Method?

264 21 0
                                    

Kini beban pikiran Aiza semakin bertambah, pertama tentang sosok misteruis yang diyakini merupakan Rayyan, papa Alfarez yang tengah mencoba meneror laki- laki tersebut dengan sebuah peringatan berupa kaca rumah pria tersebut yang dilempari batu besar dan didalamnya terdapat sebuah tulisan agar orang yang berada dirumah itu harus bersiap-siap dengan hal yang akan menantinya.

Kedua, masalah yang terjadi kepada Zera yaitu masalah perceraian diantara kedua orang tuanya. Yang mana Aiza tahu bahwa keluarga Zera termasuk keluarga yang harmonis tetapi beda halnya dengan sekarang, keadaan keluarga sahabatnya itu ternyata sedang diambang kehancuran.

Aiza tidak tau sekarang ini harus bagaimana, ia belum cukup paham tentang masalah rumah tangga. Mau tidak mau Ia mencoba meminta saran dari Sang bunda yang sudah berpengalaman dengan hal tersebut.

" Bun, Aiza mau minta saran dari Bunda."

" Saran apa, sayang ?"

" Saran buat kencan sama pacarnya tu bun."
Cerocos Ata mencela obrolan kedua perempuan tersebut.

" Bang, lu bisa makan aja yang tenang engga sih, sewot banget lu." muak Aiza kepada abangnya sambil menyuapi ayam goreng yang ada dimeja makan keluarga mereka, hingga membuat mulut Ata penuh dan membuatnya berhenti bicara.

" Ta, kamu kayanya engga bisa ya kalau engga ganggu adik kamu sehari aja?" Tanya Ayah Victor.

" Hehehe, engga bisa yah, udah kebiasaan." jawab Ata sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Akhirnya, Aiza kembali melanjutkan percakapannya dengan sang Bunda untuk meminta saran kepada keluarga kecil nya tersebut.

" Jadi gini bun, kemarin kan Aiza nginep dirumahnya zera, kan."

" Tuh kan bun ada tentang zera-  zeranya, pasti tentang cowok nih." sela Ata kembali membuat Aiza geram.

" Diem lu, engga jadi cerita gue dari tadi nih." Aiza sudah sangat muak dengan perilaku Ata, ingin sekali Aiza meng-smackdown mulut abangnya yang satu ini.

Ayah dan bunda sudah lelah dengan keduanya, satu hari tidak pernah akur.

" Jadi gini bun, kemarin Aizakan nginep dirumah Zera sama Nurul, nah ternyata sebenarnya Papa sama Mamanya zera bukan pergi perjalanan bisnis keluarga kota, tapiii.... orangtuanya zera sepakat mau bercerai bun." Ujar Aiza sedih

" Bunda punya saran buat Zera agar orang tuanya bisa rujuk lagi bun?" lanjutnya.

Sebenarnya Aiza tidak ingin ikut campur masalah keluarga orang lain, namun ini merupakan masalah sahabatnya sendiri, tentu saja Aiza tidak tega bila sahabatnya harus kehilangan kasih sayang orang tuanya karena sebuah perceraian.

" Kalau buat rujuk lagi Bunda juga ga yakin Ai, tapi saran bunda lebih baik zera sama orangtuanya kumpul bersama bikin acara khusus buat mereka aja, disana nanti mereka bisa bicara baik-baik, mikirin lagi apakah keputusan mereka buat pisah udah tepat apa belum, apalagi disana ada zera, mereka mungkin bisa mempertimbangin untuk engga jadi bercerai." saran bunda yang dimengerti oleh Aiza

Aiza mengangguk setuju. " Gitu ya bun, hmm, nanti Aiza coba kasih tau zera saran yang Bunda kasih, mana tau zera juga setuju."

Akhirnya, mereka kembali melanjutkan acara makan malam keluarga kecil tersebut.
Namun, Ata yang mendengarkan masalah yang terjadi di keluarga Zera dari Aiza merasa bersalah karna telah mencela pembicaraan sang adik dengan bundanya.

###

Setelah menyelesaikan makan malamnya , Ata ternyata mengajak Aiza untuk pergi keluar mencari angin segar dimalam hari dengan menggunakan motor miliknya sekaligus ingin meminta maaf kepada sang adik karena masalah di ruang makan tadi.

" Ai, gue minta maaf sama lo karna udah mikir kalau lo mau bicarin tentang pacar lo sama Bunda." ungkapnya.

Berkat didikan yang diberikan sang Ayah dan bunda tentunya, setiap anak-anak mereka yang melakukan kesalahan terhadap orang lain mereka harus meminta maaf, walaupun yang melakukan kesalahan tersebut merupakan orang yang lebih tua.

" Gue juga minta maaf sama lo bang, tapi lo tadi nyebelin banget sumpah pengen gue cekek."

" Makanya gue minta maaf sama lo sekarang, Terus zera keadaannya sekarang gimana?"

" Zera? Kemarin gue sama Nurul udah nyoba nenengin dan udah coba buat nguatin dia."

Ata hanya mengangguki perkataan sang Adik.

" Eh iya, Nurul gimana kabarnya." tanya Ata penasaran.

" Tumben lu nanya tentang Nurul, biasanya gue cerita tentang dia sama lu, lu cuma diem ngangguk-ngangguk engga jelas."

" Yaelah, gue nanya salah engga nanya salah."

" Sekali-kali lu nanya tentang gue lah, adik lo yang cantik ini."

" Ga ah, males."

Aiza yang mendengar ucapan dari abangnya tersebut geram kemudian memukul helm yang dipakai Ata, namun bukan kepala abangnya itu yang kesakitan tetapi malah tangannya yang menjadi perih hingga memerah karena memukul helm tersebut cukup keras.

" Kualat lu sama gue. " ujar bang Ata sambil menertawai adiknya yang kesakitan.

Segini dulu part ini
Jangan lupa vote+komen
Sampai jumpa di next chapterr








ALFAREZ { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang