- empat -

149 8 0
                                    

Spirit of my silence i can hear you, but i'm afraid to be near you.

And i don't know where to begin.

And i don't know where to begin.

Dara menghembuskan napas panjang ketika alunan suara halus dan dentingan piano itu menggema di telinganya yang dihinggapi kedua earphone. Jam sepuluh pagi sekarang, Dara harusnya berada di kelas dan tengah mengikuti pelajaran. Tapi ia membolos bidang studi bahasa Inggris yang seharusnya saat ini ia jalani. Dara berada di rooftop sekolahnya, masih lengkap dengan seragam sekolah yang roknya dipotong lebih pendek dibanding siswi lain, tengah santai menikmati alunan lagu dan juga pemandangan kota yang sejujurnya tidak begitu bagus karena hanya ada genteng-genteng rumah di pemukiman sekitar sekolahnya. Tapi setidaknya, ini bisa membuat Dara lebih tenang dibanding dirinya harus berada di kelas.

Somewhere in the desert there's a forest.

And an acre before us.

But i don't know where to begin.

But i don't know where to begin.

Death with dignity dari Sufjan Stevens menjadi salah satu lagu favorit Abian ketika masih hidup. Dara sendiri pun mengetahui lagu itu dari Abian, pada masa ketika mereka sama-sama membolos pelajaran dan merokok di rooftop sekolah. Sama seperti yang Dara lakukan detik ini. Namun kini ia sendiri.

Again I lost my strength completely, oh be near me tired old mare.

With the wind in your hair.

Amethyst and flowers on the table, is it real or a fable?

Well I suppose a friend is a friend.

And we all know how this will end.

Dara ingat betul bahwa Abian laki-laki yang selalu jatuh cinta pada musik sendu. Musik-musik yang kata orang menye-menye, tetapi untuk Abian itu menenangkan. Abian anaknya klasik, pecinta vespa dan musik, juga seni. Abian suka menggambar, tetapi semua gambarnya penuh warna dan nampak ceria, Abian pernah bilang pada Dara bahwa sekalipun makna di dalam gambarnya adalah lara, ia tetap menggambarnya dengan penuh warna. Dan sedetik setelah Abian berkata seperti itu, Dara yakin bahwa Abian adalah orang yang di kemudian hari akan memberi warna di hidupnya yang selalu suram. Dan benar adanya.

Chimney swift that finds me be my keeper, silhouette of the cedar.

What is that song you sing for the dead?

What is that song you sing for the dead?

"Raa!"

Meskipun kedua telinganya digema oleh lagu, Dara masih bisa mendengar bahwa ada orang yang memanggil namanya. Ia lantas menoleh ke belakang dan mencabut satu earphone dari telinganya. Itu Saka.

"Cabut lo?" tanyanya sembari menghampiri Dara yang berdiri terdiam.

Dara mengangguk. "Lo juga?"

"Iya, barusan abis nyebat di toilet."

"Sendiri?"

Saka mengangguk. "Lo, lagi pelajaran apa?"

"Inggris."

Saka mengangguk-angguk setelah Dara menjawab dan tidak bertanya balik. Saka adalah teman Dara, mereka dulu satu kelompok ketika masa ospek, meski setelah masuk ke kelas sepuluh mereka berbeda kelas, tapi Saka dan Dara masih saling mengenal meskipun tidak terlalu akrab.

Jevandara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang