Nesha bingung harus bagaimana sekarang. Sebenarnya dari hatinya yang paling dalam, ia ingin memutuskan hubungannya dengan juna, tapi disisi lain ia takut jika nanti hamil siapa yang akan tanggung jawab.
Arhan melihat nesha yang murung. Ia lalu menghampirinya,"Ada apa?"
Nesha mendongak."Capek"
Arhan ikut duduk disamping nesha."Kalau ada apa-apa cerita"
"Bukannya udah gak perduli lagi ya?" Ujar nesha lalu beralih menatap ponselnya.
"Meskipun kemarin gue marah benget sama lo, tapi gue masih peduli sama lo. Bagaimanapun juga, lo adek gue"
"Makasih buat rasa pedulinya" Kata nesha datar.
"Masih cuek aja, belum bisa ngelupain kejadian kemarin?"
"Gak usah dibahas. Gue capek mau tidur"
Nesha hendak berdiri namun tangannya dicekal oleh Arhan."Cerita dulu, baru tidur"
Nesha menghela nafas pelan."ini masalah aku sama juna, emangnya kamu mau dengerin tentang juna? Nggak kan?"
Arhan terdiam sebentar,apa yang dikatakan nesha ada benarnya juga.
"Yaudah makan gih, tadi gue udah pesenin go food buat lo"
"Gue gak laper"
Setelah mengatakan itu, Nesha pergi ke kamarnya.
Arhan mengambil sekotak paket ayam geprek. Ia bergegas pergi kekamar nesha, sebelum nesha tertidur.
Arhan mengetuk pintu sebentar lalu masuk kedalam kamar nesha.
Nesha memicingkan matanya."Ngapain sih kesini? bikin badmood tau nggak!"
"Makan!!" Pintanya pada nesha.
Nesha menggeleng."Gak mau kak! Lo kenapa sih keras kepala banget, bikin tambah kesel"
"Kalau lo gak mau makan, gue suapin"
"Gak mau!!"
Arhan duduk dipinggir ranjang, ia lalu menarik pergelangan tangan nesha agar mendekat padanya."Buruan sini"
"Makan"
Nesha terpaksa memakan makanan itu."Udah kan"
Arhan tersenyum kecil lalu mengacak-acak puncak kepala nesha."Pinter"
"Btw kok kamu masih peduli sih?" Tanya nesha basa-basi.
"Ya kan lo adek gue nes, masak iya gue jauhin lo"
"Adek ya?"
Nesha tidak suka dengan perkataan arhan barusan, ia tidak mau arhan menganggapnya sebagai adek.
"Kenapa kok diem?"
Nesha menggelengkan kepalanya pelan."Em gapapa kak, kakak udah makan?"
"Belum"
"Kenapa?"
"Nungguin lo nesha"
'Ya Allah andai waktu bisa berputar kembali, tolong jangan pisahkan hamba dengan sosok lelaki dihadapan hamba ini.. hamba mencintainya, hamba takut kehilangannya' batin nesha.
Nesha menunduk saat satu cairan benih lolos membasahi pipinya.
Arhan menangkup wajah nesha menggunakan kedua tangganya."Ada apa? Kok nangis?"
Nesha menggeleng lemah."Enggak kak, aku gapapa. Makasih udah peduli sama aku"
Arhan menarik nesha kedalam pelukannya."jangan nangis nes, gue gak suka lihat lo nangis"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARHAN [END✓]
Teen Fiction"Kita ga boleh egois Nes. Allah punya caranya sendiri untuk membahagiakan hambanya" --- Langsung aja baca supaya kalian tau alurnya seperti apa,jangan pernah bosen ya🤍 NB: ini adalah cerita karangan author murni dari fikiranku sendiri,jadi jangan...