Alfarez
"Aiza , tolong angkat telfon gue."
Aiza baru saja selesai mengisi batrai ponsel miliknya, namun disana sudah tertera pesan masuk yang berasal dari nomor Alfarez.
Ternyata pria tersebut telah menelfon nya sebanyak 15 kali.
"Aiza, gue minta maaf, gue tadi gak pikir panjang buat lakuin itu sama lo."
" Aiza, Maafin gue."
Aiza sebenarnya bukannya marah atas perlakuan kasar pria tersebut, tetapi ia hanya kecewa bahwa Alfarez melukai dirinya lagi, perempuan itu merasa gagal merawat pria tersebut selama ini.
" Ai, gue janji engga bakal nyakitin lo lagi."
" Gue hanya cemburu ngeliat lo sama laki-laki yang lo temuin di kampus."
" Gue takut, lo ninggalin gue."
" Cuma lo yang gue punya didunia ini, Ai."
Melihat chat yang di kirimkan oleh Alfarez, membuat Aiza melototkan matanya kaget. Ternyata benar, bahwa tadi laki- laki tersebut memang datang menemuinya di kampus. Laki-laki itu tampaknya melihat dirinya bersama Akbar, makanya ia merasa cemburu tatkala melihat gadis itu berjalan bersama dengan seorang Akbar Wijayanto. Tapi apa yang patut untuk d icemburukan, Aiza merasa tak pernah dekat dengan pria itu. Dia bahkan tidak sengaja berpas-pasan dengan pria tersebut di lorong kampus tadi.
Alfarez benar-benar sudah salah paham, bahkan karna kesalahpahamannya itu, ia bahkan sampai melukai dirinya sendiri.
" Aiza, jangan hanya read chat gue Ai."
Alfarez terus berusaha memohon kepada Aiza untuk membalas chatnya tersebut, karena daritadi perempuan itu hanya membaca pesan yang dikirimkan Alfarez.
" Untuk hari ini, gue lagi males balas chat lo dulu, Al. Maafin gue." ujarnya didalam hati.
Kemudian Aiza melempar ponselnya ketepi kasur tidak berniat membalas pesan pria tersebut.
Namun, ponsel milik perempuan itu ternyata tak berhenti- hentinya berbunyi, Alfarez terus menelfon dirinya. Tampaknya laki-laki itu benar sangat menyesali perbuatannya tadi kepada Aiza.
" Gue udah maafin lo, Al. " ujar Aiza kepada dirinya sendiri
" Gue bahkan engga bisa lama-lama marah sama lo "
" Tapi untuk saat ini, gue mau istirahat dulu, gue cukup kecewa aja sama kelakuan lo tadi." sambungnya lagi.
Di seberang sana, Alfarez masih saja berkutat dengan ponselnya sendiri. Aiza bahkan tidak mengangkat telfonnya, ia sangat khawatir jika perempuan itu tidak akan mau memaafkan dirinya.
Segala cara ia lakukan, mulai dari mengirim sms, menelfon, bahkan mencoba untuk melakukan sebuah panggilan video kepada perempuan tersebut tapi tidak diangkat sama sekali.
Tiba-tiba terlintas dipikirkannya untuk meminta maaf secara langsung kepada Aiza dengan menemui perempuan itu ke rumahnya. Ya, tampaknya hanya itu jalan yang tepat dan satu- satunya untuk meminta maaf kepada Aiza.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ { COMPLETED }
Romance" Lo bodoh, percuma lo cantik tapi otak lo kosong." Sesuatu terasa menggema ditelinga dan menusuk didada Aiza atas perkataan yang terlontar dari seorang Alfarez Gibran Rayyanza, kekasihnya. Aiza tak tau mengapa Alfarez begitu melukai hatinya, padaha...