" Yah, nyerah deh gue, daritadi kaga pernah menang." Ucap Ata pasrah karna dari tadi ia hanya kalah melawan Alfarez dalam permainan sepak bola di Ps miliknya.
" Emang lu nya aja yang bodoh, ga bisa main, sini biar gue yang mainin." Aiza menyela ucapan kakaknya itu sembari memakan makanan ringan yang ia beli tadi diwarung dekat rumahnya.
Alfarez yang mendengar pertengkaran keduanya hanya tertawa pelan. Ia berpikir bahwa keluarga kecil ini sangatlah bahagia. Mulai dari orang tua yang sangat menyayangi anak-anaknya, pertengkaran ala kakak beradik, dan masih banyak lagi lainnya. Tampaknya semua kebahagiaan yang Alfarez inginkan ada dikeluarga kecil ini.
" Udah malam masih aja pada ribut." sambung Bunda yang sudah berada diruang keluarga bersama ketiganya.
Ata yang mendengar suara bundanya itu, kemudian menoleh. " Aiza yang duluan mulai bun." Ucapnya agar tidak disalahkan.
" Ai....."
Aiza hanya tertawa. " Maaf bun." balasnya
" Bunda, Alfarez pulang dulu ya."
Alfarez tiba- tiba berdiri hendak pamit pulang kerumahnya karna merasa segan berlama-lama dirumah orang lain.
" Eh kenapa jadi buru- buru pulang, nak. besok aja, temenin Ata disini, engga ada temen dia. " larang bunda yuna
" lah kok Ata, bun? Aiza kali."
" Kan kamu yang suka teriak-teriak engga jelas kalau lagi tidur ta, ntar biar Alfarez yang bantuin sumpel mulut kamu." ledek bunda kemudian tertawa pelan.
Ata lagi, ata lagi. Dia memang sudah terbiasa menjadi sasaran empuk keluarganya ini.
" Iya Al, disini aja dulu. Nanti kalau lo di jahatin kaya kemarin gimana?"
Laki- laki itu kemudian berpikir bahwa yang dikatakan Aiza memang ada benarnya. Cukup sudah kemarin ia dipukul habis-habisan. Ia sudah tidak mau lagi.
Alfarez kemudian mengangguk.
" Yes." teriak Aiza senang.
Bunda yang melihat tingkah anak perempuannya itu kemudian tertawa.
" Idih, apaan lo. Girang banget kaya menang lotre aja." ucap Ata julid melihat ekspresi wajah adiknya itu.
" Iri aja lo." Aiza kemudian mengeluarkan lidahnya tanda mengejek Ata.
###
Aiza sekarang masih membuka matanya, entah mengapa ia tidak bisa tidur. Padahal tadi dirinya sudah sangat mengantuk.
Ting!
Sebuah notifikasi pesan masuk berbunyi dari ponselnya, cepat-cepat Aiza melihat siapa yang mengiriminya sebuah chat tersebut.
Alfarez
"Ai, gue engga bisa tidur, nih."
Lagi-lagi baik Alfarez dan Aiza sama- sama tidak bisa tidur, sepertinya mereka berdua memang mengidap insomnia akut.
" Lo kenapa engga bisa tidur Al? ga nyaman ya sama bang Ata?
" Hmm, bisa dibilang gitu Ai. Bang Ata ngorok."
Sudah Aiza duga, bahkan suara bang Ata yang sedang ngorok saja sampai ke kamarnya. Apalagi Alfarez yang sekamar dengan kakaknya itu, sudah di pastikan tidur laki-laki itu tidak akan pernah nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ { COMPLETED }
Romance" Lo bodoh, percuma lo cantik tapi otak lo kosong." Sesuatu terasa menggema ditelinga dan menusuk didada Aiza atas perkataan yang terlontar dari seorang Alfarez Gibran Rayyanza, kekasihnya. Aiza tak tau mengapa Alfarez begitu melukai hatinya, padaha...