Bunyi alarm membangunkan Kia dari tidurnya, Ia merenggangkan otot ototnya kemudian menuju dapur berniat memesak sarapan untuk dirinya dan suami. Sama seperti petuan sang mama Kia berusaha sebisa mungkin menjadi istri yang baik... yah meski Ken selalu acuh padanya..
Tak banyak yang Kia masak hanya menu makanan rumahan yang biasa ia masak bersama dengan mama atau asisten rumah tangganya. Kia memasak sop ayam lengkap dengan tempe dan tahu goreng serta sambal tomat kesukaannya. Ia juga membuat roti isi selai kesukaan sang suami berjaga jaga jika sang suami tak mau memakan masakannya. Setelah dirasa selesai Kia bergegas naik kekamar lalu kemudian mandi dan bersiap pergi sekolah. Ia tak pernah lupa untuk menyiapkan pakaian sang suami beserta air hangat untuk mandi. Pukul enam lewat lima belas menit Kia sudah rapi dengan seragam sekolahnya ia lantas mebangunkan sang suami dan berpamitan kepadanya untuk berangkat sekolah.
"Kak bangun... sudah pagi... " ucap Kia sembari menggoyang goyangkan lengan Ken.
"engggh.... " erang Ken sembari menegakkan tubuhnya menjadi posisi duduk.
"kalau begitu Kia duluan Kak... takut telat sekolah" ucap Kia sembari berlalu pergi.
Tak ada jawaban ataupun kata kata yang keluar dari mulut Ken Ia hanya terdiam melihat punggung kecil sang istri berlalu dari hadapannya.
"huhhh.... sabar Ki... sabar... tak apa... kamu pasti bisa melewati ini" ucap Kia sembari berlalu pergi meninggalkan apartemennya.
Sedangkan Ken yang baru tersadar kini langsung menuju kamar mandi untuk mandi dan segera berganti pakaian dengan pakaian yang telah disiapkan istri kecilnya. Ia melangkahkan kaki kebawah ia mencium harum bau masakan ia langsung berjalan menuju meja makan matanya membelalak kala melihat menu masakan yang disiapkan oleh istrinya Ken tergerak untuk mencicipi masakan sang istri. Perfecto.... gumamnya dalam hati usai menyendok sop ayam buatan sang istri.
"Dia benar benar istri idaman setiap laki laki " ucapnya sembari tersenyum.
Usai sarapan Kenan mengambil sebuah rantang susun kecil mengisinya dengan nasi, sayur buatan sang istri, lauk pauk serta sambalnya dan juga roti isi dan irisan buah yang Kia siapkan semuanya ia bawa karena ia tak ingin menyianyiakan usaha sang istri untuk membahagiakannya.
♡♡♡♡♡
Sebuah taxi online yang telah Kia pesan sudah terparkir didepan gedung apartemen Kia buru buru masuk kedalam taxi agar tak terlambat sampai disekolah.
"semoga masih sempat beli kopi susu dikantin" gumamnya.
"pak ada apa? kenapa ramai ramai didepan... " tanya Kia penasaran
"itu non ada tukang sayur yang diserempet mobil" jawab sopir taxi tersebut.
"kalau begitu tolong tepikan taxinya pak... saya ingin melihatnya... " ucap Kia memberi intrupsi.
Kia turun dari taxi melihat apa yang sebenarnya terjadi, ia iba kala melihat seorang tukang sayur yang meringis kesakitan dengan barang dagangan yang berserakan namun hanya dikerumuni orang tanpa ada yang berniat membantu.
"tolong yang tidak berniat membantu bubar... " ucap Kia dengan suara lantangnya.
"bisa saya lihat lukanya pak? " tanya Kia lembut.
"tak apa nona... ini hanya terkilir dan juga lecet sedikit... sebentar lagi pasti sembuh..." ucap pria paruh baya tersebut sembari memijat mijat kakinya.
Kia bergerak memunguti dagangan yang berserakan dan mengumpulkannya didekat gerobak kemudian melirik jam ditangannya sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit karena tak ingin terlambat Kia langsung bergegas pergi dari tempat tersebut.
"Pak maaf saya tidak bisa membantu banyak dan terlalu lama disini tapi tolong terima ini... " ucap Kia memberikan beberapa lembar uang kepada tukang sayur tersebut.
"tak usah non... ini terlalu banyak untuk saya... " ucap bapak penjual sayur tersebut.
"tak apa pak... anggap saja ini rejeki untuk anak istri bapak dan untuk mengganti kerugian bapak" ucap Kia memaksa bapak penjual sayur tersebut menerima pemberiannya.
Kia berjalan menuju taxi lalu meminta sang sopir untuk melajukan taxinya menuju kesekolahnya.
Dari kejauhan diam diam sepasang mata mengamati apa yang sedang Kia lakukan, Ia berdecak kagum dengan kebaikan hati Kia yang menurutnya sangatlah mulia.
"Kakek memang tak pernah salah memilih " ucapnya lirih sembari tersenyum kecil.
Kia sampai disekolah lima menit sebelum bel masuk, ia terus mengucap syukur paling tidak ia tidak telat hari ini.
"syukurlah belum bel" ucap Kia sembari melangkahkan kaki cepat menuju kelasnya.
Kelas sudah ramai dipenuhi oleh siswa siswa lain yang telah datang terlebih dahulu. Kia dengan tenang melangkahkan kaki menuju ke bangku tempatnya duduk sembari menunggu bel.
"Ki tumben baru dateng... bangun kesiangan ya... " ledek Nia sembari terkekeh.
"btw gimana ki... MPnya... bagi cerita dong... penasaran nih... " bisik Intan sembari tertawa kecil.
"ish kalian tu ya pagi pagi otaknya pada kongslet... " ucap Kia memutar bola matanya malas.
"lah gimana sih malah ngatain kongslet..." ucap Nia heran.
Bel masuk berbunyi membuat kedua sahabat Kia yang penasaran mendengus kesal karena belum sempat mendengar cerita dari sahabatnya.
♡♡♡♡♡
Ken melangkahkan kaki menuju ruangannya sembari menenteng sebuah paperbag dan juga tas kerja ditangannya. Ia melangkahkan kaki antusias dengan senyuman yang terpatri diwajahnya membuat beberapa karyawan senang melihat perubahan Big Bossnya yang dingin. Tidak hanya itu bahkan Ken membalas sapaan semua karyawan yang menyapanya dengan ramah.
"Cie pengantin baru habis dapat jatah nie ye... senyam senyum terus " goda Sekertaris Ken yang juga sahabat Ken.
"Apaan sih lo... " ucap Ken menghiraukan ledekan sang sahabat.
Ken meletakkan paperbag dan tas kerjanya diatas meja lalu kemudian memulai pekerjaannya. Sesekali ia melirik kearah jam ditangannya berharap segera datang waktu breaknya. Ya ia ingin segera menyantap masakan sang istri yang menurutnya lezat sekali.
"Bos... lo ngapain bengong liatin jam mulu... gak sabar ketemu bini ya" cibir Satya menyadarkan Ken dari lamunannya.
"ish... ngapain sih lo... berisik tau... " ucap Ken kesal.
"ada apa? kalau gak penting pergi aja gue lagi gak mood denger curhatan lo" ledek Ken sembari tersenyum mengejek.
"ye... siapa yang mau curhat... mentang mentang sudah punya istri jadi belagu lo... " ucap Satya kepada Ken.
"Makanya cepeta nikah jangan kawin mulu" sindir Ken.
"Sindir terusss... sindirrr terus... sampai puas" ucap Satya Kesal.
"Ya lah... emang situ playboy... jadi ada apa?" ucap Ken sembari menatap layar laptopnya.
"Kagak gue cuma mau nanya lo minta dipesenin makan siang apa ? atau mau makan siang dimana biar gue atur... " tanya Satya kepada Boss yang juga sahabatnya itu.
"gak perlu... gue makan disini saja... gue tadi udah bawa bekel kok" ucap Ken mantap.
"wah wah wah.... sepertinya istri kecil lo itu bikin lo berubah seratus delapan puluh derajat ya... jadi penasara gue sama dia" ucap Satya menyeringai nakal.
"Berani lo macam macam sama istri gue... gue bunuh lo idup idup" ucap Ken dengan mata elangnya.
"Ampun Boss.... Satya takut" ucap Satya sembari tertawa lepas karena telah berhasil menggoda sang sahabat.
Mohon dukungannya teman teman :)