Sore ini Kia dan Ken bersiap menuju ke rumah Linda dan berencana bermalam disana sesuai permintaan sang ibu yang merajuk ingin Kia dan Ken berkunjung dan menginap disana. Tak ada perbincangan apapun ketika dalam perjalanan menuju rumah sang ibu. Hanya ada alunan suara musik pop kesukaan Ken yang menggema disepanjang perjalanan.
“mi...pi” sapa Kia mencium punggung tangan keduanya.
“sayang....mami kangen banget” saut mami yang kemudian memeluk Kia erat.
“hmmm...siapa sih anak mami sebenernya?” suara datar Ken membuat mami melepas pelukan dan beringsut mundur.
“Kia lah...kamu mah anak kakek datar gitu kayak papan setrikaan” ledek mami sembari memeluk Ken.
“ayo masuk sayang mami udah siapin makanan buat kalian” lanjut mami sembari menggiring kami ke meja makan.
Acara makan malam berlangsung sangat cepat dan dilanjut berbincang bincang diruang keluarga. Beberapa kali terdengar suara tawa kami yang mendengar cerita masa kecil kak Ken yang lucu. Hingga sebuah pertanyaan yang terlontar dari mami membuat Ken dan Kia berhasil meremang.
“Ngomong ngomong kapan mami bisa gendong Ken junior?” celetuk mami yang sukses membuat Kia dan Ken saling bertatapan.
“apaan sih mi…” jawab Kak Ken dengan nada kesalnya.
“ya kan kamu udah nikah lama Ken, Kia juga udah lulus SMA gak salah dong kalau mami minta cucu? Mami kan sudah tua, mami kesepian dan mami pengen sekali menimang cucu sama seperti teman teman mami Ken” Ucap mami dengan wajah memelas.
“jangan bilang kalau kalian mau nunda dulu?” cecar mami.
“insyaallah... semoga cepat dikasih mi...do’akan yang terbaik untuk kami ya mi” ucap Kia menenangkan hati sang ibu mertua.
Entah mengapa mendengar permintaan sang ibu mertua membuat hati Kia sedih. Bagaimana bisa Kia mengabulkan permintaan mertuanya jika Kia belum pernah disentuh oleh suaminya.
“mi pi kita kekamar dulu ” ucap kak Ken datar yang dibalas anggukan oleh mami.
Kia mau tak mau mengekori Ken karena lengannya sedari tadi ditarik oleh Ken.
“Kenapa?” tanya ken yang membuat Kia bingung.
“apa kak?” tanya Kia balik.
“ck kamu kenapa?” tanyanya lagi.
“hmm sebenarnya aku sedih kak mendengar permintaan mami tadi...eng ngg... A..apa... kak Ken tidak mau mengabulkannya” ucap Kia lirih sambil meremas jari jemarinya yang saling berpautan.
“siap?” tanya kak Ken cepat.
“ma mak sud kakak?” entah mengapa Kia merasa segugup ini mengartikan kata siap yang diucapkan Ken barusan.
“ckk sudah jangan dipikirkan” ucap Ken berlalu menuju kamar mandi.
Kia berjalan menuju walk in closet untuk berganti pakaian sebelum membaringkan tubuhnya diranjang disamping Ken yang terlebih dulu berbaring disana. Entah mengapa matanya susah sekali terpejam mengingat semua permintaan sang mami mertua membuatnya terus berfikir hingga ia memutuskan memainkan ponsel yang dilapisi hardcase bergambar spongebob miliknya. Tiba tiba listrik padam yang mengakibat kan lampu mati membuat Kia ketakutan serta gelisah. Kia membalikkan badannya menyamping ke kanan dan ke kiri mencari posisi tidur yang nyaman namun tak kunjung mendapatkan. Hingga tanpa sadar sebuah tangan kekar menarik Kia kedalam pelukan sembari mengusap usap punggungnya yang membuat aliran darah Kia berdesir sesaat.
“tidur lah...aku akan slalu menemanimu” bisik Ken yang membuat Kia memejamkan mata.
