ARHAN [END✓]

ARHAN|43

Hallo, i'm is back

Lama banget ga update, karena emang lagi sibuk bgt apalagi kemarin nenekku baru aja meninggal , sedih bgt 😭🥺

Doain ya semoga Khusnul khotimah🙏🤍

Udah pada denger belum kalau arho mau gabung di club Jepang , namanya kalau ga salah TOKYO VERDY. Maaf kalau salah🙏

Sebagai penggemar rasanya kayak sedih juga bahagia, pengennya idola kita berkembang tapi satu sisi kayak ga rela bentar lagi arho mau ninggalin Indonesia, psis, terus keluarga juga apalagi penggemarnya banyak diindonesia.

Selalu dukung arho ya guys. Meskipun arho udah ga kelihatan lagi di tv kesayangan kita tapi gapapa insyaallah karirnya arho makin bagus disana , berkarir diluar juga termasuk impian arho kan? Semangat guys:)

Part ini khusus memperlihatkan kebucinan arho dan shella wkwk, insyaallah setelah ini aku update lagi. Tapi ga janji bakalan update tiap hari😁

Happy reading..

Sepasang kekasih itu sedang berada diruang tamu keluarga Pratama. Arhan mengajak shella untuk pergi kerumahnya, mama vernita sedang tidak ada dirumah ditambah sang papa juga sedang berada diluar kota.

"Ini ditaruh dimana yang?" Tanya shella yang baru saja mengambil snack dari dapur.

"Udah taroh situ aja, sini duduk lagi. Ntar kecapekan lagi"

Shella mengangguk lalu menyodorkan toples berisi snack itu."Kamu ga mau?"

Arhan menggeleng."Nggak, masih kenyang"

"Udah yang taroh situ aja. Ribet banget sih kamu" Kata arhan lalu mengambil alih toples ditangan Shella dan menaruhnya diatas meja.

"Dimeja banyak makanan arho, ntar kalau kesenggol dikit pecah tuh"

"Udah biarin, kalau pecah langsung beli"

Shella menghela nafas pelan lalu kembali melihat tayangan televisi didepannya.

Arhan merebahkan dirinya disofa dengan bantal paha shella.

Shella berdecak kesal."Ck kamu mah, udah sana ambil bantalnya sendiri ho"

"Kenapa sih, biasanya juga gini. Aneh kamu"

"Iya biasanya gini tapi kalau sekarang aku lagi badmood sama kamu, udah sana" Kata shella sinis berusaha menyingkirkan kepala arhan dari pahanya.

"Yang.. ih " Rengek arhan.

"Buruan sana ambil bantal jangan paha aku yang kamu jadiin bantal"

"Nggak mau yang.. ih.. yang" Arhan mengoyang-goyangkan lengan shella, lalu mendusel-duselkan wajahnya diperut shella.