- tigabelas -

68 6 0
                                    

Bener kata quotes medsos, hidup emang perlu banyak di gapapa-in

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bener kata quotes medsos, hidup emang perlu banyak di gapapa-in.

- Jevan -

Sekarang jam setengah sebelas malam, Jev baru saja pulang dari aktivitasnya sebagai supir ojol. Seselesainya tugas kuliah siang tadi, Jev dan dua kawannya itu langsung pergi, Bagas ada kencan dengan Risma, sementara Jev ikut Hendra ke rumahnya. Bukan karena ia tak ada tujuan mau ke mana, tetapi ia pergi ke rumah Hendra dulu untuk membuat kue didampingi Salsa sebagai guru masaknya sejauh ini.

Besok ulang tahun Dara, dan Jev sudah sangat puas karena hari ini ia berhasil membuat kue tart cokelat dengan hiasan krim putih dan stoberi di atasnya. Tidak begitu bagus memang, kalah jauh dengan kue-kue di etalase toko kue, tapi Jev harap, ketika besok ia berkata bahwa kue itu ia buat sendiri, maka Dara mau menerimanya. Semoga saja.

Jev menitip kue yang selesai dibuat serta dihias sore tadi di rumah Hendra, ia meletakkannya di kulkas rumah Hendra plus sudah Hendra berikan catatan di kardus kue yang Jev beli di toko plastik.

Punyanya si jep, jangan ada yang makan.

Begitu Hendra tulis. Setelah selesai dengan gelutnya bersama tepung dan bahan kue lain, Jev langsung pergi untuk ngojek. Sejauh ini moodnya sedang bagus, membayangkan hari spesial besok berjalan dengan amat sangat baik. Jev terus-terusan memikirkan bagaimana secuil senyum di wajah Dara akan muncul. Bahkan saking excitednya, Jev sampai berkali-kali mengecek kulkas Hendra dan memastikan apakah kuenya masih sebagus semula. Dan jawabannya iya. Hendra yang geram sampai-sampai menegur lelaki itu.

"Listrik mahal anying, Jep. Jangan buka kulkas mulu!"

Begitu katanya tadi. Ya abis bagaimana, kalau Jev letakkan di kulkas rumahnya sendiri, nanti bukan kejutan namanya.

Clak

Jev membuka pintu kamar Dara, mendapati gadis itu sedang terbaring sambil memainkan ponselnya.

"Makan," kata Jev.

Dara langsung bangkit dan membuka plastik yang Jev letakkan di meja makan. Satu bungkus ketoprak telor.

"Kok cuma satu? Lo nggak makan?" tanya Dara.

"Gue udah makan," jawab Jev, padahal ia bohong. Uangnya tidak cukup untuk beli dua porsi ketoprak, karena tadi sudah banyak dihabiskan untuk membeli bahan kue yang banyak dan jelas tidak murah.

Dara lantas membawa bungkusan itu ke kamarnya sesaat setelah ia beranjak mengambil sendok, seperti biasa, ia makan sendirian di kamarnya.

Jev hela napas dan kemudian masuk kamarnya sendiri dengan perut yang setengah mati keroncongan. Tapi tidak apa-apa, air mineral dingin sudah cukup membuatnya kenyang. Lebih tepatnya sih kembung, tapi Jev anggap itu rasa kenyang.

Jevandara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang