Pernikahan Kia dan Ken

3.9K 89 0
                                    

Hari yang ditunggu tunggu telah tiba, setelah enam hari tidak saling bertemu dan bertegur sapa pagi ini Kia dan Ken untuk pertama kalinya akan bertemu dalam acara akad nikah mereka di kediaman keluarga Akbar.

Kia mengenakan kebaya putih nan indah hasil karya perancang busana terkenal kemudian Ia melangkahkan kakinya pelan menuju meja rias Ia menatatap wajahnya yang penuh dengan polesan make up dan berbagai riasan yang terlihat begitu sempurna. Ia mengakui semua ini terlihat indah dan sempurna, sebuah akad nikah yang begitu khidmat dan sakral, pesta yang bisa dibilang cukup besar dan mewah di hotel milik keluarga Akbar. Mungkin semua itu akan menjadi impian banyak mempelai wanita tak terkecuali adalah dirinya namun entah mengapa dengan semua yang Ia dapatkan belum sedikit pun Ia merasa bahagia.

"Senyum Ki... please ini hari bahagia lo" ucap Nia yang sedari tadi malam menemani Kia.

"Gue gak bisa Ni... perasaan gue kacau saat ini... gue gugup gue sedih gue takut" cicit Kia sembari menunduk.

"Senyum Ki jangan buat orangtua dan kakek lo disana bersedih karena lo gak mau senyum" ucap Intan sembari mengusap lembut lengan Kia.

Kia bergerak menghadap kedua temannya kemudian ia mengembangkan sebuah senyuman yang membuat kedua temannya bahagia. Mereka saling berpelukan

Pagi ini tepatnya pukul sembilan pagi Kia resmi menyandang gelar nyonya muda dikeluarga Akbar. Kia dan Ken digiring menuju kamar untuk berganti pakaian untuk acara selanjutnya. Mereka sama sama diam dan fokus dengan tujuannya masing masing.

"nona sebaiknya anda berganti baju bersama tuan muda saja diruang ganti" ucap salah seorang asisten perias.

Ken dan Kia saling berpandangan dan mereka dengan kompak langsung menolaknya.

"tidak" ucap mereka bersamaan.

"maksud saya... sa... saya tidak bisa membantunya mengenakan gaun... saya tidak mengerti caranya" kilah Ken.

"Baiklah mari saya akan bantu anda nona... " ucap sang asisten yang kemudian membantu membuka baju Kia.

Sementara Ken langsung pergi ke arah walk in closet miliknya untuk berganti pakaian.

Acara selanjutnya diadakan di hotel milik keluarga Akbar, Kia dan Ken duduk berdampingan dalam mobil khusus pengantin yang dikemudikan seorang sopir. Tak  ada perbincangan sama sekali diantara mereka berdua hingga tiba di sebuah hotel tempat mereka akan melangsungkan resepsi nanti. Mereka berdua masuk kedalam sebuah kamar hotel untuk membenahi riasan sebelum akhirnya pergi menyapa para tamu undungan. Ken memeluk mesra pinggang ramping sang istri menuju pelaminan sifatnya begitu manis berbanding terbalik dengan yang ia lakukan ketika hanya berdua saja. Mereka berdua memasang wajah yang mereka buat sebahagia mungkin untuk menyambut ribuan tamu undangan yang hadir.

"huftt... " desis Kia yang masih terdengar oleh Ken.

"Bersabarlah... acara sudah hampir selesai..." ucap Ken datar yang dibalas anggukan kecil oleh Kia.

Usai acara seluruh keluarga termasuk Kia dan juga Ken kembali ke kediaman Akbar dan bermalam disana.
Kia menyandarkan punggungnya disandaran jok mobil sembari merilekskan tubuhnya.

Berulang kali Kia menghembuskan nafas sebelum Ia digiring memasuki kamar pengantin. Ada rasa gugup takut dan juga bingung mengingat hari ini pertama kalinya Ia ditinggalkan berdua dengan seseorang yang bersetatus sebagai suaminya sekarang.

Namanya Kenan Narendra Akbar ia biasa dipanggil Ken usianya 26 tahun begitu terpaut jauh dengan Kia. Ia adalah seorang CEO muda yang cerdas dan tampan. Jika pernikahan ini karena cinta mungkin Kia akan merasa sangat bahagia.

Huftttt.....

“Ya ampun...kenapa aku segugup ini sih... oke santai Kia... santai...” gumam Kia lirih.

Mama dan mami mertuanya kini sudah berada didalam kamar milik Kenan yang sekarang menjadi kamar Kia juga pastinya. Kamar bercat abu abu dengan dekorasi ala kamar pengantin dengan aroma lavender yang menenangkan. Mereka menggiring Kia masuk ke dalam kamar membantunya melepas gaun dan membersihkan riasan sembari sesekali memberikan berbagai petuah.

“Sayang abis ini kamu mandi terus pakai baju ini ya..” ucap ibu mertua Kia sembari menunjukkan gaun tidur sutra tipis yang tergantung di lemari yang Kia  balas anggukkan.

“Kia...patuhi suamimu...lakukan kewajibanmu sebagai istri seperti pesan mama dahulu ya...” ucap mama lembut sembari mengusap kepala Kia.

“iya ma...” jawab Kia dengan sedikit senyuman.

“yaudah mama dan mami keluar dulu ya kamu cepat mandi...sebentar lagi Ken pasti datang” ucap mami sembari berjalan menggandeng mama keluar.

Kia berjalan malas ke arah kamar mandi di sana terlihat rak perlengkapan mandi yang tertata rapi ada beberapa perlengkapan mandi perempuan dengan merek yang sama dengan yang sering Kia pakai dan Ia fikir itu disediakan khusus untuknya. Kia pun segera mandi dan berganti baju sesuai perintah mami. Kia menyiapkan baju ganti dan air hangat untuk Ken lalu merebahkan tubuhnya dikasur empuk milik Ken sembari membuka akun sosmed miliknya.

“hemmm...” deham Ken.

“mmm...k kak...” belum sempat Kia berbicara Ken sudah pergi ke kamar mandi tanpa menatap Kia.

"sabar Ki sabar" batinnya.

Beberapa menit kemudian Kia melirik Ken sudah berganti pakaian dan berjalan menuju ranjang kemudian mengambil sebuah bantal dan selimut lalu membaringkan tubuhnya disofa. Ada sedikit rasa sakit ketika Kenan mengabaikannya namun apa mau dikata  jika Kia memanglah hanya orang asing yang tiba tiba masuk ke kehidupannya dan ia tak bisa melakukan apapun. Kia berusaha untuk diam dan memakluminya, Kia memiringkan tubuhnya menarik selimutnya hingga keatas leher.

“sabar Ki... mungkin kak Ken belum bisa menerimamu” ucap Kia dalam hati dan kemudian mencoba memejamkan mata.

♡♡♡♡

Kenan terpana melihat seorang gadis kecil yang digiring berjalan menghampirinya usai kata “Sah” terucap. Yap dia adalah Azkia... Seorang gadis pilihan kakeknya yang dijodohkan dengan Kenan.

Kenan akui jika Kia memanglah cantik dan menarik namun belum bisa membuat Ken jatuh cinta padanya.

Jujur saja Kenan menjadi gugup ketika Kia mencium punggung tangannya Ia bingung dengan apa yang harus ia lakukan hingga bisikan sang papi membuyarkan pikirannya.

“Ken jangan bengong gitu dong...cepat cium kening istrimu...orang orang udah pada nungguin tuh” bisik papi yang ia balas dengan anggukan.

Cup... Sebuah ciuman panjang Ken daratkan tepat di kening sang istri, ada rasa hangat yang menjalar dihati Ken kala bersentuhan dengan Kia.

"apa ini... kenapa hatiku rasanya menghangat" ucap Ken dalam hati sembari berangsur mundur menjauhkan diri dari Kia.

Usai acara resepsi Ken dipanggil papi dan papa mertuanya untuk ngobrol dan tak sedikit diberi petuah dalam berumah tangga sedangkan Kia sudah lebih dulu digiring mami dan mama mertuanya ke dalam kamar. Ditengah obrolan kami bertiga mami memanggil dan menyuruh Ken untuk segera beristirahat. Ken berjalan kearah kamar sembari memikirkan bagaimana harus bersikap dan memperlakukan Kia nanti jika tak ada rasa yang Ken rasa saat ini.

"Aduh...gimana... gue harus gimana ke dia nanti... semoga aja dia udah tidur" ucap Ken dalam hati.

"Lah kalau belum tidur gimana... kalau gue diemin dia ngambek gak ya..."

"Ahh bodo amat" ucap Ken sembari masuk kekamar mandi.

Ken menelan ludahnya susah payah ketika melihat istri kecilnya mengenakan gaun tidur sutra transparan yang memperlihatkan seluruh isi tubuh sang istri hal itu membuat hasrat lelakinya mencuat begitu saja.

"Sial... kenapa dia pakai baju sialan itu" umpat Ken dalam hati.

"pasti mami yang menyuruhnya.. " ucapnya dalam hati lagi.

Dengan susah payah Ken menahan hasratnya karena tak ingin melakukannya tanpa cinta karena ini yang pertama kali untuknya dan juga untuk istri kecilnya. Tak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan Ken memilih tidur disofa sembari menenangkan hatinya. Ken meraih selimut dan juga bantal untuk ia bawa ke sofa panjang dikamarnya sementara diliriknya sang istri membaringkan tubuh dan memakai selimut lain untuk menutupi tubuhnya.

Jodoh Pilihan Kakek (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang