" Ai, kepala kamu kenapa sayang?" bunda berteriak saking terkejutnya dengan kondisi anak perempuannya saat ini.Bunda sangat khawatir ketika melihat darah yang sudah mengucur deras di pelipis Aiza, ia kemudian berlari menghampiri putrinya tersebut yang baru saja sampai dirumah.
" Gapapa bun, cuma kegores dikit."
" Gapapa gimana, kamu udah banyak kehilangan darah loh ini."
Bang Ata yang tengah bermain PS diruang keluargapun dibuat kaget ketika mendengar teriakan bundanya, ia kemudian berlari melihat apa yang terjadi.
" Kenapa kepala kamu bisa berdarah banyak gini, Aiza? Pasti ngebut dijalan, udah bunda bilangin hati-hati jangan ngebut."
Aiza menceritakan yang terjadi padanya.
" Hmm.. Jadi gini bun, waktu dijalan tadi ada yang berhenti mendadak, Ai coba hindariin dia tapi malah jatuh."Aiza berbohong, padahal penyebab dirinya terluka sekarang ini adalah Alfarez.
Jika bunda dan Bang Ata tahu bahwa Aiza bukan kecelakaan tapi karna ulah seseorang, mereka pasti sudah tidak terima sekarang ini, makanya Aiza lebih baik berbohong dari pada masalah menjadi semakin besar.
" Duduk dulu, biar bunda obatin lukanya." ujar bunda kemudian ia mengambil kotak P3K.
Selagi bunda mengambil obat luka dan perban, datanglah sang kakak dengan mulut jahanamnya kini tengah ingin memaki-makii adik perempuannya itu.
" Makanya udah dibilangin hati-hati, sok jadi pembalap pula lo dijalanan."
" Apaan sih lo, ni orang sewot mulu sama gue, urusin aja diri lo sendiri."
Ata tak berhenti juga bicara, ia terus mengganggu adiknya itu. " Trus motor gue yang lo jadiin sasaran, ga lecet kan?" tanya Ata memastikan bahwa motornya baik-baik saja.
" Yaelah, ntar gue ganti kalau lecet."
" Emang lo punya uang buat ganti motor gue yang biaya perawatannya mahal itu?" lanjut Ata meledek, pasalnya ia tau adiknya tidak punya cukup uang untuk mengganti motornya jika rusak.
" Ya ngga punya lah, tinggal minta uangnya sama ayah apa susahnya, goblok!."
" Beban, lu." umpat mereka satu sama lain.
Bunda yang melihat pertengkaran keduanya, hanya menggelengkan kepala lelah.
" Ada pertengkaran apa lagi ini? setiap ketemu pasti engga pernah akur." bunda menekankan ucapannya tersebut.
Pasti ketika anaknya tengah bersama, selalu ada topik yang akan menjadi kasus perdebatan diantara keduanya.
" Nih bun, dia lebih mentingin keadaan motornya daripada keadaan Aiza." adu Aiza kepada sang bunda karna ata lebih memilih motor kesayangannya.
" Yaiyalah, ya kali gue khawatir sama lo " ucap Ata.
Ata tentu berbohong dengan kata-katanya itu, mana mungkin kakaknya tidak khawatir jika adiknya yang cantik terluka.
Aiza yang mendengar hal itu geram.
" Makan tuh motor lo." bacotnya" Udah, berhenti debat, sekarang bunda obatin lukanya dulu."
Bunda lalu membersihkan luka Aiza dan mengompresnya sebentar dengan air hangat, tak lupa setelah itu ia memasangkan perban didekat pelipis Aiza yang robek.
Setelah mendapatkan perawatan dari sang bunda, Aiza lalu disuruh untuk beristirahat di kamarnya. Bunda bahkan meminta anak laki-lakinya untuk menolong Aiza jika saja perempuan tersebut butuh bantuan. Padahal luka dipelipis Aiza sebenarnya tidak terlalu parah.
Namun, hal Ini akan menjadi kesempatan emas bagi Aiza untuk menjahili abangnya tersebut.
" Bang Ata, yuhu..."
Aiza berteriak memanggil abangnya tersebut yang sekarang tengah berbaring dikamarnya, kamar tersebut bersebelahan langsung dengan kamar milik Aiza.
Ata yang mendengar teriakan gadis tersebut berdecak kesal.
"Ah, ni bocah pasti mau ngerepotin gue." tebaknya setelah mendengar ocehan sang Adik.
