Dinner

320 24 0
                                    


Aiza saat ini sedang mengendarai mobil, bersama Alfarez yang berada di sebelahnya di kursi penumpang, mereka berdua sedang mencari makanan untuk mereka makan karena masalah nasi goreng buatan Aiza yang tidak enak tadi.

Sembari mencari tempat makan, Aiza kemudian menanyakan suatu hal kepada laki- laki itu.

" Al, lo punya handphone yang bisa dihubungin?" Tanya Aiza.

" Hmm, gimana ya Ai, dibilang ada, ga juga, dibilang ga ada, ga juga."

" Maksudnya Al?" Tanya Aiza kurang  mengerti yang dimaksud oleh Alfarez.

" Hp gue ada, cuma udah lama banget ga kepake, ga pernah gue charger" jujur Alfarez, pasalnya selama ini Ia hanya bergelut dengan trauma di kehidupannya jadi Ia tidak terlalu memikirkan hal lainnya.

" Nanti, setelah makan kita cari Handphone baru ya Al. " pinta Aiza yang ingin membelikan pria tersebut sebuah ponsel baru agar laki- laki itu bisa dihubungi apabila terjadi suatu masalah lain yang bisa saja menimpa dirinya.

Alfarez hanya mengangguki permintaan Aiza.

" Lo suka dengerin lagu, Ai?" tanya Alfarez.

" Suka." jawabnya singkat.

" Gue suka lagu- lagunya Charlie puth, Zayn Malik, dan satu lagi James Arthur. Kaya relate aja dikehidupan gue." lanjutnya.

" Sesuka itu?" tanyanya lagi

" Huum. Lo mau denger?"

" Boleh."

Perlahan Aiza mencoba menyalakan musik di mobilnya, mendengarkan sebuah lagu indah berjudul "Rewrite the Star "yang dinyanyikan Anne Marie Ft. James Arthur.

You know I want you
It's not a secret I try to hide
You know you want me
So don't keep saying our hands are tied
You claim it's not in the cards
And fate is pulling you miles away
And out of a reach from me
But you're hearing my heart
So who can stop me if I decide it's on my destiny?

What if we rewrite the stars?
Say you were made to be mine
Nothing could keep us apart
You'll be the one I was meant to find
It's up to you, and it's up to me
No one could say what we get to be
So why don't we rewrite the stars?
And maybe the world could be ours, tonight

###


Akhirnya mereka sampai disebuah warung bakso kesukaan Aiza, Alfarez tadi berkata ingin sekali memakan bakso karna sudah lama Ia tak memakan makanan tersebut. Aiza yang sudah hafal seluk beluk dunia perkulineran langsung tertuju kewarung bakso langganannya dan Bang Ata yang berada tidak jauh dari rumahnya itu.

" Ai, sambal lo kebanyakan. " teriak Alfarez histeris melihat bakso Aiza yang sudah bermandikan sambal cabe.

Aiza memang sangat suka pedas, makanya melihat sambal cabe yang sudah seperti kuah tersebut dia tampak biasa saja namun berbeda halnya dengan Alfarez yang tampak takut melihat mangkuk bakso Aiza.

" Gak usah lebai Al, Ini udah yang paling enak." ujarnya sembari mengancungkan jempolnya ke wajah laki- laki itu.

" Nanti lo sakit perut gimana?"

" Engga bakal, perut gue udah biasa menerima hal kaya gini, udah friend mereka. "  bacot Aiza memberitahu.

Setelah menghabiskan makanan tersebut dan juga telah membeli Handphone baru untuk Alfarez, ia kemudian mengantar laki- laki itu pulang kerumahnya.

Sama dengan Alfarez, Sekarang Aiza juga sudah sampai dirumahnya, Ia tengah rebahan diatas kasur miliknya setelah melewati hari yang begitu panjang bersama Alfarez.

Baru saja Aiza  merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Sontak perutnya berasa bergejolak, sudah dipastikan hal tersebut dikarenakan sambal cabe yang sudah ia makan tadi.

" Aduh, mampus gue, sok- sok an kuat pula."

Benar perkataan Alfarez tadi, bahwa Aiza akan sakit perut jika terlalu banyak memakan sambal namun ia sangat keras kepala sehingga hal yang tidak ia inginkan terjadi juga.

Aiza kemudian berlari menuju kamar mandinya dan mengeluarkan bakso yang telah ia makan tadi. Ia mengalami diare karna terlalu banyak memakan sambal.

Setelah beberapa kali bolak-balik kamar mandi, akhirnya ritual panggilan alamnya selesai dilaksanakan, Ia kembali merebahkan diri keatas kasurnya dan bernafas lega karena sudah melepaskan semuanya.

Tiba- tiba saja ada sebuah notifikasi pesan masuk ke Handphone Aiza. Tertera nama seorang Alfarez di Hp tersebut.

Tadi setelah Aiza membelikan Handphone untuk Alfarez, tidak lupa ia menyimpan nomor Handphone nya di ponsel pria itu.

Alfarez

"Ai"

"Ngapain Al?"

" Ga ada Ai, cuma ngetes ponsel baru aja"

"Kirain gue ada apaan. Takut nih."

Lima menit Aiza menunggu balasan Alfarez, akhirnya pria tersebut kembali mengetikkan sesuatu.

" Gue kangen lo, Aiza."

Aiza terkejut mendapati notifikasi pesan terakhir yang Ia terima dari Alfarez. Jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.

Bagaimana bisa Alfarez terang-terangan menyatakan rindu kepadanya, laki- laki itu terlalu jujur dengan perasaannya.

Aiza kemudian membalas pesan tersebut.

" Gue tau gue emang ngangenin, tapi ini belum beberapa jam lo kita ga ketemu, Al"

" Gapapa Ai, gue kangen aja sama lo."

Mendapati chat tersebut, rasanya Aiza seperti terbang dibawa oleh karpet Aladin ( lebai sekali epribadeh)
Entah mengapa ia sangat bahagia atas pengakuan dari seorang Alfarez.

Baru saja berbahagia, perut Aiza kembali bergejolak, Ia ingin mengeluarkan kembali cairan yang ada diperutnya tersebut.

"Bentar al, perut gue sakit pengen eek."

Ia kembali berlari secepat kilat kekamar mandinya tersebut.

Semangat bacaanya
Jangan lupa vote+komen yaa
Oh iyaa jangan lupa juga Follow wp aku yaaa
Ig juga boleh
@tsyhsn_
Nama akun aku
Terima kasih semuanya yang udah baca cerita aku

Semangat bacaanyaJangan lupa vote+komen yaaOh iyaa jangan lupa juga Follow wp aku yaaaIg juga boleh@tsyhsn_Nama akun akuTerima kasih semuanya yang udah baca cerita aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Adi mau nyempil dulu gaes

ALFAREZ { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang