“Arghhh” rancau Ken mendapatkan sebuah pelepasan.
Ken membaringkan tubuhnya di samping Kia lalu menarik selimut untuk menyelimuti tubuhnya dan tubuh sang istri.
“Ayo tidur sayang” ucap Ken lembut.Kia menelusupkan wajahnya di dada sang suami menghirup aroma tubuh yang selalu membuatnya tenang. Sementara Ken mendekap tubuh Kia dengan sebelah tangannya dan sebelah tangannya lagi ia gunakan untuk mengusap usap kepala sang istri. Tak lupa ia mendaratkan sebuah kecupan di dahi Kia sebelum memejamkan mata.
“Terimakasih untuk malam ini sayang” bisik Ken tepat di telinga Kia yang dibalas dengan Anggukan kepala.
Ken tersenyum melihat sang istri yang sudah lebih dulu memejamkan mata. Wajah Kia terlihat begitu menggemaskan bagi Ken. Ia mendaratkan sebuah kecupan sekali lagi lantas ia menyusul sang istri ke alam mimpi.
Keduanya terlelap tidur saling berpelukan hingga sebuah bunyi alarm berbunyi dan membangunkan salah satu diantara mereka. Ken menggosok gosok matanya lantas meraih ponselnya dan mematikan alarm. Dengan perlahan Ken menggeser kepala Kia yang ada di dadanya, memindahkannya ke sebuah bantal. Ia lantas menyibak selimut dan beranjak menuju kamar mandi.
Tak butuh waktu lama hanya sepersekian menit saja Ken sudah terlihat rapi dengan setelan baju kerjanya. Ken bergerak mendekati ranjang menghujani wajah sang istri dengan kecupan kecupan kecil yang membuat sang empu menggeliat karena geli.
“Mas… kamu sudah mau berangkat ya?” tanya Kia dengan mata yang masi terpejam.
“Iya… kamu gak ikut sayang?” yang dibalas sebuah gelengan oleh Kia.
“Beneran gak ikut?” ulang Ken memastikan sekali lagi.
Kia kembali menggeleng lemah dengan mata yang mmasih terpejam dan tubuh yang bergelung di bawah selimut tebal. Ya… akibat permainan panasnya dengan Ken semalam membuat tubuh Kia menjadi lelah saat ini.
“Enggak mas… aku masih ngantuk dan lelah banget..” keluh Kia manja.
“Baiklah sayang aku mengerti, jika begitu aku berangkat dulu ya. Kamu istirahat saja. Kalau butuh apa apa hubungi aku. Sebentar lagi akan ada pelayan yang datang mengantarkan sarapan untukmu jadi bangun dan makanlah terlebih dahulu” pesan Ken sembari mengecup dahi sang istri sebelum pergi.
“Iya mas…” jawab Kia lirih tanpa membuka mata.
Seorang pelayan hotel mengetuk pintu bersamaan dengan Ken yang hendak berangkat. Ken membukakan pintu lalu menerima sebuah nampan yang berisi susu dan juga sarapan untuk sang istri. Ken meletakkan nampan tersebut di atas nakas
“Sayang sarapannya udah datang, aku taruh di atas nakas nanti jangan lupa dimakan ya. Aku berangkat dulu” ucap Ken berlalu pergi.
Terik sinar matahari yang menerobos melewati celah celah gorden membangunkan Kia dari tidurnya. Kia merenggangkan otot ototnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
“Sudah jam berapa ini” gumam Kia sembari membilas tubuhnya. “Sebaiknya aku segera ganti baju dan makan” lanjut Kia yang meraih bathrobe lalu mengenakannya.
Kia berjalan menuju ranjang dan duduk disana. Ia meraih nampan yang berisi makanan lalu memakannya. Tak lama setelahnya sebuah dering panggilan telepon terdengar. Kia segera menyambar ponselnya lantas menggulir tombol hijau.
“Ya hallo mas” sapa Kia.
“Kamu lagi apa sayang?” tanya Ken lembut.
“Lagi makan mas… kenapa mas”
“Rindu dengan istri memang tidak boleh?” ucap Ken dengan suara manja.
Kia terkekeh mendengar penuturan Ken yang super manja. “Astaga… kamu manja banget sih mas, kamu sudah makan belum? Ini sudah jam makan siang loh”