ARHAN|13

208 19 0
                                    

Dokter Ine tersenyum lalu menepuk sofa sampingnya yang masih kosong. "Sini nak"

Gadis itu mengangguk patuh lalu ikut duduk bersama mereka.

"Han kenalin ini Nishella, putri saya"

'Cantik' batin arhan.

Arhan menggelengkan kepalanya, apa yang barusan ia pikirkan?

"Iya dok" Ujar arhan canggung.

"Kenalan gih" Dokter Ine menyenggol lengan shella.

Shella yang peka pun langsung mengulurkan tangan kanannya."Salam kenal, aku nishella"

Arhan tersenyum singkat lalu menjabat tangan Shella."Salam kenal juga,gue Arhan"

"Bagus kalau kalian udah kenal, yaudah kalian berangkat sekolah sana nanti keburu telat"

Shella mengangguk lalu mencium punggung tanga dokter Ine. "Shella pamit ma"

"Iya nak hati-hati"

Saat didalam mobil keduannya tampak saling canggung, arhan bingung harus bagaimana ia terlalu takut menatap kedua mata gadis disampingnya itu.

Menurut arhan siapapun yang melihat kedua mata Shella pasti akan merasa nyaman termasuk arhan.

Setelah berfikir panjang arhan pun memberanikan diri untuk memulai obrolan.

"Lo kelas berapa?" Tanya arhan namun pandangannya tetap kedepan.

"Sebelas" Jawabnya cuek.

"Rencananya mau masuk kelas mana?"

"Kelas mana aja"

"Lo pindah dari mana?"

"Bandung. Emang mama ga bilang ke kamu?"

Gadis itu menoleh menatap arhan yang masih fokus menyetir.

"Bilang kok cuma emang gue pengen tanya aja" Katanya yang diakhiri oleh kekehan.

"Masih sama ternyata" lirih shella yang masih bisa didengar arhan.

"Lo ngomong sesuatu?"

"Enggak"

Tak terasa akhirnya mobil yang mereka kendarai sudah tiba diparkiran sekolah.

Suasananya terlihat sepi.

"Pasti udah bel"

"Kamu ke kelas aja, biar aku yang sendirian ke ruang kepsek"

"Jangan,udah sama gue aja"

Arhan berjalan mendahului Shella.

Shella masih terdiam ditempatnya, ia masih bertanya tanya apa alasan mamanya memindahkan sekolahnya.

Arhan berbalik saat merasa shella tak kunjung mengikutinya dari belakang.

"Shella" Panggilnya sedikit teriak.

Shella menoleh kaget."Hah apa?"

Rasanya arhan ingin sekali mencubit kedua pipi chubby milik Shella.

"Ayo keburu jam pertama"

Shella mengganguk lalu berjalan mengikuti arhan.

Sesampainya mereka diruang kepsek, shella menyuruh arhan untuk pergi kekelasnya saja namun lagi-lagi arhan tak mau.

"Shella sesuai data yang diberikan dokter Ine kepada saya, maka saya dan para guru disini sepakat menempatkan kamu dikelas sebelas ips"

"Karena Bu nita selaku wali kelas kamu tidak masuk hari ini, maka saya yang akan antar kamu ke kelas tersebut"

ARHAN [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang