"Pagi mas" sapa Kia yang sibuk menyiapkan sarapan diatas meja.
"Pagi sayang" sahut Ken.
Kia menyodorkan roti isi selai dan secangkir kopi di hadapan sang suami lantas menarik kursi dan duduk di samping sang suami. "Morning kissnya mana?" ucap Ken manja.
Tanpa basa basi Kia mendaratkan bibirnya di kedua pipi dahi dan bibir sang suami.
"Makasih sayang" ucap Ken tersenyum puas.
"Mas minggu ini ada jadwal periksa loh" ucap Kia
"Hari apa?" tanya Kia sembari menyesap kopi.
"Terserah kamu aja.. tinggal pilih besok, rabu atau jumat" ucap Kia santai.
"Oh oke nanti aku tanya Satya dulu ya sayang..." Ken mengangguk mengerti.
"Hemm... nanti aku cuma satu kali kelas aja mas jadi aku pulang duluan ya" tutur Kia memberitahu sang suami.
"Iya sayang biar nanti dijemput sopir kantor saja"
"Oke" ucap Kia mengacungkan jempol.
Usai sarapan mereka berjalan keluar apartemen menuju lift menuju lantai basment. Ken melajukan mobilnya menuju kantor usai mengantar sang istri ke kampus. Ia berjalan tergesa menuju ruangannya duduk di kursi kebesarannya lalu menelpon memanggil sekertarisnya untuk mengetahui jadwal jadwalnya.
"Halo Bos?"
"Ke ruanganku sekarang Sat"
"Oke"
Ken memeriksa beberapa berkas sembari menunggu kedatangan Satya. Tak lama setelahnya Satya masuk ke dalam ruangan Ken sembari membawa buku agenda dan beberapa laporan.
"Pagi Bos" sapa Satya cengengesan.
Ken menutup berkasnya lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi bersiap mendengarkan Satya membacakan jadwal jadwalnya.
"Ini berkas berkas yang harus lo tanda tangani" ucap Satya sembari menyodorkan setumpukan berkas.
"Hemm... tolong bacain jadwal gue hari ini" perintah Ken.
"Hari ini nanti ketemu klien dari GA grup setelah makan siang dan jam 3 meeting dengan dereksi"
Ken mengangguk ngangguk mengerti ia mengetuk ngetukkan meja lalu meminta Satya membacakan jadwal minggu ini.
"Untuk jadwal selanjutnya?" tanya Ken dengan nada cuek pada sekretaris yang berada tak jauh darinya itu.
"Ada dinas luar kota Ken" jawab Satya sembari melempar senyum mesem ke arah Ken.
"Maksud lo?"
"Bella mengajukan jadwalnya menjadi lusa jadi besok harus berangkat ke Bali"
"Hah? serius?"
"Iya serius lah Ken"
Ken mengerutkan dahi dan berfikir sejenak. 'Minggu ini kan ada jadwal periksa Ken junior' pikir Ken dalam hati.
"Itu gak bisa di nego ya Sat? dan harus banget gue ya yang dateng?" tanya Ken mencoba bernegosiasi.
"Iya lah... bossnya kan elu bro, emang kenapa? kan enak kita sambil jalan jalan nanti Ken"
"Huhh pantes lo senyam senyum pikiran lo jalan jalan dan makan mulu" cibir Ken memutar bola matanya kesal. "Gue sih gapapa tapi istri gue pasti gak kasih ijin kalau keluar kotanya ada Bella" cetus Ken kemudian.
"Iya lah kapan lagi jalan jalan geratis, ya sudah sih ajak aja Kia beres kan?" sahut Satya enteng.
"Hemm... bener banget, ide bagus tuh" ucap Ken mengangguk angguk sembari tersenyum penuh arti. "Oke pesankan tiket kalau gitu" lanjut Ken kemudian.
"Oke berarti pesan tiket tiga ya?" tanya Satya memastikan.
"Hemmm, lalu pesan president suite dengan view bagus ya Sat, terus suruh pihak hotel dekor kamar gue seromantis mungkin.Gue mau kasih kejutan buat Kia" ucap Ken yang dibalas acungan jempol sama Satya.
Sepulang kerja Ken langsung menuju apartemen karena sang istri sudah lebih dulu pulang. Ia membuka pintu apartemen lalu berjalan cepat menuju kamar mencari
Pagi pagi Ken keberadaan sang istri. Ia tersenyum ketika melihat sang istri tertidur di sofa panjang dengan buku parenting yang masih di tangannya.Cekleekk
"Sa... yang" Ken memelankan suaranya saat melihat Kia tertidur pulas.
"Tertidur ternyata" ucap Ken tersenyum.
Ken berjalan mendekat lantas membopong sang istri memindahkannya ke ranjang. Ia meletakkan Kia perlahan di atas ranjang lalu menyelimuti sang istri dan berlalu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ken mengambil sebuah koper lalu menyiapkan beberapa baju untuk dirinya dan sang istri. Setelahnya ia menyusul sang istri tidur karena besok ia harus bangun pagi pagi.
Keesokan harinya, Ken terpaksa membopong sang istri menuju bandara karena takut telat. Dalam perjalanan Kia terbangun dan merasa bingung.
"Kita lagi dimana ini mas? mau kemana sih mas?" tanya Kia penasaran.
"Mau babymoon yang kemarin belum puas hehe sekalian kerja sih aku ada project sama Bella di Bali sayang"
'Bella lagi... Bella lagi' desis Kia di dalam hati.
"Oh" sahut Kia ber oh ria.
Melihat wajah masam sang istri Ken tahu jika sang istri sebenarnya tidak suka. "Kamu gak suka ya sayang? maaf ya... jangan marah dong" rayu Ken.
"Tapi harus janji sama aku dulu" ucap Kia yang masih cemberut.
"Apa?" tanya Ken penasaran.
"Jangan dekat dekat sama ulat bulu" celetuk Kia kemudian.
"Ulat bulu?" ulang Ken yang gagal mengerti
"ma-maksud aku Bella, awas aja kalau sampai kamu deket deket sama dia apa lagi sampai terkena rayuannya" ancam Kia.
"hahaha.... kamu cemburu?" tanya Ken sembari terkekeh.
"Ishh kok malah ketawa sih mas,kamu nyebelin deh"
"Iya iya aku janji" ucap Ken yang tak ingin memperpanjang masalah.
Taxi yang mereka tumpangi telah tiba di bandara. Ken menuntun sang istri masuk ke dalam bandara sembari menarik sebuah koper besar. Kia merapatkan gardigannya dan merapikan rambutnya.
"Mas aku malu"
"Malu kenapa sayang"
"Ya lihat dong penampilanku, masih berantakan gini"
"Udah cuek aja sayang kamu tetap cantik kok"
Dari kejauhan Satya melambai lambaikan tangan sembari tersenyum lebar. "Huhhh... kenapa kalian lama sekali? aku hampir aja frustasi nungguin kalian datang" desis Satya.
"Hehe maaf ya kak gara gara nunggu Kia gak bangun bangun kak Satya jadi nunggu lama" ucap Kia tak enak.
"Its oke... ini tiketnya ayo kita segera kesana" ajak Satya sedikit tergesa.
"Ken" seru seseorang yang membuat ketiganya menoleh.
Kia memutar bola matanya malas kala melihat sosok Bella berdiri tak jauh dari mereka. 'Bella lagi Bella lagi.... dasar ulat bulu sukanya ngintil mulu' gerutunya dalam hati.
'Awas aja kalau macam akan aku kasih pelajaran nanti' batin Kia menatap tajam ke arah Bella.
"Wah kebetulan ya bareng" ucap Bella tersenyum girang.
"Awas minggir kita mau lewat" celetuk Satya yang juga tak suka melihat Bella.
"Hissssssh....." desis Bella kesal.
"Ayo Ken Ki... buruan" ajak Satya yang berjalan tergesa.
"Hemmm" sahut Ken mengangguk.
"Ken tunggu.... aku bareng" seru Bella namun tak digubris oleh Ken.
Tanpa menoleh dan menanggapi Bella, Ken berjalan menuntun sang istri menuju pesawat dengan mesra, Kia tersenyum melihat wajah kesal Bella yang diabaikan oleh Ken.