Ini aku perbaiki kata dan nambah sedikit pemanis aja guys wkwk maafin otak yang gak jalan-jalan ini:'(
Happy reading:)Jane baru saja selesai menonton drama Thailand yang berjudul Blacklist. Sepanjang episode dari awal sampai akhir, Jane sukses dibuat tegang dan emosi.
Agensi GMM selalu berhasil membuat film yang luar biasa, apa lagi Blacklist ini penuh dengan teka-teki di dalamnya. Sebenarnya tak hanya alur yang bagus, Jane setia menunggu setiap episode series ini karna kecintaannya terhadap tiga aktor tampan Thailand, siapa lagi jika bukan Chimonac, Ohm Pawat dan Nanon Korapat.
Jane menggeliat, meregangkan otot-otot punggungnya yang seakan kaku lalu menutup laptopnya. Jane merebahkan badan di atas kasur. Baru saja ingin menutup mata sebuah notif WhatsApp membuat matanya kembali melek.
"Anjir, siapa sih malem begini ganggu banget," Jane menggerutu kesal.
"Pasti si Nara." Tuduhnya, dengan malas Jane mengambil handphone di sampingnya.
Satu notif dari nomer tak di kenal membuat Jane mengernyitkan dahi. Dengan penasaran ia segera membukanya.
+62xxxxxxxx78
| Hai, gue yang tadi nolong lo☺️Belum sempat Jane membalas, orang itu sudah mengiriminya pesan lagi.
+62xxxxxxxx78
| Jangan cuma di read dong🙁Jane
Siapa?|+62xxxxxxxx78
|Fenly
|Lo lupa?Jane
Oh|Jane baru ingat kalau tadi pagi di sekolah, ia sepat di tolong oleh pria pemilik mata teduh saat kakinya terkilir akibat lantai basah, hingga buku-buku yang ia bawa jatuh berhamburan di lantai.
Pria itu entah dari mana tiba-tiba muncul di hadapan Jane, membantu membereskan buku-buku yang berserakan.
"Lo gak apa-apa?" Tanyanya.
Jane menggeleng ragu.
"Kayanya kaki gue terkilir deh."
"Coba berdiri."
Pria itu membantu Jane berdiri.
"Aw," Jane mengaduh.
"Kalo gitu ke UKS aja."
Pria itu menghentikan seorang siswa yang melintas di depan mereka dan menyuruhnya mengambil alih pekerjaan Jane.
"Eh, tolong taruh buku ini di perpus yah," titah pria itu.
Siswa itu mengangguk dan segera mengambil buku-buku yang sudah tertumpuk di lantai.
"Maaf, yah."
Setelah mengucapkan maaf dan permisi, pria itu menggendong tubuh Jane sampai ke UKS.
Jane awalnya menolak, tidak enak, terlebih ia tak mau berhutang budi. Tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa saat tubuhnya di angkat oleh pria itu. Sesekali Jane melirik wajah si pria yang sepertinya keberatan bersamaan dengan itu Jane menahan tawanya sambil memaki dalam hati, 'Mampus, so kuat sih Lo!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Jane & Fenly [Selesai]
Teen FictionJane menyembunyikan kisah hidupnya rapat-rapat sampai akhirnya Fenly datang dan mengetahui betapa menyedihkan kehidupan gadis itu. Siapa yang menyangka Jane si tegar dan ketus itu memiliki problem keluarga yang berat. Bapak yang kasar, suka berjudi...