Nesha tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Ia tak menyangka juna begitu romantis apalagi juna sangat niat menyiapkan surprise untuknya.
"Will you be my lover?"
Nesha menoleh kearah juna. Disana ia melihat juna membawa sebuket bunga dan kotak cincin berwarna biru.
"Will you be my lover?" Ulang juna.
Nesha memejamkan matanya sebentar, lalu dengan cepat ia mengangguk tanda bahwa ia menerima juna.
Juna tersenyum lalu memeluk erat tubuh nesha. "I love you nesha, aku janji akan jadi yang terbaik buat kamu"
Nesha mengganguk dalam pelukan juna.
"Pokoknya jangan pernah tinggalin aku ya nes"
Nesha mengingat kata kata itu pernah ia ucapkan pada arhan. Bahkan selalu ia ucapkan, rasanya ia ingin mengulang momen momen indah bersama arhan.
Juna dapat merasakan tubuh gadis yang tengah ia peluk bergetar hebat.
Juna melepaskan pelukannya, lalu menatap wajah nesha secara intens. "Kenapa nangis?"
Nesha mengusap air matanya. "Gapapa jun"
Tangan juna menyentuh wajah nesha, ia membelainya dengan lembut."Jangan bohong. Lagi mikirin apa sih?"
Nesha menyunggingkan senyum. "Gapapa jun, udah gak usah dipikirin"
"Udah makan?" Tanya juna.
"Belum. Kan tadi kamu aja langsung nyuruh aku buat kesini. Jadi aku gak sempet makan, dandan pun aku ga sempet"
"Tapi masih cantik sayang"
"Kok dipanggil sayang?"
"Ya kan kita udah pacaran, masak iya gak boleh manggil sayang?"
Juna mengigit pipi nesha gemas. Gadisnya ini memegang paling beda dari yang lain.
Nesha memegang pipinya dan cemberut. "Sakit tau"
Juna tertawa lalu mengacak acak puncak kepala nesha.
"Juna ih kan rambut mphhh--"
Belum sempat nesha menyelesaikan ucapannya, juna sudah lebih dulu membungkam mulut nesha dengan bibirnya. Ciuman juna begitu kasar.
Nesha mencoba memberontak namun kedua tangannya malah digenggam erat oleh juna.
Nafas nesha terengah-engah saat juna melepaskan ciumannya.
"Makasih ya" Ujar juna.
"Mak-sud kamu?"
"Buat tadi"
Nesha mengangguk. Ia mengerti maksud ucapan juna.
Setelah acara makan selesai. Nesha tiba-tiba dikejutkan dengan perlakuan juna. Juna tiba tiba bersimpuh sambil menyodorkan sekotak cincin berwarna biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARHAN [END✓]
Ficção Adolescente"Kita ga boleh egois Nes. Allah punya caranya sendiri untuk membahagiakan hambanya" --- Langsung aja baca supaya kalian tau alurnya seperti apa,jangan pernah bosen ya🤍 NB: ini adalah cerita karangan author murni dari fikiranku sendiri,jadi jangan...