Sinar matahari menembus celah celah tirai yang membangunkan Kia daritidur panjangnya. Kia terkesiap kaget melihat Ken tertidur telanjang dada dengan Kia yang berada dipelukannya, tercium aroma maskulin yang pekat dari tubuh sang suami membuat Kia yang lupa menjadi mengingat kembali jika semalam Kia tertidur dipelukan suami. Ahh rasanya Kia tak mau bangun secepat ini karena berada tidur didalam dekapan Ken membuatnya merasakan nyaman dan ketenangan. Kia memundurkan tubuhnya perlahan untuk bangkit namun usahanya gagal karena Ken semakin mengeratkan dekapannya.
“Biarkan seperti ini dulu Ki...” ucap Ken sembari mengecup puncak kepalaku.
Jantung Kia terpompa lebih cepat sungguh Kia merasa gugup saat ini. Kia mencoba melepaskan diri setelah beberapa menit Ken mendekapnya.
“ng...k kak...aku mau pipis dulu maaf ya” elak Kia yang langsung berlari kekamar mandi dengan pipi yang merah merona.
Usai dari kamar mandi Kia melihat Ken masih bergelung dengan selimutnya dan Kia pun segera menuju ke dapur untuk memasak sarapan.
"Pagi sayang... " sapa sang ibu mertua.
"Pagi ma... " Balas Kia sembari sibuk memotong sayuran.
"Masak apa sayang? "
"ahh ini mi Kia lagi masak nasi goreng seafood kesukaan kak Ken sama mau bikin sandwich " ucap Kia lembut.
"hemm Ken beruntung sekali mempunyai istri sepertimu Ki.. muda, cantik, pintar dalam segala hal dan juga baik.... pasti bikin iri pria lain deh.... " ucap Linda sembari terkekeh.
"Ahhh mami berlebihan... Kia tak sebaik itu kok mi " ucap Kia merendah.
Kia dan Linda sibuk merapikan menu makanan yang telah mereka masak berdua. Mereka menatanya diatas piring kemudian membawanya kemeja makan. Tak banyak yang mereka masak hanya masakan sederhana saja seperti nasi goreng Seafood, omelet dan juga sandwich isi beef.
"Sayang sebaiknya Kamu mandi dan bangunkan Ken dulu ya"
"iya mi..."
Kia melangkahkan kaki menuju kamar untuk membersihkan diri diliriknya sang suami masih terlelap tidur dibalik selimut tebalnya ia memutuskan untuk segera kedalam kamar mandi.
Pintu kamar mandi tiba tiba terbuka menampilkan Kia yang hanya memakai dalaman saja hendak mengenakan bathrobe. Kia memekik karena terkejut sembari merapatkan bathrobe ketubuh mungilnya mengaitkan tali bathrobenya begitu saja.
"Kyaaa... " ucap Kia sembari merapatkan bathrobenya ketika melihat sang suami masuk kedalam kamar mandi.
"Ma... Maaf... aku tidak tahu jika kamu masih didalam Ki... aku kira kamu masih dibawah... " ucap Ken dengan wajah memerah.
Ken menelan ludahnya susah payah ketika melihat tubuh mulus sang istri yang hanya memakai bra dan celana dalam saja. Jantungnya berdetak begitu cepat seluruh tubuhnya memanas tersulut api gairah lelakinya, sesuatu dibawah sana pun juga sudah tegak berdiri.
"Sial.... " umpat Ken dalam hati ia buru buru menutup pintu kamar mandi begitu sang istri keluar.
"Astaga... aku bisa benar benar gila jika bayangan tubuh Kia selalu terngiang ngiang begini... " ucap Ken dibawah guyuran air.
Kia mengambil nafas dalam dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan untuk menetralkan degup jantung yang begitu cepat. Ia segera mengenakan pakaiannya dan menyiapkan keperluan suaminya.
"Kak... bajunya sudah aku siapin ya... Kia turun duluan" ucap Kia sembari berjalan keluar, wajahnya terus menunduk tak berani menatap wajah sang suami karena malu.
Sementara Ken tersenyum geli melihat rona merah diwajah sang istri.
"Kau lucu sekali Ki" gumam Ken sembari terkekeh.