ARHAN|39

220 15 2
                                    

Happy reading

"Hey, bangun sayang"

Arhan menoel-noel pipi chubby milik kekasihnya itu. Mengapa shella terlihat begitu menggemaskan, ingin sekali arhan mencium seluruh wajah gadis yang tengah tertidur pulas itu.

"Eunghh" Shella melenguh pelan, perlahan kedua matanya terbuka.

"Kebo banget sih pacar gue" Kata arhan menatap shella yang nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.

Shella mengerjapkan matanya sebentar lalu menatap arhan yang juga menatapnya."Eh kamu udah bangun"

Arhan mengacak puncak kepala shella."Kalau aku udah duduk manis didepan kamu gini itu artinya aku udah bangun sayang"

Shella tersenyum kecil, lalu menyandarkan kepalanya didada bidang milik laki-laki itu."Pusing ho kepalaku"

"Kok bisa?"

Shella mendongak menatap arhan."Gak biasa tidur disofa. Biasanya tidur dikasur"

Arhan lalu mengelus pelan rambut shella."Jadi kamu gak sekolah?"

Shella menggeleng."Enggak ho, pusing kepalaku. Mau istirahat aja dikamar"

Arhan melihat jam dipergelangan tangannya. Ternyata sudah pukul 06.10, arhan yakin mama nya sekarang pasti sudah menunggunya untuk sarapan bersama.

"Yang aku anter kamu ke kamar dulu ya, ntar aku langsung balik takut telat"

"Gak usah, aku bisa ke kamar sendiri kok"

Arhan membantu shella berdiri, tangan kanannya melingkar dipinggang ramping milik gadis itu."Kalau ada apa-apa langsung kabarin ya"

"Iya sayang, kamu hati-hati ya"

Arhan mengecup singkat kening shella."Te amo, cepat sembuh cantiknya arho"

Shella tertawa kecil lalu mencium punggung tangan arhan dilanjut mencium telapak tangan arhan."Te amo too arho. Shella sayang arho"

"Arho juga sayang shella"

"Bye sayang"

Arhan melambaikan tangannya, lalu berjalan keluar rumah.

✨✨✨

"Sakit bego!!" Mentari kesal lantaran fajar terus menoyor kepalanya tanpa sebab.

Fajar tertawa melihat raut wajah mentari, terlihat kesal namun terlihat lucu juga Wkwk

"Kenapa kamu malah ketawa?" Sinis mentari.

"Kamu lucu"

Mentari mengibaskan rambutnya tepat diwajah fajar."Iya lah, mentari gituloh. Biar pun kesel tapi mukanya masih baby face"

Fajar menyingkirkan rambut mentari yang membuat wajahnya geli."Rambut kamu tuh bau asem"

Mentari berdecak kesal."Ck, kamu itu ya gak pernah bilang yang baik tentang aku. Ngeselin tau gak"

Fajar menyenggol lengan mentari yang tengah cemberut."Tar, buka Instagram gih" Suruhnya.

"Ga mau" balas mentari ketus.

"Buka aja, kamu pasti langsung bucin ke aku"

"Emang sekarang ga bucin?"

"Bucin sih, cuma kalau kamu lihat Instagram aku pasti bucinnya malah nambah"

"Masak?"

"Iya tar, coba deh buka"

"Oke aku buka"

Mentari lalu membuka aplikasi Instagram nya. Ia cukup terkejut melihat postingan terbaru fajar disecond akunnya.

ARHAN [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang