Bali Part 4

1.4K 25 0
                                    

Malam ini Ken benar benar terjaga ia berkali kali mengganti kompresan di dahi Kia. Meski ia telah memberi obat penurun panas untuk Kia ia tetap masih khawatir dan memutuskan untuk mengompres dahi Kia. Ken menggenggam tangan Kia sembari mengecupnya berulang kali berbarap Kia segera sembuh.

"cepat sembuh ya sayang... "bisik Ken lirih sembari mengecupi punggung tangan sang istri.

Pukul dua dini hari Ken meraih kompresan didahi Kia, hendak menggantinya namun karena rasa kantuk yang sudah tak bisa lagi ditahan ia hanya mengambil kompresan tanpa menggantinya.

Suhu tubuh Kia sudah menurun tak lagi demam seperti kamarin hal itu membuat Ken bernafas lega. Setidaknya bulan madu singkatnya tak jadi terganggu akibat Kia sakit.

"sayang bangunlah... ayo sarapan" bisik Ken yang membuat Kia menggeliatkan tubuhnya.

"hemmm... sebentar ya mas... "

"ya sudah kalau tidak mau mendingan kita pulang ke Jakarta sekarang saja kalau begitu..."

Kia langsung membuka matanya sempurna sembari menegakkan tubuhnya. Ia bergerak mendekati Ken lalu bergayut manja di lengan sang suami.

"Iya iya aku bangun... tapi jangan pulang sekarang ya mas... aku masih pengen jalan jalan" Rengek Kia manja.

"Asal kamu mau sarapan dan juga minum obat... aku gak akan ngajakin kamu pulang sekarang"

"oke baiklah... tunggu sebentar aku mau mandi dulu abis itu kita sarapan"

"hemmm.... cepatlah..."

"siap suami..." ucap Kia semangat sembari memberi kecupan singkat dipipi sang suami yang membuat sang empunya tersenyum kegirangan.

Kia langsung berlari menuju kamar mandi tak butuh waktu lama untuk Kia melakukan ritual mandi bebeknya kini Kia sudah siap dengan pakaaian santainya.

"Taraaa... aku sudah siap..." Seru Kia sembari menyengir kuda.

"Wiiiih cantik sekali.... istri siapa sih ini..." goda Ken sembari menoel hidung mancung Kia.

"Jadi Kia gak diakui jadi istri nih... ya sudah gapapa nanti malam gak dapet jatah kalau gitu... " ucap Kia pura pura kesal sembari membalikkan badan keluar ruangan.

Ken berjalan cepat mengejar Kia "Sayang tungguin...."

"Sayang... jangan marah" ucap Ken yang membuat Kia terkikik geli dan berlari menjauhi Ken.

"Sayang maafin aku ya...ya...ya... tadi tu aku cuma bercanda loh" ucap Ken merayu.

"oh gitu... ya sudah aku minta maaf ya mas... aku juga cuma bercanda tadi wleee" ucap Kia sembari menjulurkan lidah.

Kia tertawa puas setelah mengerjai samg suami sementara sang suami nampak begitu kesal.

"ihh kamu tu ya Ki... sukanya bikin aku kesel aja..." icap Ken sembari memanyunkan bibirnya.

"iya iya maaf... ayok ahh laper nih..." Kia menarik lengan Ken lalu menggandengnya.

Ken mengajak Kia makan disalah satu restoran cepat saji yang sudah buka saat itu. Ken memesan beberapa makanan dan minuman untuk dirinya dan juga sang istri kemudian membayarnya. Ketika hendak berbalik menuju mejanya Ken tanpa sengaja menyenggol lengan seseorang disampingnya.

"Maaf" ucap keduanya bersamaan.

Ken menoleh menuju asal suara tersebut, suara yang begitu familiar ditelinganya.

"Mayrra Adnan..." sapa Ken ramah.

"Ken... kamu disini juga..." ucap Adnan terkejut.

"ahh iya sama istri... sedang liburan..."

"ohh sama dong... aku juga liburan disini sama Mayrra"

"oh gitu... have fun yak... aku duluan sudah ditungguin istriku..."

"oh iyaa iya silahkan..." ucap Adnan memberi jalan untuk Kenan.

