Mama vernita keluar rumah saat mendengar suara mobil terparkir dihalaman rumahnya.
Wanita paruh baya itu tersenyum melihat arhan, rasanya sudah lama sekali ia tak bertemu putranya itu.
"Mama" Arhan mengecup punggung tangan mama vernita lalu beralih memeluknya dengan erat."Kangen mama.."
Mama vernita mengecup lama kening putranya itu."Mama juga kangen kamu"
"Mah jangan pergi-pergi lagi ya" pinta arhan lalu melepaskan pelukannya.
"Kalau nenekmu ga sakit mama juga gak ke bandung nak" jelas mama vernita.
"Iya mah arhan doain semoga nenek sehat-sehat terus"
Mama vernita mengelus pelan puncak kepala arhan. Ia lalu beralih menatap shella yang berada dibelakang arhan."Hai sayang" sapa mama vernita.
Shella tersenyum canggung."Hai Tante"
"Kalian udah pada makan belum?" Tanya mama vernita.
"Belum mah" balas arhan.
"Yaudah makan yuk, mama udah siapin"
Arhan mengangguk lalu mengandeng tangan mama vernita dan shella.
"Kesayangannya arhan semuanya" kata arhan.
Mama vernita menepuk pelan lengan arhan."Bucin banget sih anak mama"
Arhan tertawa mendengarnya."Kayak mama gak bucin aja sama papa?" Sindir arhan.
"Biarin dong kan bucin sama suami sendiri" Kata mama vernita percaya diri.
"Mama juga biarin dong arhan bucin, orang bucinnya juga sama calon istri"
Shella tersenyum malu saat mama vernita menatapnya.
"Serius yang dibilang arhan?"
Shella mengangguk pelan.
"Mama gak sabar punya mantu kayak kamu, udah cantik pinter masak lagi. Papa pasti juga seneng dengernya" kata mama vernita.
Ketigannya sudah sampai diruang makan.
Mama vernita menyuruh shella menyiapkan makanan untuk arhan."Siapin makanan buat calon suami"
Shella menunduk saat mama vernita berkata seperti itu, rasanya seperti menggelikan, pipinya juga sudah merah seperti kepiting rebus.
"Eh Han" panggil mama vernita melihat arhan yang sudah duduk dikursi.
Arhan menoleh."Iya mah?"
"Kamu ke atas gih, Nesha tadi pingsan ditoilet. terus tadi dia nyebut-nyebut nama kamu waktu gak sadar"
"Nesha kenapa kok bisa pingsan?"
"Makanya kamu tanya gih, ada mentari sama fajar juga"
Arhan mengangguk lalu berjalan menaiki tangga, namun baru beberapa langkah ia menoleh."Sayang"
Shella yang tengah fokus pada makanan dihadapannya pun sontak langsung menoleh."Iya? Ada apa ho?"
"Mau ikut?"
"Aku disini aja, kamu pasti butuh waktu berdua sama Nesha kan?"
Arhan tersenyum mendengarnya. Shella ini memang pengertian, arhan tidak salah memilihnya."Yaudah aku keatas ya, kalau kangen langsung keatas aja"
"Dasar bucin"
"Kamu juga bucin"
"Udah sana, ntar keburu nesha tidur" kesal shella
Arhan terkekeh melihat wajah kesal kekasihnya itu. Ia lalu melanjutkan langkahnya.
✨✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
ARHAN [END✓]
Teen Fiction"Kita ga boleh egois Nes. Allah punya caranya sendiri untuk membahagiakan hambanya" --- Langsung aja baca supaya kalian tau alurnya seperti apa,jangan pernah bosen ya🤍 NB: ini adalah cerita karangan author murni dari fikiranku sendiri,jadi jangan...