"Aku udah gak punya waktu, aku pergi"
Saat nesha akan berbalik, arhan mencekal tangannya.
"Jangan pergi nesha!!" Pinta arhan tegas.
"Gak bisa. Aku udah janji sama juna, lagian mau kamu kasih izin atau nggak itu nggak ngaruh buat aku"
"Jangan keras kepala nes"
"Kamu yang keras kepala, bukan aku"
"Gue butuh lo nes, plis tetep disini ya" Kata arhan memohon.
"Gak bisa kak. Aku kan udah bilang,aku udah janji sama juna dan gak bisa dibatalin"
"Lo bisa batalin, lo bilang ke dia kalau sekarang lo sama gue"
Nesha menggeleng keras."Gak bisa"
"Nes gue butuh lo tolong jangan tinggalin gue"
Nesha melepaskan cekalan arhan.
"Udah deh kak, aku capek tau nggak! Aku mau kita udahan aja"
"NGGAK" Tolak arhan.
"Kenapa? Kamu aja gak ada waktu buat aku. Lagian ya kak percuma tau nggak pertahanin hubungan ini"
"Percuma lo bilang?"
"Iya. Karena endingnya pun kamu bakalan tinggalin aku, kita emang udah dapet restu dari papa mama tapi bukan berarti kita bisa nikah kan?"
"Gue gak habis fikir nes sama fikiran lo, cepet banget si juna mempengaruhi lo. Bilang ke gue ngomong apa aja dia sampek lo kayak gini?"
"Juna gak ada sangkut pautnya sama ini. Aku emang mau hubungan kita sampek disini, kamu tau kalau kita nikah emang mama vernita mau nerima mamaku?"
"Kok Sampek situ mikirnya?"
Nesha tersenyum kecut."Jadi aku itu nggak enak kak, harus mikirin ini itu"
"Terus apa bedanya sama gue nesha? Gue juga sama kayak lo bego! Gue juga mikirin beberapa hal, emang lo doang?"
"Kalau kamu mau ringanin beban fikiran aku, bilang udahan aja"
"Enteng banget ya mulut lo?"
Nesha menatap mata arhan dengan tajam. "Tinggal bilang iya apa susahnya sih"
Demi apapun rasanya arhan ingin menampar nesha, jika saja dihadapannya ini seorang laki laki sudah ia tampar sejak tadi.
"Nes inget awal-awal hubungan kita, dimana kita saling ngungkapin perasaan dan lo selalu bilang kalau lo nggak mau gue tinggalin"
"Aku inget kok kak, inget banget malahan. Tapi sekarang udah beda lagi kak ceritanya"
"Beda lagi gimana nes,semua masih sama. Gue masih sayang sama lo dan gue mau nikah sama lo nanti"
"Tapi aku gak bisa kak, saat ini yang selalu ada disaat aku butuh itu juna bukan kamu"
"Maafin gue nes, tolong jangan mikir buat udahan ya"
"Gak bisa kak. Mending kita udahan"
Arhan hanya mematung tanpa berniat mencegah nesha.
Nesha berjalan cepat menuruni anak tangga, ia yakin juna pasti sudah menunggunya sejak tadi.
"Juna" Panggil nesha.
Juna membuka pintu kiri mobilnya."Buruan masuk, udah siang banget ini"
Nesha langsung masuk, mencari posisi duduk senyaman mungkin.
"Sorry jun, tadi ada kendala dikit"
Juna hanya mengganguk lalu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARHAN [END✓]
Teen Fiction"Kita ga boleh egois Nes. Allah punya caranya sendiri untuk membahagiakan hambanya" --- Langsung aja baca supaya kalian tau alurnya seperti apa,jangan pernah bosen ya🤍 NB: ini adalah cerita karangan author murni dari fikiranku sendiri,jadi jangan...