14. Pemberian Kedua

708 84 3
                                    

Gue masih memberikan lo
secara diam-diam.

***

"Lo mantap deh berani kayak tadi." Puji Nadia dengan mengacungkan sebuah jempol di depan Lea.

"Emang kita harus berani kalau lagi dilabrak."

"Iya, bener banget."

"Jadi kalau suatu saat lo dilabrak sama kak Mauren atau siapapun itu, lo harus berani. Jangan lemah."

"Gue?"

"Yaiya lo, Nadia."

"Kayaknya gak deh, hehe."

"Lo mau kelihatan lemah terus?"

"Gak mau."

"Makanya lo harus tanamin di diri lo sikap keberanian."

"Harus berani sama siapapun dan apapun di sekitar kita?"

"Yang penting jangan berani ngelawan orang tua."

"Itu mah udah pasti. Oh iya, tadi omongan lo beneran gak ada niat mau gebet kak Askara?" Nadia hanya ingin memastikan saja.

"Iya, gue sama kak Askara memang cuma berteman doang."

Ting

Kak Askara
Pulang sekarang! Jangan tinggal di kelas bergosip.

Lea mengedarkan kepalanya ke arah pintu, tidak ada orang. Terus cowok itu tahu darimana jika dirinya masih berada di kelas belum pulang.

Terus malah di tuduh bergosip lagi. Padahalkan dirinya dan Nadia hanya bercerita kejadian tadi. Dasar Askara sok tau.

Lea
Ini baru mau pulang. Jangan sok tau ya! kalau aku lagi bergosip.

"Chat dari siapa?" Tanya Nadia kepo.

"Kak Askara."

"Dia chat apa?" Kepo Nadia kumat.

Lea memperlihatkan isi pesannya yang sangat jelas tertera di layar ponselnya pada Nadia.

"Aaaaaaaa kak Askara perhatian banget sih. Jadi iri gue."

"Iri karena gue chat sama kak Askara atau kak Bisma?" Goda Lea.

"Lo pernah chat sama kak Bisma?"

"Enggak."

"Kirain. Cuma kak Askara doang yaaa?" Goda Nadia balik.

Lea mengangguk. Memang hanya Askara saja yang pernah minta nomornya.

"Pengen juga deh dichat sama kak Bisma."

"Lo berdoa aja. Gue bantuin lo pake jalur doa kok." Ucap Lea terkekeh.

"Ish. Yaudah, kita pulang sekarang yuk."

Lea mengangguk lagi. Mereka berdua beranjak dan bergegas keluar dari kelas untuk segera pulang.

<>

ASKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang