Hallo, kembali lagii bersama aku
Semangat bacanya ya
Semoga kalian sukaa
Jangan lupa vote+komennya
Selamat membaca 🥰🥰" Lo yakin mau jalan-jalan pakai ini, Ai?"
" Yakinlah, kapan lagi jalan-jalan cari angin segar pakai sepada." Jawab Aiza pasti
Tadi, sebelum Aiza memasuki rumah Alfarez, Ia sempat melihat sebuah sepeda tua yang terletak di dekat pagar rumah tersebut. Dapat dipastikan bahwa sepeda ini yang sering dibawa bi Meti untuk pergi bekerja kerumah laki-laki didekatnya ini.
Jadi, Aiza sudah meminta izin kepada bi Meti untuk membawa sepeda tua tersebut jalan-jalan bersama Alfarez.
" Lo yakin bisa bawa sepeda, Ai?" Ia sedikit khawatir karena Aiza daritadi oleng kesana sini saat mengendarai sepeda tersebut.
" Engga juga sih, hehehe" tawanya keras.
Perasaan Alfarez semakin tidak enak, Aiza bener-bener nekat, ditambah bagaimana perempuan itu membawa sepeda tersebut seperti sedang dikejar anjing, sepeda yang dikendarainya tersebut berjalan sangat laju tanpa rem sedikit pun.
" Dulu aja pas gue belajar sepeda sama bang Ata, kita aja nyungsep digot." cengirnya tanpa dosa.
" Jadi, gue disini ceritanya nyari mati sama lo, Ai?"
Aiza menggeleng. " Lo tenang aja Al, aman sampai tujuan."
Tak lama setelah ucapan itu ia lontarkan, tiba-tiba ada sebuah kucing melintas tepat dihadapan mereka, Aiza yang ingin menghindari kucing tersebut malah oleng dan menabrak pepohonan yang ada ditepi jalan.
Brakkkkk!!
Keduanya terjatuh dan tangan mereka sedikit tergores. Namun, bukannya kesakitan tapi keduanya malah tertawa melihat keadaan satu sama lain.
" Muka lo." tawanya tanpa henti sampai mengeluarkan air mata.
Aiza yang menertawakan keadaan Alfarez tidak sadar bahwa wajahnya juga terkena kotoran bahkan kelihatan lebih parah daripada laki-laki dihadapannya itu, begitupun rambutnya yang sudah acak-acakan yang sudah tidak jelas bentukannya.
" Rambut lo juga, Ai."
" Udah kaya disengat listrik tegangan tinggi."
Tawanya meledek AizaAiza yang melihat Alfarez menertawainya tidak terima, kemudian mendekat memukul laki- laki itu dan menggelitiki pinggang pria tersebut hingga membuat tawa Alfarez terdengar sangat lepas.
" Udah Ai, maafin gue. " tawanya tanpa henti sembari memohon.
Aiza yang sadar akan hal itu kemudian tersenyum, ia menyadari akhirnya sifat Alfarez yang dulu hilang perlahan kembali, sifat ceria dan lucu saat bersamanya.
###
Setelah membersihkan tubuh mereka yang sedikit terkena kotoran tersebut di toilet umum, akhirnya mereka mencoba melanjutkan perjalanan mereka dengan sepeda yang dikendarai oleh Alfarez. Takut jika nanti perempuan itu mengendarai sepedanya lagi, kemungkinan besar akan berlanjut ke part dua.
" Jadi, kita mau kemana, Ai?"
" Hmm taman dekat danau gimana, disana ada yang jual es krim enak banget. Lo pasti suka."
" Boleh."
Padahal seharusnya Aiza yang bertanya pada Alfarez ingin mencari udara segar dimana agar menghilangkan beban pikiran pria tersebut sejenak tetapi terbalik, malah laki-laki tersebut yang bertanya demikian.
Alfarez kemudian mengayuh sepeda tersebut lumayan kencang dari yang tadinya hanya pelan agar mereka bisa sampai didanau tersebut dengan cepat.
Pemandangan danau yang sangat indah, apalagi sekarang banyak pasangan yang sedang melakukan piknik keluarga disini, tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh beberapa pasangan yang membawa anak mereka dan juga beberapa pasangan remaja SMA lainnya yang sedang berpacaran.
" Gimana, indahkan pemandangannya?" tanya Aiza sangat senang.
Ia akhirnya menghirup udara segar yang berasal dari taman tersebut kemudian menghembuskan- nya perlahan.
" Iya Ai, indah banget." sembari melirik wajah cantik dan juga manis milik Aiza.
" Lo suka kesini, Ai?"
" Suka banget, apalagi dulu, kalau sekarang mah udah jarang, ini pertama kali setelah beberapa bulan belakangan gue gak kesini."
" Lo kesini sama siapa?" tanyanya penasaran
" Kalau ga sama bang Ata, kalau ga nurul, zera sama Adi, piknik bareng."
" Hmmm, gitu Ai."
" Kapan-kapan kita piknik bareng mereka yok, kan ada Adi sahabat lo."
" Boleh Ai" Ucapnya semangat.
Tak sampai beberapa menit, kemudian ada seorang penjual es krim yang lewat, yang mana itu merupakan penjual es krim kesukaannya Aiza yang sering dia beli ketika berada ditaman ini.
" Al, itu yang jual es krim, pengen." Aiza langsung berlari menuju ketempat es krim tersebut.
Alfarez yang ketinggalan di belakang kemudian menyusul perempuan tersebut dan mensejajarkan langkahnya.
" Mba Aiza cantik, es krim rasa biasa mba?"
" Iya kang, yang biasa rasa strawberry."
" Alfarez, kamu mau rasa apa?"
" Coklat aja Ai."
" Oke siap laksanakan Mas dan Mba Aiza." ucap kang es semangat
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ { COMPLETED }
Romance" Lo bodoh, percuma lo cantik tapi otak lo kosong." Sesuatu terasa menggema ditelinga dan menusuk didada Aiza atas perkataan yang terlontar dari seorang Alfarez Gibran Rayyanza, kekasihnya. Aiza tak tau mengapa Alfarez begitu melukai hatinya, padaha...