Discussion

252 20 0
                                    

Selamat membaca..

" Gimana bi, cocok bajunya?" Tanya Aiza yang sekarang tengah berdiri dihadapan bi Meti dan Alfarez, ia sekarang sedang menggunakan daster milik bi Meti karna baju yang ia gunakan tadi sudah basah kuyup akibat mereka berdua mandi hujan diluar rumah.

Bi Meti dan Alfarez yang melihat daster yang digunakan oleh Aiza tertawa renyah, pasalnya daster tersebut sangat-sangat besar kala dipakai ditubuh wanita itu, belum lagi daster yang seharusnya ukuran dibawah lutut sekarang saat dipakai oleh Aiza sudah seperti pakaian gamis dengan ukuran sampai mata kaki perempuan itu.

" Kebesaran, mba Aiza." Ujar bi Meti sambil melanjutkan tawa renyahnya.

Aiza yang melihat mereka berdua menertawai dirinya, kemudian terdiam dan berdiri kaku dihadapan keduanya.

" Pakai baju gue aja, Ai." tawar Alfarez.

" Iyaa mba Aiza, kalau baju bibi ya emang kebesaran mba. " sambung bi Meti setelah menyelesaikan tawanya tersebut.

Aiza hanya mengangguk setuju dengan perkataan laki- laki itu dan Bi Meti.

Sekarang perempuan tersebut sudah mengganti daster yang ia gunakan tadi menggunakan kaus hitam milik Alfarez, walaupun sedikit kebesaran untuk Aiza, setidaknya lebih mendingan daripada daster yang ia kenakan tadi.

" Nah baru cocok , mba Aiza. " Ujar bi Meti sembari mengacungkan jempolnya.

" Wokey, bi. " Aiza kemudian menjentikkan jarinya sembari menunjuk dan melakukan sebuah wink kepada bi meti.

" Jangan lupa uang buat bajunya ditransfer kerekening gue ya Ai." sambung Alfarez bercanda kepada Aiza.

" Uang gue engga cukup buat bayar Al, gimana nih? Gue ngutang dulu ya." balas Aiza .

" Yah, kalau gitu engga jadi gue pinjaminlah bajunya." lanjut Alfarez kemudian tertawa sembari menarik ujung kaus yang dikenakan Aiza.

Aiza yang merasakan tangan Alfarez menarik bajunya, kemudian memukul perut pria tersebut.

Alfarez meringis kesakitan. Entah kenapa, padahal Aiza hanya memukul perutnya pelan.

" Lo gapapa, Al?" Aiza sedikit khawatir melihat ekspresi wajah yang ditunjukkan Alfarez.

Kemudian Alfarez membalas pertanyaan gadis tersebut." Gapapa, Ai."ucapnya.

Tiba-tiba saja terdengar bunyi perut keroncongan yang berasal dari perut  Alfarez. Kedua perempuan yang mendengar itu tertawa karna bunyi tersebut.

" Lapar den?" tanya bi meti pura-pura, padahal ia tahu betul tuannya tersebut sudah sangat lapar sekarang ini karna belum makan dari tadi.

Alfarez yang mendengar pertanyaan dari bi Meti hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis sambil memegang perutnya.

" Ayo den sama Mba Aiza, makan dulu. bibi udah masak ayam goreng tadi."

Aiza yang ingat bahwa malam ini ada acara makan malam dengan sahabatnya, kemudian menolak ajakan bi Meti.

" Mmm... Maafin Aiza, bi, Aiza udah ada janji sama teman, dia janji mau traktir, nggak papa kan bi. " Ucap Aiza sambil menyatukan kedua tangannya tanda memohon maaf karna menolak ajakan makan malam dari bi Meti.

" Engga apapa mba Aiza." jawab bi Meti tersenyum kepada Aiza.

Namun berbeda dengan Alfarez,  mendengar Aiza diajak oleh seseorang untuk makan malam tersebut ia terlihat kecewa, padahal ia sangat ingin makan bersama dengan perempuan tersebut saat ini.

" Makan sama siapa Ai?" tanya Alfarez memastikan dengan siapa perempuan tersebut pergi makan malam.

" Sama Lee Min Ho Al, kenapa?" canda Aiza kepada Alfarez sehingga laki-laki tersebut mengangguk mengiyakan perkataan Aiza.

ALFAREZ { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang