, hingga kepergiannya membawa pengaruh besar pada keseharian yang dia jalani. Dan dia bertekad untuk mengambil hati Yudis kembali. "Biarkan aku yang berjuang, Yudis."