Ken berjalan meninggalkan Adnan menuju meja yang diduduki sang istri. Semantara Kia yang duduk di kursi tersenyum ceria melihat Ken dari arah samping membawa nampan yang berisi pesanannya.

"kok lama sih mas..." Protes Kia cemberut.

"maaf sayang tadi masih diajakin ngobrol temen"

"hah temen? siapa? kok gak diajak kesini sih mas..." ucap Kia penasaran.

"Adnan sama Mayrra.... mereka sudah mau pergi kali... masa iya aku ajakin kesini"

"oh gitu... kirain masih makan disini juga"

"meskipun masih makan disini aku juga gak mau kali kalau ngajak mereka gabung disini..." ucap Ken acuh.

"lah kenapa? katanya temen..."

"pakek nanya lagi... temen ya temen.. mana enak lagi pengen berduan ajak temen sama mantan..." celetuk Ken kesal.

"sudah sudah buruan makan yuk biar cepet jalan jalan..." tukas Kia sembari terkekeh melihat ekspresi kesal sang suami.

Ken dan Kia melanjutkan perjalanannya menuju pusat oleh oleh khas Bali berniat membeli beberapa oleh oleh untuk saudara dan juga sahabat sahabat mereka di Jakarta. Kemudian jalan jalan keliling Bali hingga sore dan berakhir makan malam romantis disebuah restoran dekat pantai.

****

Kia membaringkan tubuhnya diranjang sembari memainkan ponselnya. Membuka group chatnya ia membalas pesan pesan sahabat sahabatnya yang gencar menggoda dirinya. Kia terkikik berbalas pesan membuat Ken kesal melihatnya. Ken menarik narik ujung baju Kia.

"Sayang kamu gak capek apa dari tadi maenan ponsel mulu akunya dianggurin" protes Ken.

"apa sih mas... jangan lebay deh orang Kia cuma balas chat temen teman doang kok..."

"abisnya kamu asik sama ponsel jadi cuekin aku... " ucap Ken kesal.

"ihh... mas ini Kia bentaran doang loh... udah dong jangan kaya gitu ah... gak aku kasih jatah loh nanti" ucap Kia sembari terkekeh.

"ya sudah cepetan chatnya... ini waktunya buat kasih jatah loh " ucap Ken merajuk.

"iya iya bentar..." Kia mengakhiri chatnya kemudian meletakkan ponselnya diatas nakas.

Ken mulai memagut Kia dan menjamah setiap inci tubuh sang istri yang membuat sang istri mulai terhanyut akan sentuhannya. Ken bergerak keatas tubuh Kia hendak memulai pergulatan panas mereka. Namun aksi Ken harus terhenti akibat sebuah trlepon.

Drrrtdrttdrtt

Telepon Ken terus berbunyi membuat Kia kesal dan meminta Ken untuk mengangkat teleponnya terlebih dahulu. Dilihatnya nama Satya tertera di layar ponsel Ken memutar bola matanya malas dan buru buru menggulir tombol hijau.

"apaan?"

"galak amat sih boss" ucap Satya sembari terkekeh.

"eh buru... kalau gak penting gue matiin nih ganggu aja..." ucap Ken ketus.

"cie ileh yang lagi eee em eee emm"

"buru Sat apaan...?" Seru Ken geram.

"kagak gue cuma mau kasih tahu kalau laporan yang tadi gue kirim buruan dicek penting"

"oke..."

Bip Ken mematikan teleponnya kemudian meletakkan ponselnya diatas nakas.

Ken mengumpat kesal kala melihat sang isri sudah tertidur pulas disampingnya.

"Siaaal gara gara Satya nih gue jadi gagal kan"

"fyuuuh ditinggal tidur lagi...."

Pada sebel kan yak sama si Satya sama author juga kesel pengen nabok Satya atau lempar Satya pake bakiak kan mantap tuhh ganggu bae ya khannn... 😆😆

ayo tim hore jangan lupa folloe... komentar vote dan juga like... yang belum klik hati pliss banget klik hatinya biar kalau author update kalian jadi yang pertama baca... thankyou sayang sayangku 😚😚😚

Jodoh Pilihan Kakek (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang