Tak terasa, sudah satu bulan Jaemin berkuliah di SNU. Selama itu, terjadi beberapa momen dimana ia dan Jeno bertemu dan mengobrol. Meskipun Jeno hanya mengacuhkannya dan menjawab sapaanya dengan acuh.
Jaemin ingin Jeno. Itu yang ia yakini dalam hatinya.
Berbagai cara telah Jaemin lakukan untuk mendapatkan sedikit perhatian dari lelaki Lee itu.
Sampai dimana tiba-tiba Haechan mengajaknya ke rumah Mark, Jaemin bersorak dalam hati. Ini yang ia tunggu.
"Jaem, lo kayaknya semangat banget gue ajak ke rumah Mark. Lo kenal sama keluarganya?" Tanya Haechan.
"Gue ga kenal, tapi ini kali pertama gue ke rumah Jung. Lo bayangin deh, siapa sih yang ga semangat ketika lo dapet kesempatan ke rumah Jung? Aktor, pebisnis, orang kaya raya, ganteng, yang kekayaanya cukup sampek tujuh turunan, lo ga seneng apa?" Jawab Jaemin dengan bersemangat.
Haechan menatap heran pada sahabatnya itu.
"Lo... Suka sama Kak Mark?"
Pertanyaan Haechan membuat Jaemin mengerem mendadak. Iya, mereka bawa mobil Jaemin dan Haechan dijemput olehnya.
"Gue ga suka sama Kak Mark. Gue suka sama orang lain." Jawab Jaemin. Ia lalu kembali menjalankan mobilnya. Membelah jalanan padat kendaraan.
"Syukur deh kalo lo ga suka Kak Mark."
"Kenapa?"
"Karena dia punya gue."
"Hah? Sejak kapan?" Jaemin membulatkan matanya.
"Sejak masuk kuliah. Tapi kita diem-dieman pacaranya. Keluarganya juga ga ada yang tahu. Jangan sampek sih mereka tahu kalo kita pacaran." Haechan terlihat sendu saat mengatakannya.
"Emang kenapa kalo mereka tahu?" Jaemin penasaran.
"Jung Jaehyun itu pernah pacaran sama laki-laki sampek pacarnya itu hamil. Dan bodohnya mereka, Jaehyun ga mau tanggung jawab dan pacarnya juga ga masalahin itu. Sampek akhirnya pacarnya itu hamil tiga kali dan mereka punya anak tiga. Ya si Mark, Jeno sama Sungchan."
"Lo ngarang Chan?"
"Goblok banget gue kalo disuruh bikin cerita. Gue serius soal ini. Setelah ngelahirin Sungchan, pacarnya itu pergi ninggalin Jaehyun. Jaehyun sendiri ga berusaha nyariin ibu nya anak-anak. Dan sejak itu, Jaehyun benci sama hubungan sesama jenis."
Jaemin menatap jalanan di depanya. Ia masih tak percaya akan kisah yang Haechan ceritakan.
"Pacarnya Jaehyun hamil, dia laki-laki kan? Kok bisa?"
"Iya. Tapi laki-laki carier. Bisa hamil karena punya rahim subur. Tapi kan bunda lo juga laki-laki, Na!"
"Eh? Iya juga ya?"
"Tuhan punya rencana. Pasti ada hikmahnya dibalik semua itu kan?" Kata Jaemin.
"Pastinya. Sebenernya, gue ga bisa buat ngejalanin hubungan kayak gini sama Mark. Tapi gimana lagi?"
"Gue yakin, Jaehyun bakal nerima kok, Chan."
.
Mereka sudah tiba di rumah Jung. Beberapa penjaga menyambut mereka dan mengarahkan untuk masuk ke dalam.
"Jaem, lo pergi aja ke halaman belakang duluan. Nanti gue nyusul sama Mark. Gue jemput dulu ke kamarnya." Jaemin mengangguk.
Lalu seorang maid menghampiri Jaemin.
"Permisi tuan, mari saya antar ke halaman belakang." Ucap maid itu.
Jaemin mengangguk saja. Mengikuti dari belakang kemana maid itu membawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold President || NoMin
Fanfiction[ON GOING] "Gue ga akan nyerah ngejar tuh presiden kaku." - Na Jaemin . "Risih gue lo ikutin terus!" - Lee Jeno . "Jeno, apa gue emang ga pantes buat lo?" - Na Jaemin . "Pergi dari hadapan gue, Na Jaemin!" - Lee Jeno . bxb content NoMin MarkHyuk