Kemarin, setelah berkemah bersama dirumah Zera, Aiza kemudian diantar oleh Akbar pulang ke rumah, awalnya Ia sudah menolak berkali-kali karena tidak ingin diantar oleh Akbar dan beralasan akan pulang bersama dengan Fina. Namun, ternyata Fina terlebih dahulu dijemput pacarnya, mau tidak mau Aiza harus nebeng dimotor Akbar.
Aiza tentu menolak, apalagi dia tidak mengenal Akbar begitu baik karena baru pertama kali bertemu dia acara kemah tersebut tetapi kemarin Adi dan Zera terus memaksa dirinya untuk diantar pulang oleh Akbar.
Nurul? dia masih molor di kamar Zera dan masih belum ingin pulang kerumahnya.
Semenjak putus dengan Alfarez, Aiza tidak pernah lagi yang namanya berpacaran, apalagi saat kuliah masih banyak yang harus dipikirkannya seperti tugas, membuat makalah, mengikuti seminar, organisasi dan masih banyak lainnya. Makanya, Aiza sekarang sedikit risih jika bersama seorang cowo apalagi dengan laki-laki yang bisa dikatakan tidak dikenalnya.
Diperjalanan pulang kemarin, pada saat Akbar bertanya- tanya tentang dirinya, Aiza hanya menjawab pertanyaan tersebut sesingkat mungkin, malas meladeni pertanyaan yang tidak penting dari Akbar. Laki-laki tersebut bahkan meminta nomornya yang membuat Aiza ilfill.
###
Setelah beberapa hari liburan, Aiza harus kembali di sibukkan oleh kegiatannya. Dia juga sudah lumayan khawatir dengan keadaan Alfarez, dari kemarin Ia selalu memikirkannya.
Sesampainya di depan rumah laki-laki tersebut, pintu rumah kelihatan terkunci dari dalam, tidak menampakkan siapapun disana, biasanya sebelum perempuan itu datang, bi Meti sudah membukakan pintu buatnya.
Karena tak mau berlama-lama di depan pintu tersebut Aiza langsung menekan bel rumah tersebut.
Pintu tersebut dibuka oleh seseorang, dan menampakkan seorang Alfarez dibaliknya, ia seperti sudah menunggu lama kedatangan Aiza ke rumahnya.
Tanpa diduga laki-laki itu langsung saja menghamburkan pelukannya ketubuh Aiza hingga badan perempuan itu sedikit terhoyong kebelakang. Ia menenggelam kan wajahnya dipundak Aiza, mencium hawa tubuh yang ada pada perempuan tersebut
Alfarez memeluk Aiza sangat erat, dan tampak enggan melepaskan pelukannya dari tubuh Aiza, sedangkan perempuan itu sebaliknya, tidak membalas pelukan Alfarez.
" Alfarez, lo kenapa?" tanyanya secara langsung.
" Lo kemana aja Ai , gue dari kemarin nungguin lo disini. " jawabnya jujur.
Aiza terdiam sebentar, lalu mencoba menjawab pertanyaan laki- laki itu.
"Gue...gue habis liburan sama sahabat- sahabat gue." sembari melepaskan pelukan Alfare dari dirinya.
" Ooo gitu." ucapnya sedikit kecewa atas pelukannya yang dilepaskan Aiza.
" Lo udah minum obat lo kan, Al?"
" Hmm.." pergi berjalan meninggalkan Aiza.
Aiza merasa aneh atas sikap dan tingkah Alfarez tersebut, ia kemudian mengikuti langkah pria didepannya ini.Agar tidak terjadi kecanggungan diantara keduanya, Aiza berusaha membuka suara terlebih dahulu .
" Alfarez." panggilnya
Alfarezpun menoleh sebentar lalu melanjutkan langkahnya. " maaf gue nanya sedikit hal penting tentang lo. Apa lo masih trauma banget ya sama kejadian mama lo dulu?" tanyanya gugup takut menyakiti hati pria tersebut apabila membahas tentang mamanya.
" Lo tau hal ini dari mana Ai?" Tanya nya penasaran.
" Aa itu....gue tau dari bi Meti, dia nyeritain semuanya sama gue." jawabnya sedikit gugup.
"Jadi, Alfarez. Mulai saat ini dan detik ini, gue disini Insya Allah bakal bantu lo ngelawan trauma dalam diri lo bagaimanapun caranya. Disini bukan hanya gue yang berusaha, lo harus bantuin gue ngelawan trauma lo ya." ucapnya panjang lebar
Seketika langkah Alfarez berhenti, Aiza yang tidak mengetahui laki-laki itu menghentikan langkahnya tersebut kemudian menabrak tubuh Alfarez yang ada dihadapannya.
" Bruk"!!!
Kepalanya terasa sedikit sakit, sehingga perempuan tersebut mengusap pelan bagian kepala yang terkena punggung Alfarez itu.
" Jalan yang bener goblok. "ucapnya menyalahi diri sendiri.
Alfarez yang menyadari apa yang terjadi terhadap Aiza langsung saja menarik tangan Aiza yang Ia usapkan ke keningnya tersebut kemudian meniup pelan kening tersebut lembut untuk meredakan rasa sakit yang dirasakan Aiza.
" Makasih ya Ai, lo udah mau bantuin gue buat ngatasin trauma gue. " sambil menatap dalam mata coklat milik Aiza dan mengusap pelan puncak rambut milik A
perempuan itu.Seketika jantung Aiza berdetak cukup kencang yang mana hanya ia yang bisa dengar. Hal tersebut membuatnya memundurkan wajah nya sedikit agar menjauh dari wajah Alfarez.
"Sadar Aiza, lo ga boleh gini, yakali lo suka lagi sama Alfarez, mimpi disiang bolong namanya mah."
" Hmmm Alfarez, mau jalan-jalan keluar ga?buat cari udara segar? Ajaknya gugup.
Hari ini segini dulu yaa
Gatau lagi mau bikin Apa
Maaf kalau scene nya menurut kalian Alai
Jangan lupa vote+ komenBeautiful girl
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ { COMPLETED }
Romance" Lo bodoh, percuma lo cantik tapi otak lo kosong." Sesuatu terasa menggema ditelinga dan menusuk didada Aiza atas perkataan yang terlontar dari seorang Alfarez Gibran Rayyanza, kekasihnya. Aiza tak tau mengapa Alfarez begitu melukai hatinya, padaha...