Ken memeluk tubuh sang istri dari belakang mendekatkan bibirnya pada daun telinga membuat tubuh sang empunya meremang. Aroma Rose yang menguar menusuk indera penciuman Ken, sejenak ia memejamkan mata sembari menghirup aroma rose yang menenangkan dari tubuh Kia. Detik selanjutnya bibirnya mulai bergerak menyusuri daun telinga hingga leher sang istri memberikan kecupan kecupan pada tiap jengkalnya. Bukannya terbawa suasana sesuatu dibawah Kia justru mendesak ingin di tuntaskan. Kia mencoba menghentikan sang suami sejenak karena ia sudah tak bisa menahan lagi.
“Mas tunggu sebentar…” pinta Kia mencoba menghentikan sang suami.
“Mas berhenti dulu” ulang Kia.
Bukannya menghentikan aktifittasnya Ken malah semakin gencar melakukannya. Hingga Kia terpaksa menghindar dan berlari menuju ke dalam kamar mandi. Ken mengumpat kesal atas kelakuan sang istri.
“Arghhh…” desis Ken kesal.
Ken lantas berjalan menuju ranjang dan membaringkan tubuhnya di sana sembari menunggui istrinya keluar dari kamar mandi. Sementara Kia yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung menghampiri sang suami. Kia merasa tidak enak karena telah membuat hasrat sang suami yang sedang memuncak terjeda karena ia ingin buang air kecil. Melihat wajah masam sang suami Kia memasang wajah memelas dan mengeluarkan jurus andalannya yakni merayu manja Ken.
"Mas... maaf ya aku tadi ke belet banget udah gak bisa ku tahan... maafin aku ya mas" ucap Kia sembari dengan wajah yang memelas.
Ken yang awalnya kesal menjadi tidak jadi kesal kala melihat wajah melas sang istri yang begitu tulus ingin meminta maaf. Ia meraih tubuh Kia membawanya ke dalam dekapan. Ken mendekap erat tubuh sang istri lalu mengecup singkat pucuk kepala Kia.
"Kau memang tak pernah gagal merayuku Ki.." bisik Ken tepat ditelinga Kia.
"Tentu saja... itu adalah keahlianku bukan" lontar Kia dengan nada menggoda.
Kia meletekkan tangannya di dada sang suami menggerakka jari jemarinya nakal di sana lantas mengecup rahang sang suami membuat sang suami tersulut api gairah.
"emmmh" desis Kia ketika dengan cepat Ken menggerakkan keduatangannya begerilya menyusuri area favoritnya.
Kia berbaring pasrah menikmati setiap cumbuan yang diberikan Ken, sungguh ia benar benar dibuat mabuk kepayang olehnya. Erangan demi erangan menggema memenuhi setiap sudut ruangan. Pun dengan suhu di dalam ruangan yang mendadak terasa panas. Tak seperti biasa yang melakukan hingga beberapa kali, malam ini Ken hanya melakukannya sekali meski sebenarnyaingin melakukannya lagi dan lagi. Hal ini disebabkan karena sang istri sedang mengandung dan ia tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada calon bayinya.
"Krukk krukk" suara perut Kia berbunyi membuat Ken terkekeh.
"Kau lapar sayang? apa anak papa lapar hemm?" ucap Ken meletakkan telingannya di depan perut Kia. "Ah jadi anak papa lapar ya... baiklah papa akan memberimu makan sayang" ucap Ken kemudian.
"Pakailah bajumu sayang, ayo kita makan" ajak Ken lembut.
Kia menggeleng pelan membuat Ken heran. "Kenapa sayang? perutmu bunyi tadi" tanya Ken heran.
"Mas aku mau jagung rebus" ucap Kia manja.
"Jagung rebus? ditengah malam seperti ini?" ulang Ken.
"Iya mas... bolehkan? ayolah mas, aku pengen banget makan itu" rajuk Kia.
"Tapi aku harus cari dimana sayang? ini sudah malam loh, apa tidak bisa besok pagi saja jagung rebusnya?" ucap Ken mencoba bernegosiasai dengan Kia.
Kia menggeleng gelengkan kepalanya diiringi derai air mata yang turun dari pipinya. Ken yang merasa bersalah pun langsung membawa sang istri dalam dekapannya lalu menyetujui permintaan sang istri yaitu mencari penjual jagung rebus.
"SSssst jangan nangis dong sayang, aku minta maaf ya.. baiklah kita akan cari jagung rebus sekarang ayo pakai baju dulu" ucap Ken lembut.
Ken membantu memakaikan baju yang hangat untuk sang istri lalu menggandeng sang istri keluar dari kamar penginapan dan segera menggiring sang istri masuk ke dalam mobil.
"Tunggu sebentar sayang aku mau tanya sama orang orang siapa tahu ada yang tahu dimana tempat penjual jagung rebus" ucap Ken yang diangguki Kia.
"Jangan lama lama ya mas..." ucap Kia sembari merapatkan jaketnya.
Ken berjalan kesana kemari bertanya kepada orang orang sekitar tetang informasi penjual jagung rebus namun tak kunjung mendapatkan informasi hingga ia melihat seorang penjual jagung rebus diujung jalan mengayuh gerobak jagung rebus yang sepertinya hendak pulang kerumah karena jagung rebus yang ia bawa terlihat sudah hampir habis.
"PAK TUNGGU!" teriak Ken sembari berlari.
"Maaf pak apakah jagung rebusnya masih? saya ingin membelinya untuk istri saya pak" ucap Ken santun.
"Masih den, aden mau beli berapa?" sahut si bapak penjual jagung bakar tersebut.
"Saya beli semuanya pak" ucap Ken yang membuat lelaki paruh baya tersebut terkejut.
"Semua den?" ulang penjual tersebut memastikan.
"Iya pak saya beli sema..." ucap Ken santun.
Air wajah lelaki paruh baya tersebut berubah menjadi cerah kala mendengar jika Ken akan membeli semua dagangannya. Dengan cepat lelaki itu memasukkan semua jagung jagungnya ke dalam kantong palastik dan menyodorkannya kepada Ken.
"Nah ini den jagungnya..." ucap lelaki itu.
"Oh ya pak ini uangnya" ucap Ken memberikan beberapa lembar uang seratus ribuan.
"Tapi ini kebanyakan den"
"Tak apa Pak ambil saja, anggap itu rejeki untuk bapak karena sudah bantuin saya memenuhi keinginan istri saya yang lagi ngidam" papar Ken.
"Jadi istri aden sedang hamil?"
"Iya pak istri saya sedang hamil muda"
"Oh gitu... terimakasih ya den atas kebaikan aden saya doakan semoga ibu dan bayinya sehat selalu" ucap lelak tersebut tulus.
"Amin... terimakasih pak saya permisi dulu ya pak sudah ditunggu istri saya dimobil"
"Mangga den"
Ken berlari cepat menuju mobil memberikan sekantung plastik besar berisi jagung kepada sang istri. Kia berdecak sebal kepda Ken yang membeli banyak jagung untuknya.
"Mas kenapa banyak sekali sih belinya?" tanya Kia kesal.
"Aku sengaja beli banyak sayang kasihan yang jualan sudah tua"
"Terus ini buat siapa mas? aku gak akan bisa habisin jagung sebanyak ini" desis Kia.
"Nanti kita bagi ke karyawan penginapan saja sayang" ucap Ken santai.
Ken melajukan mobilnya kembali menuju penginapan sedangkan Kia yang duduk disampingnya sibuk memakan jagung hingga tertidur.
***
Pagi ini Ken bangun lebih dulu ia sengaja membersihkan diri dan memesan makanan untuk sarapan sang istri. Ia menyulap teras kamar hotelnya menjadi tempat makan yang romantis. Ia juga memesan bucket bunga untuk sang istri. Ken benar benar ingin membuat babymoon singkatnya ini mnjadi berkesan.
"Makanan sudah, bunga sudah, air hangat untuk mandi sudah.... sekarang waktunya bangunin Kia nih" ucap Ken bersemagat.
Ken berjalan menuju ranjang mengusap lembut pipi sang istri yang membuat sang empunya terbangun.
"Mas jam berapa ini?" tanya Kia panik.
"Jam delapan kenapa memang?" tanya Ken penasaran.
"Ah tak apa aku lupa jika kita sedang menginap disini mas, aku ke ingetnya kita lagidirumah makannya aku panik" ucap Kia sembari terkekeh.
"Baiklah sayang sekarang mandilah... setelah itu mari kita nikmati baby moon singkat ini dengan mengukir kenangan kenangan yang indah" tutur Ken yang diangguki dengan antusias oleh Kia.