Merasa kurang nyaman dengan keheningan Bella mengulurkan tangannya memutar lagu di dalam mobil lalu ia bersenandung mengikuti alunan lagu yang sedang terputar. Sedangkan Satya hanya terkekeh melihat kelakuan Bella itu.
"Lo suka nyanyi?" tanya Satya basa basi.
Bella menggeleng pelan. "Hanya sekedar suka aja kok, kenapa memang?" tanya Bella Heran.
"Enggak apa apa sih, tapi suara lo lumayan kok" ucap Satya memuji.
"Lumayan apa nih? Lumayan ancur ya jangan jangan?" ucap Bella bercanda.
Satya menoleh menatap Bella intens lalu keduanya terbahak. "Bagus kok Bell" ucap Satya kemudian.
"Hahaha bisa aja lo Sat..."
"Eh ini kita bener belok ke sini kan Bel?" tanya Satya memastikan.
"Hemm... Bener kok" sahut Bella mengangguk kecil.
"Kenapa lo pilih di sini Bell? Padahal di Bali banyak club ternama yang lebih berkelas loh"
Bella menggidikkan bahunya. "Entahlah, gue suka aja sama tempatnya Sat" ucap Bella jujur. "Abisnya nyaman aja gitu" imbuh Bella.
"Hemm gitu... Lo masih ingat perjanjian kita kan?" ucap Satya mencoba mengingatkan.
Bella mengangguk mantap. "Mana mungkin gue lupa sama kesepakatan yang gue buat sendiri sih Sat. Tenang aja gue pengingat yang baik kok"
"Bagus... Jadi gue gak perlu repot repot mengingatkan kalau gitu" jawab Satya santai.
"Hemm... Kalau gue kebablasan lo boleh ingetin gue kali Sat"
"Pasti..."
***
Dilain tempat Kia dan Ken sedang berdebat kecil. Kia merajuk ingin makan malam di dekat pantai sementara Ken menolaknya mentah mentah.
"Tidak Kia... Berhentilah merajuk" ucap Ken tegas yang membuat Kia kesal.Kia sedari tadi terus memanyunkan bibirnya. Ia terus saja merajuk kepada sang suami agar keinginannya di penuhi.
Yups... Sedari tadi Kia merayu Ken mengajaknya untuk makan malam di tepi pantai namun sang suami menolak keras di karenakan suhu tubuh Kia yang sedikit panas, ia takut jika dipaksakan makan malam di pantai Kia akan semakin demam karena angin malam di pantai sangat kencang.
"Ayolah mas" rajuk Kia.
"Gak..." jawab Ken singkat.
"Mas..... plisss" rayu Kia memasang wajah memelasnya.
"Kia jangan bandel ya kamu" desis Ken kesal.
Kia menghembuskan nafas kasar. Ia lantas berjalan menuju ranjang membaringkan tubuhnya di atas ranjang sembari berfikir keras mencari cara agar sang suami mengabulkan keinginannya. Kia tersenyum licik ia lantas berpura pura menangis dan mengadu kepada anak yang ada di dalam perutnya jika ayahnya tidak mengabulkan keinginannya.
"Hiks... Hiks... Maaf ya sayang... Mama minta maaf" ucap Kia berpura menangis.
"Maafkan mama gak bisa bujuk papa buat nurutin kemauanmu. Maaf ya nak hiksss" ucap Kia kemudian.
"Kamu jangan ileran ya sayang... Tahan ya sayang nanti mama akan ajak kamu makan malam di tepi pantai sesuai kemauanmu nak. Mama janji" ucap Kia sembari sesenggukan.
Ken yang mendengar jelas percakapan Kia dengan calon anaknya pun menghela nafas kasar. Ken menutup laptop di pangkuannya lalu bergerak mengambil piama lengan panjang milik Kia dan juga sebuah hodie miliknya lantas memberikannya kepada sang istri.
"Buruan pakai" perintah Ken.
Kia yang sebenarnya tahu maksud Ken pun bersorak di dalam hati. Tapi ia tetap memasang wajah sedihnya untuk meyakinkan sang suami.
"Untuk apa ini...?" tanya Kia pura pura tak mengerti.
"Pakailah sayang dan ikutlah denganku kita akan pergi malam ini" ucap Ken lembut.
Kia menggeleng pelan. "Enggak mau mas... Aku gak mau pergi makan malam jika bukan di pinggiran pantai." rajuk Kia.
"Kita akan pergi ke sana cepat lah berganti pakaian sayang..." ucap Ken lembut yang di hadiahi sebuah pelukan oleh Kia.
"Beneran mas?" tanya Kia memastikan.
"Hemm... Benar sayang. Cepatlah keburu larut malam"
"Iya mas... Baik. Tunggu bentar ya mas aku ganti dulu" Kia berjalan cepat menuju toilet lantas mengganti pakaiannya dengan pakaian yang telah dipilihkan sang suami.
'Yes... Berhasil' batinnya bersorak girang.
Hanya sepersekian menit saja Kia sudah keluar dengan hodie kedodoran milik sang suami.
"Ayok mas... Aku sudah siap" ajak Kia girang.
"Hemmm.... Baiklah ayok kita berangkat sayang. Hanya sebentar ya tidak boleh lama lama" pesan Ken yang diacungi jempol oleh Kia.
"Siap sayang..." ucap Kia sembari tersenyum lebar.
Ken menggandeng Kia menuju lobby hotel lantas masuk ke dalam sebuah mobil yang sudah ia pesan melalui aplikasi online.
"Dengan bapak Kenan dan ibu Kia?" tanya sopir tersebut santai.
"Iya betul pak..." ucap Ken sembari masuk ke dalam mobil.
***
Kia memandang takjub ke arah lautan lepas. Baginya ini adalah makan malam teristimewa di sepanjang hidupnya. Bayangkan saja Kia hanya meminta makan malam di tepian pantai namun sang suami memberinya lebih. Ia mengajak Kia makan malam di atas kapal yang sedang berlayar mengelilingi sebuah pulau kecil.Kia melihat pemandangan dari dek kapal paling atas ia melihat tepian pantai seperti lautan kunang kunang karena lampu lampu rumah terlihat kelap kelip.
"Waow.... Ini indah sekali mas" ucap Kia bahagia.
"Sama sama sayang. Kamu suka gak?" tanya Ken sembari memeluk sang istri dari belakang.
"Banget mas... Ini lebih dari bahagianya aku kamu ajak makan malam di tepian pantai sih hehe"
"Baiklah sekarang ayo kita makan" ajak Ken.
Ken menuntun Kia menuju sebuah meja makan yang telah di sediakan. Ia menarikkan kursi untuk sang istri lalu meminta sang istri untuk duduk dan segera memakan hidangan yang sudah disediakanoleh pelayan.
"Makan lah yang banyak sayang..."
"Iya mas...."
Ken benar benar membuat Kia bahagia hari ini. Ia mengabulkan semua permintaan Kia. Meski ada rasa was was dalam hatinya karena sang istri sedang kurang enak badan.
"Mau nambah lagi sayang?" tanya Ken kepada Kia yang terlihat memakan habis semua makanan yang ia pesan.
Kia menggeleng pelan sembari meraih segelas orange juice di sampingnya. "Sudah mas... aku sudah kenyang banget" ucap Kia setelah menyeruput minumannya.
"Baiklah... jika sudah bersiaplah. Setelah ini kita akan pulang"
"Iya mas..."
Usai makan malam Ken benar benar mengajak Kia kembali ke hotel. Ia meminta sang istri untuk meminum obat dan vitamin.
"Sayang minum obat sama vitaminnya dulu ya... " pinta Ken sembari menyodorkan air mineral dan obatnya kepada sang istri.
"Iya sayang" Kia meraih air mineral dan menelan obat yang diberikan sang suami.
"Sekarang kamu istirahat ya.. biar besok baikan badannya"
"Iya mas..." ucap Kia sembari membenarkan posisi tidurnya.
***
Di sebuah club, Bella dan Satya sedang asik mengobrol sembari menikmati dentuman musik. Tiba tiba dari arah belakang seseorang dengan sengaja menarik lengan Bella hingga Bella hampir saja tersungkur jika tidak di tahan oleh lengan Satya.