ARHAN [END✓]

ARHAN|45

Hollaa

Aku lupa kalau  tokoh dicerita ini masih pada sekolah wkwk

Niatnya sih nggak ngasih suasana sekolah, tapi kalau ga dikasih suasana sekolah ntar malah jadi aneh ceritanya.

Udah lama bgt ya ga lihat kebucinan mentari fajar, oke dipart ini bakalan aku kasih satu aja momen mentari sama fajar.

Happy reading...

Setelah menyelesaikan sholat shubuh arhan langsung turun kebawah untuk sarapan pagi.

"Pagi mah" Sapa arhan seraya mencium pipi kiri sang mama.

Mama vernita tersenyum."Pagi anak mama"

Arhan duduk disalah satu kursi yang berada diruang makan.

"Mau menu apa nanti setelah pulang sekolah?"

"Terserah mama aja"

Tak lama nesha turun dan ikut bergabung bersama mereka.

"Pagi mah, pagi kak" Sapa nesha dengan wajah sumringah.

"Pagi sayang nya mama" balas mama vernita.

Nesha menyenggol lengan arhan."Ga dibales sapaan nesha"

Arhan mendongak."Ga penting sapaan lo"

"Dasar nyebelin"

Mama vernita membawa sup dan semur daging yang sudah matang.

"Lho mah papa mana?" Tanya nesha seraya membantu mama vernita menyiapkan sarapan.

"Papa mu lagi sibuk dikamar, udah kalian makan duluan aja. Ntar papa mu juga nyusul kalau udah selesai"

Mama vernita melirik arhan sebentar."Han"

Arhan menoleh."Iya kenapa mah?"

"Nanti kamu disekolah harus jagain nesha ya, usia kehamilannya semakin hari semakin tumbuh. Mama takut kalau nesha kenapa-kenapa"

Arhan mengangguk lalu tatapannya kembali menatap layar ponselnya.

"Sama satu lagi han"

Arhan kembali menoleh.

"Jangan berangkat sekolah dulu, mama mau bicarain hal penting sama kamu"

"Bicara tentang apa mah?"

"Nggak usah banyak tanya. Tugas kamu cuma nurut sama ucapan mama"

"Iya tapi apa mah?"

"Nanti juga kamu tau"

Arhan mengambil piring dihadapannya lalu menuangkan se entong nasi.

"Mau nesha ambilin sup sama semurnya nggak?" Tawar nesha.

"Hm"

Nesha lalu mengambil sup itu dan menuangkan dipiring arhan.