Ia langsung berjalan dengan langkah gontai kekamar Aiza." Ngapa lu?" tanya Ata setelah sampai dikamar tersebut.
" Ambilin adek lo yang manis ini minum dong." pintanya sembari tersenyum senang
Wajah Ata sekarang tengah berapi-api menahan marah. " Lo ambilah sendiri, tu kaki buat apa kalau ga lo gunain."
" Kepala gue lagi sakit anjir." elaknya
" Lah apa hubungannya kepala lo yang sakit sama kaki lo yang dipake buat jalan?"
" Eh ni bocah benar juga" ucapnya dalam hati
Apa yang disebut Ata memang ada benarnya, tapi Aiza tentu tidak kehilangan akal." Yaudah, gue teriak sama bunda kalau lo engga mau bantuin gue buat ambil minum".
Aiza sangat tahu bahwa Ata tak akan pernah menolak permintaan orang tuanya itu.
" Ngeselin lu." kemudian Ata berjalan menuruni tangga untuk mengambil air buat adik perempuannya itu.
Sembari menunggu Ata mengambil air minum untuknya, Aiza kemudian mencoba membuka ponsel miliknya. Namun, ponselnya ternyata sudah kehabisan batrai, ia lupa untuk mengisi daya batrai ponselnya tersebut.
Aiza terlebih dahulu mencharger ponsel tersebut dan membiarkan hingga batrainya terisi penuh.
Ia kemudian mencoba mengingat kembali kejadian tadi.
" Al"
" Lo kenapa sih? maksudnya, lo cemburu kalau gue deket sama laki-laki lain?" Tanya nya didalam hati kala mengingat perkataan yang dilontarkan Alfarez.
" Sejak kapan gue dekat sama laki-laki selain lo coba." Aiza kemudian mencoba memikirkan dengan siapa dia dekat akhir-akhir ini.
" bang Ata? Yakali lo cemburu sama Abang gue Al."
Kemudian Aiza teringat bahwa sebelum ia dijemput bang Ata pulang dari kampusnya, ia terlebih dahulu bertemu dengan seorang Akbar Wijayanto. Tapi, ia tidak pernah merasa dekat dengan pria tersebut dan tidak mungkin juga Alfarez melihat dia tengah bersama dengan Akbar tentunya.
Sudahlah, lebih baik Aiza tidak memikirkan tentang itu sekarang, ia sangat lelah akhir-akhir ini akibat tugas kuliahnya yang sudah menumpuk. lebih baik sekarang ia mengganggu abangnya.
" Bang Ata, lama banget sih lo." teriaknya karna laki-laki tersebut belum juga terlihat keberadaannya.
Ata ternyata masih berada dibawah tepatnya di ruang keluarga melanjutkan permainannya, mendengar teriakan adiknya tersebut Ata langsung berlari membawa minuman yang sudah ia siapkan untuk Aiza.
Sesampainya dikamar Aiza, Ata langsung memberikan minuman tersebut kepada Adiknya yang sudah kehausan.
" Ini tuan Putri. " Ata menyodorkan minuman tersebut kepada Aiza sambil membungkukkan badannya.
Aiza yang mendengar hal tersebut kemudian tersenyum.
" Terima kasih, dayang-dayangku."
" Silakan diminum airnya."
" Baiklah, dayangku." Aiza kemudian meminum air yang diberikan Ata tersebut.
" Gimana?"
" Maniskan airnya?"
Byurrrr!!!
Air tersebut muncrat kemana-kemana.
" Asin goblok." umpat Aiza berteriak kepada abangnya yang telah berlari ke kamarnya dan mengunci pintu kamar tersebut.
Ata yang mengetahui Aiza yang tengah mengerjainya tersebut tak kalah jahil, ternyata ia memasukkan garam kedalam minuman adiknya itu untuk membalas perbuatan Aiza yang menyuruh ia seenaknya.
"Dasar lo." lanjutnya lagi.
Ata yang sudah berada dikamarnya kemudian tertawa keras karna telah berhasil mengerjai adiknya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZ { COMPLETED }
Romance" Lo bodoh, percuma lo cantik tapi otak lo kosong." Sesuatu terasa menggema ditelinga dan menusuk didada Aiza atas perkataan yang terlontar dari seorang Alfarez Gibran Rayyanza, kekasihnya. Aiza tak tau mengapa Alfarez begitu melukai hatinya, padaha...