Mundur Teratur

625 15 0
                                    

Jam kuliah selesai Kia membereskan buku bukunya lalu berjalan keluar ruangan. Kia berjalan menuju lorong kelas di sana sudah ada Nia dan Intan yang berdiri menunggui kedatangan Kia. Nia melambaikan tangan sementara Intan hanya melihatnya sembari tersenyum.

"Kia..." panggil keduanya bersmaan.

Kia bergerak pelan menghampiri kedua sahabatnya lalu meminta maaf kepadanya.

"Sorry lama" sahut Kia.

"Santai aja kali Ki..."sahut Niasembari terkekeh.

"By the way makan somay didepan yok?" ajak Intan sembari menunjuk kearah penjual somay di depan kampus.

"Ayok.... mumpung laki gue belom datang" jawab Kia sembari berjalan ke arah tukang somay keliling.

Kia menyapa ramah penjual somay langganannya itu "Siang mang" ucap Kia sembari tersenyum.

Laki laki paruh baya penjual somay itu pun menoleh dan melempar senyum kepada Kia "Siang non... mau beli somay mamang?" tanya ramah.

"Antrinya masih banyak ya mang?" tanya Nia sembari melirik kanan dan kiri.

"Tinggal dua orang lagi non"jawab si penjual somay.

"Kalau gitu kita pesen tiga ya mang kayak biasanya... kita tunggu di bangku sana" ucap Kia sembari menunjuk bangku kosong.

"Siap atuh neng" ucap mang Kus sembari mengacungkan jempol.

Kia, Intan dan Nia duduk di bangku taman kampus sembari mengobrol santai tak lama kemudian mang Kus datang membawa pesanan somay milik mereka bertiga. Dengan sopan lelaki paruh baya tersebut mengangsurkan piring piring yang ia bawa. Sebuah piring berisi somay dengan kol dan pare ia angsurkan kepada Nia, piring selanjutnya siomay tanpa kol dan tidak pedas ia sodorkan kepada Intan dan piring terakhir sepiring somay dengan kol tanpa pare ia berikan kepada Kia.

"Terimakasih mang Kus... " ucap ketiganya bersamaan.

"Sama sama non" ucap Mang Kus berlalu pergi.

Hampir satu jam setengah mereka bertiga makan siomay sembari mengobrol. Hingga sebuah getar ponsel menyudahi obrolan mereka.

Drrrt Drrrrt

Kiaa memberi isyarat kepada kedua sahabatnya dengan meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya lalu menggeser tombol gulir warna hijau.

"Halo mas" sapa Kia lembut.

"Halo sayang kamu sudah pulang belum?" tanya Ken dari seberang sana.

"Belum mas, ini masih makan somay sembari ngobrol sama Nia dan Intan kok..."

"Oke aku jemput ya... kamu tunggu di sana sebentar"

"Iya mas... aku tunggu"

"Love you"

"Love you too" sahut Kia sembari mematikan panggilan.

"Sudah mau dijemput ya?" tanya Nia.

Kia mengangguk pelan sembari tersenyum melihat wajah masam kedua sahabatnya. "Gue janji nanti kita jalan jalan bareng lagi... terus nongkrong sembari curhat cuhat lain waktu" ucap Kia yang merubah wajah masam kedua sahabatnya menjadi berbinar.

Ken membereskan meja kerjanya lantas mencari keberadaan Satya yang ternyata sedang berada di lorong menggoda mahasiswa yang magang yang lewat.

"Woy... ngapain di situ?" seru Ken dari kejauhan.

Satya pun segera berjalan mendekati Ken, dengan wajah tanpa dosa Satya menyengir kuda di depan Ken.

"Apaan sih Ken? ganggu aja"

Jodoh Pilihan Kakek (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang