Mobil yang dikendarai dokter ine dan shella berhenti tepat didepan rumah milik keluarga Pratama.
Dokter ine keluar terlebih dulu disusul shella.
"Udah siap ketemu keluarganya arhan?" Tanya dokter ine sedikit menggoda.
Shella mengangkat sebelah alisnya tak paham."Maksud mama?"
Dokter ine menggeleng kecil."Udah gapapa, masuk aja yuk"
Keduannya pun melangkah masuk.
Papa vito dan mama vernita tersenyum menyambut dokter Ine. Sudah lama mereka tidak bertemu.
"Selamat datang dokter" Sapa papa vito lalu memeluk singkat dokter ine.
Dokter ini menatap papa vito sekilas lalu beralih memeluk mama vernita. "Aku kangen banget sama kamu ver"
Mama vernita membalas pelukan dokter ine dengan erat."Sama dok, udah lama banget kita gak ketemu"
Setelah melepas rindu, papa vito mengajak dokter ine untuk pergi keruang makan.
"Eh siapa ini?" Tanya mama vernita menyadari kehadiran shella.
Shella sedikit menyunggingkan senyum lalu mencium punggung tangan mama vernita. "Shella Tante"
Mama vernita tersenyum lalu mengusap pelan kepala shella.
Papa vito menghampiri shella."Jadi ini anak kecil yang dulu selalu dirahasiakan?"
Dokter ine tertawa kecil mendengar ucapan papa vito.
"Ya habis gimana lagi mas, aku masih belum bisa kasih tau ke orang-orang kalau udah nikah dan punya anak"
"Udah gapapa lagian udah gede gini kan anakmu, tumbuh menjadi gadis cantik"
"Bisa aja kamu"
"Shella kelas berapa nak?" Tanya mama vernita.
"Kelas 11 tante"
Mama vernita menepuk bahu papa vito. "Seumuran sama nesha ya pah"
"Iya seumuran saya anak saya yang perempuan"
"Mereka juga satu kelas"
"Ohya? Gak nyangka ya dunia emang sempit bisa aja ketemunya"
Mereka asik berbicara membahas hal hal yang terkadang membuat salah satunya tertawa.
Shella bergerak tak nyaman, bagaimana bisa suasananya seperti ini. Padahal tadi mamanya bilang hanya makan malam biasa setelah itu pulang.
Arhan menuruni anak tangga dengan santai, ia sama sekali tak tau jika dokter ine dan shella sudah datang. Bahkan saat ini ia masih memakai celana pendek dengan atasan kaos berwarna ungu.
"Tadi bilangnya mau ikut makan malam, tapi sampek sekarang belum siap siap juga tuh" sindir dokter ine saat melihat arhan yang nampak berjalan santai kearah dapur.
Arhan menoleh kaget."Loh kalian udah dateng?"
Mama vernita menghela nafas pelan."Kamu emangnya gak lihat apa disini udah ada dokter ine sama Shella"
Arhan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, selalu saja seperti ini. "Maaf mah tadi arhan fokus banget jalannya sampek sampek gak lihat mereka"
"Yaudah sini duduk" pinta papa vito menyuruh arhan untuk duduk disampingnya.
Arhan berjalan tak enak menghampiri mereka.
Pandangannya langsung tertuju pada shella yang kini juga tengah menatapnya.
Arhan memperhatikan shella sejenak,
malam ini gadis itu tampak sangat cantik. Shella memiliki daya tarik tersendiri untuk arhan, saat menatap matanya dan melihat senyumnya arhan begitu terbuai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARHAN [END✓]
Teen Fiction"Kita ga boleh egois Nes. Allah punya caranya sendiri untuk membahagiakan hambanya" --- Langsung aja baca supaya kalian tau alurnya seperti apa,jangan pernah bosen ya🤍 NB: ini adalah cerita karangan author murni dari fikiranku sendiri,jadi jangan...