Adara Aleandra, remaja pembuat onar yang menikmati kehidupan dalam ruang lingkup pergaulan bebas, bernafas setiap detik dengan satu tekanan batin yang selama tujuh belas tahun terakhir ia sebut Jevan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abang capek tau, Ra. Sumpah.
- Jevan - • •
Dialog dini hari.
Kepada diriku sendiri.
Tak bisa ku tertidur lagi.
Melayang pikirku tak pasti.
Dialog dini hari.
Resah gelisah mengiringi.
Berharap ada yang mengerti.
Berharap ada kau di sini.
Tenang, tenang, yang tak kunjung datang.
Menanti-nanti cahaya-Mu beri aku petunjuk-Mu.
Tenang, tenang, oh datanglah tenang.
Hari ini.
Dara tarik napas dan mematikan lagu yang ia dengar lewat earphone nya. Jam di layar ponselnya sudah menunjukkan pukul 01.19. Lampu bis sudah dimatikan, banyak penumpang yang sudah terlelap di posisi duduknya masing-masing. Termasuk Jev.
Dara menoleh ke sebelahnya, di mana ia mendapati kakaknya itu tertidur pulas dengan kedua tangannya yang ia silangkan. Sejenak Dara berpikir, kalo gue nggak ada pasti dia bisa tidur lebih nyenyak tiap hari.
Entah racun dari mana, tapi memang sejauh ini Dara sudah menganggap dirinya beban paling besar dalam hidup Jevan. Menatap wajah tampan sang kakak sedekat ini, mengingatkan Dara pada masa-masa di mana ia selalu lari ke kamar Jev ketika takut hantu. Dara kecil yang masih digentayangi imajinasi ala anak-anak perihal hantu seram yang kerap datang ketika malam. Dulu waktu kecil kalau tidur sama Jev, begini juga wajahnya. Bedanya sekarang laki-laki ini lebih tampan.
Mata Dara berkaca-kaca, ia memalingkan pandangan menatap jendela dan melihat pemandangan jalanan yang sama sekali tidak menarik. Kadang Dara berpikir keras, kenapa bisa dirinya dan Jevan yang dahulu paling dekat sekarang menjadi sejauh ini?
Dara kangen abang.
Yang dulu.
Kalau ia berani, sudah dari tahun-tahun lalu ia ucapkan kalimat itu pada Jev. Tapi Dara nih pecundang, terlalu takut dengan yang namanya kenyataan. Kadang Dara juga berpikir, bagaimana bisa laki-laki yang dulu selalu rajin Jum'atan dan solat tarawih full tiap Ramadhan, kini jadi lelaki dewasa yang doyan mabuk dan pecandu rokok. Wajar. Normal memang, tapi Dara tidak suka.