Nesha berjalan lesu menyusuri koridor menuju kelasnya.
Juna yang baru saja memarkirkan motornya bergerak cepat menghampiri Nesha, ini adalah kesempatan baik yang jarang terulang.
"Ohai nesha cantik" Sapa juna.
Nesha hanya menoleh sekilas lalu kembali fokus jalan lagi.
"Cuek amat bu" Sindir juna.
Nesha masih tetap diam.
"Ke kantin yuk nes, gue laper nih"
Nesha menghentikan langkahnya lalu menatap laki-laki didepannya ini.
"Kalau lo mau ke kantin, silahkan. Gue ga laper jun"
"Oke oke gimana kalau lo temenin gue?"
"Lo siapanya gue sih? Enak banget ngaturnya?"
Juna menggaruk tengkuknya yang tak gatal, memang benar sih ucapan Nesha.
"Maaf nes, gimana kalau kita temenan? Supaya lo ga canggung?" tawar Juna.
"Jun tanpa lo minta pun, ini juga namanya temenan. Satu sekolah bego"
"Yaudah gimana kalau kita sahabatan?"
Nesha mengernyit heran. "Kok gitu? Apa sih mau lo?"
"Nes gue pengen deket Sana lo"
"Sorry ya Juna, tapi gue yang gak mau deket sama lo!" Kata nesha sedikit meninggi.
"Kenapa?"
"Gue udah punya pacar juna, lo ngerti ga sih?"
Tanpa sadar juna langsung memeluk tubuh ramping nesha.
"Nes tolong jangan larang gue buat deket sama lo ya. gue suka sama lo nes"
Nesha menggeram kesal. Ia berusaha melepaskan pelukan juna tapi tenaga nya tak sebanding dengan tenaga laki-laki ini.
"Lepasin bego!!"
"Nggak. Gue gak akan lepasin lo"
Tanpa keduannya sadari ternyata arhan melihatnya, arhan mengepalkan kedua tangannya lalu berjalan menghampiri mereka.
"Lepas anjing" Arhan menarik nesha.
Nesha terhuyung kebelakang,untung saja ia isa menyeimbangkan tubuhnya.
"Apa apaan lo? Dasar bocil ga tau diri!"
Arhan menatap juna dengan tatapan menantang.
"Sorry kak gue ga tau kalau nesha pacar lo" Juna menunduk,bukan karena ia takut tapi karena ia menghormati seniornya.
"Ada apa ini?" Suara berat pak hendri membuat kedua laki-laki itu menoleh.
"Masuk arhan! Kamu juga masuk sana!" Kata pak hendri menatap satu persatu siswa didepannya ini.
"Iya pak, ayo nes" Juna berjalan menunduk melewati pak hendri, disusul nesha dibelakangnya.
"Arhan ke toilet sebentar pak"
✨✨✨
Arhan membasuh wajahnya, menatap dirinya dicermin.
Ia merogoh saku celananya, mengambil beberapa obat yang ada dibotol kecil lalu ia membukanya dan meneguk obat itu.
"Tenang han. Lo gak boleh emosi, kasihan diri lo" Ujarnya berusaha menenangkan dirinya sendiri.
Tiba-tiba saja arhan teringat shella. Bagaimana kabarnya sekarang? Apa kepala gadis itu sudah tidak sakit lagi?
Bayangan dimana ia pernah bertemu Shella tiba-tiba saja terlintas dikepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARHAN [END✓]
Teen Fiction"Kita ga boleh egois Nes. Allah punya caranya sendiri untuk membahagiakan hambanya" --- Langsung aja baca supaya kalian tau alurnya seperti apa,jangan pernah bosen ya🤍 NB: ini adalah cerita karangan author murni dari fikiranku sendiri,jadi jangan...