Bandung, pukul 15.55.
Sudah 5 hari shella berada dibandung, sebenarnya ia ingin kembali ke jakarta. tapi karena permintaan sang mama, shella terpaksa harus menetap selama 1 minggu dibandung bersama sang nenek.
Teriknya matahari memasuki jendela kamar shella, gadis itu terbangun dari posisi yang semula berbaring menjadi duduk.
Shella mendekat kearah jendela, matanya menyipit kala melihat sinar matahari yang semakin menyengat kearah kamarnya.
Sinar matahari itu membuat sebuah bayangan kalung dari benda asli yang shella letakan di dinding kamarnya.
Shella berjalan mendekat ingin menyentuh bayangan itu tapi tidak bisa, hal yang sangat mustahil bukan?
Suara adzan berkumandang, 'panggilan bagi seluruh umat muslim untuk segera menunaikan ibadah sholat' pikirnya.
Shella tersenyum miris, ia lalu mengambil kalung itu dan memakainya."Pemberian papah, shella janji akan selalu jaga kalung ini sampai kapanpun. Damai disana pah" Lirih shella, air matanya kembali membasahi pipinya.
Gadis itu menghembuskan nafas pelan, lalu mengusap air matanya. Ia tak ingin membuat neneknya sedih karena melihatnya menangis.
"Nenek.." Shella memeluk Nenek Marise dari belakang.
Nenek Marise menoleh lalu mengecup singkat kening cucunya itu."Kamu kangen ya sama nenek?"
Shella mengangguk lalu duduk disofa ruang tamu. Gadis itu melamun, nenek marise heran lalu mendekati cucunya itu.
"Ngelamunin apa?" Tanya nenek marise.
Shella hanya tersenyum.
"Shell, besok hari paskah. Bangunnya jangan kesiangan ya"
Shella mengganguk."iya nek"
✨✨✨
Nesha memilih beberapa gaun untuk acara party disekolahnya nanti malam.
Nesha melirik arhan."Kak, ini bagus nggak dibadanku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARHAN [END✓]
Teen Fiction"Kita ga boleh egois Nes. Allah punya caranya sendiri untuk membahagiakan hambanya" --- Langsung aja baca supaya kalian tau alurnya seperti apa,jangan pernah bosen ya🤍 NB: ini adalah cerita karangan author murni dari fikiranku sendiri,jadi jangan...