Setelah beberapa jam, akhirnya Alfarez berhasil tidur di kamarnya berkat obat penenang yang diberikan Aiza. Tapi, laki-laki tersebut tampaknya tidak mengenal Aiza ketika perempuan itu memberikan nya obat tersebut.
Karena jiwa penasaran Aiza yang begitu tinggi atas apa yang telah terjadi kepada Alfarez, Ia berinisiatif bertanya langsung kepada Bi Meti, Asisten rumah tangga Alfarez yang pertama kali menyambutnya saat masuk ke rumah ini. Mungkin dengan mengetahui sedikit info dari bibi tersebut, dia bisa membantu Alfarez untuk kembali dengan kondisi yang lebih baik.
" Maaf bi sebelumnya, Aiza mau bertanya sedikit boleh?." Tanyanya sedikit gugup sekaligus sangat penasaran.
" Iya Mba Aiza, mau tanya apa. Insyaallah bibi bisa bantu. " Jawab Bi Meti dengan nada lembut.
" Sebelumnya, Alfarez kenapa bisa jadi seseorang yang sangat tempramental seperti sekarang ini, bi?"
Bi Meti mengangguk paham atas pertanyaan Aiza. " Jadi gini Mba Aiza. "
Flashback 2,5 tahun yang lalu
" Mama, Alfarez pulang ni ma. " teriak seorang anak laki- laki kepada Mamanya.
Tapi, tidak ada sahutan sama sekali dari sang mama. Biasanya, selalu terdengar suara lembut seorang ibu yang menyambut kehadiran anak laki- laki nya tersebut.
Lantas Alfarez berjalan mencari Mama nya ke seluruh ruangan yang ada dirumah tersebut mulai dari ruang tamu, dapur sampai terakhir ia mencoba mencari dikamar Mamanya tersebut.
Alfarez terlebih dahulu mengetuk pintu kamar tersebut, tetapi tidak ada tanda-tanda kemunculan suara sang Mama.
Tidak sengaja, Ia mencoba membuka pintu itu perlahan karena tidak ada juga sahutan dari dalam kamar. Namun, sesuatu yang sangat tidak diinginkan olehnya terjadi.
Laki- laki itu terkejut, tatkala mendapati mamanya yang sudah bersimbah darah di pergelangan tangannya. Dapat dikatakan bahwa Mamanya telah mencoba melakukan aksi bunuh diri.
Bagaimana kejadian itu tidak mungkin terjadi , dengan banyak nya perlakuan kasar yang diberikan Papanya terhadap Alfarez dan juga Mamanya, tentu Ia sudah tidak sanggup lagi menahannya dan pada akhirnya Sang mama lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya.
AlfareZ menangis tersedu mendapati Sang Mama yang Ia sayangi sudah tidak bernyawa lagi . Lantas, tidak pikir panjang, Ia langsung bergegas membawa sang mama kerumah sakit untuk memastikan lagi bahwa sang mama masih hidup dan bisa diberi pertolongan secepatnya. Namun, sudah di pastikan nyawanya sudah tidak bisa diselamatkan.
Dengan sepeninggalan mamanya, Sang Papa juga akhirnya di jebloskan ke penjara atas kasus KDRT yang menimpa keduanya. Alfarez akhirnya mendapatkan bukti atas kejahatan papanya melalui hasil otopsi Sang Mama yang banyak terdapat bekas luka yang masih basah di tubuh Mama nya tersebut, juga dengan luka ditubuh Alfarez yang masih baru di dapatinya.
Tapi, karena kematian Sang Mama, pikiran Alfarez sudah tidak lagi sehat, dia sudah tak lagi mau berbicara dengan siapapun, semua bayangan yang terjadi terhadap mamanya selalu terlintas dipikirannya sampai sekarang ini. ia trauma.
Setelah mendengar beberapa penjelasan panjang lebar dari Bi Meti, Akhirnya Aiza mengerti atas apa yang telah terjadi kepada Alfarez.
"Alfarez sekarang sedang membutuhkan sebuah kehangatan dan kasih sayang dari seseorang , yang tidak ia dapatkan dari siapapun lagi dan akhirnya dia berakhir seperti ini."
Terlepas dari kesalahan Alfarez di masa lalu, walaupun Aiza sangat membenci dirinya, tetapi rasanya tidak adil bagi Alfarez untuk tidak mendapatkan sebuah perhatian terhadap dirinya. Alfarez juga butuh sandaran bagi dirinya.
###
Karena matahari sudah menenggelamkan cahayanya dan laki- laki itu sudah tidur dengan nyenyak, Aiza memutuskan untuk pulang ke rumahnya dan mengistirahatkan tubuhnya untuk menyambut hari esok.
Setelah sampainya dirumah, Ia lalu bergegas mandi dan melaksanakan kewajiban sholat magribnya, dilanjut dengan makan malam keluarga kecil nya.
" Gimana hari pertama magang nya, sayang?" Tanya Victor, sang Ayah.
" Alhamdulillah yah lancar, walaupun cukup melelahkan hehehe."
" Yang penting engga boleh sakit. Bunda, kalau anak perempuan ayah satu-satunya ini sakit, harus cepat diobatin." Ucap ayah memberikan saran kepada bunda Yuna.
Bunda kemudian mengangguk lalu tersenyum.
" Perasaan kalau Ata sakit engga permah diperhatiin, yah." celetuknya sambil sedikit tertawa.
" Eh, sejak kapan ayah ga merhatiin kamu, ta. Jangan ngadi-ngadi deh." sambil tertawa terhadap keluarganya.
Setelah cukup lama berbincang- bincang hal random lainnya, Aiza kembali ke kamarnya dan dengan segera menghempaskan tubuh di kasur empuk miliknya.
" Nikmat duniawi" celotehnya
Sambil rebahan, perempuan tersebut memainkan Handphone miliknya sekaligus membalas pesan dengan notifikasi yang sudah menumpuk.
Pecinta sugar Daddy🔥
Zera
Hallo epribadehNurul
Dah ah capek mo tidurAiza
Idih, baru jam 8 an mbak, udah mau molor ajaNurul
Biarin😜Zera
Yaudah, serah Lo.Aiza
Eh, gue mau cerita nih, kalian masih ingat Al mantan gue ga?Zera
Lah masih belum move-on, Ai?
Ngapain lu nanya dia, udah gue udah muak dengan yang namanya Alfarez. Titik!!Aiza
Bukan gitu Ra, jadi ceritanya gini
Setelah menjelaskan cerita panjang lebar, mulai dari Ia bertemu kembali dengan Alfarez dan juga masalah yang menimpa Al, Zera memahami apa yang disampaikan sahabatnya tersebut.Zera
Gue saranin, Lo harus tetap waspada AiAiza
Aman Ra, gue cuma mau ngebantu dia balik seperti dulu kok, dan lo juga taukan ini salah satu kewajiban gue karna lo tau lah karena magang kitaZera
Iya Ai, gue paham, gue gak sabar cepat lulus kuliah dan cari kerjaan nih.
Hehehe gak sabar guee mau goda CEOAiza
Berobat lo, RaNurul
Udah?Percakapan diakhiri dengan pertanyaan nurul yang unfaedah dan mereka lanjut tidur karena besok sudah akan lanjut melaksanakan tugas lagi.
Segini dulu part untuk hari ini
Insyaallah aku bakalan up setiap hari
Jangan lupa vote+komennya ya gaesssNih dapat salam dari Adi wkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ { COMPLETED }
Romansa" Lo bodoh, percuma lo cantik tapi otak lo kosong." Sesuatu terasa menggema ditelinga dan menusuk didada Aiza atas perkataan yang terlontar dari seorang Alfarez Gibran Rayyanza, kekasihnya. Aiza tak tau mengapa Alfarez begitu melukai hatinya, padaha...