20. Lea ke Markas Skaigor

690 78 33
                                    

Cewek yang diajak ke markas Skaigor, berarti ia orang istimewa dari salah satu anggota inti Skaigor.

***

Di hari minggu ini beruntung cuacanya cerah, tidak mendung dan tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Sesuai pembahasan Askara dan Lea kemarin malam, bahwa Askara akan mengajaknya ke markas. Seperti sekarang gadis itu sudah siap-siap.

 Seperti sekarang gadis itu sudah siap-siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(OOTD Lea)


Kini Lea sudah berada dalam taksi.

"Pak, berhenti di halte depan sana ya." Pinta Lea.

"Oke, neng."

Lea akan turun di halte yang sudah teihat di depan sana. Ia sengaja karena suruhan dari seseorang.

"Ini, pak ongkosnya."

"Ongkosnya udah dibayar tadi sama temannya neng."

"Gitu ya. Yaudah makasih ya, pak." Ucap Lea lalu segera turun.

Selang beberapa menit kemudian, mobil mewah berwarna merah menuju ke halte. Kaca jendela mobil terbuka memperlihatkan seorang cowok yang Lea tunggu-tunggu.

"Silahkan masuk adik kelas!"

Lea pun segera masuk ke dalam mobil mengkilat tersebut yang dapat menyilaukan mata. Setelah berada dalam mobil, ia tak lupa memasang seatbelt pengaman. Askara pun segera menjalankan mobilnya.

"Kenapa?"

Lea menoleh dan menggeleng. "Enggak."

"Tegang, soalnya baru naik mobil semewah ini?" Tebak Askara.

"Mm." Jawab Lea jujur.

Ia sedikit grogi karena baru pertama kalinya naik mobil mewah. Ia takut jika banyak gerak dan bisa saja tak sengaja melecetkan mobil ini. Ada-ada saja pikiran Lea. Jika lecet pun gara-garanya, Askara gak bakal marah padanya.

"Santai aja, rasanya sama kok kayak mobil biasa. Gak sampai bikin lo sampai terjungkal."

"Apaansih." Dengus Kiya diselingi kekehan juga.

15 detik kemudian tiba-tiba Askara menancapkan gasnya.

"Kak Askara!!" Tegur Lea terkejut.

"Tenang aja. Gue bakal bikin lo asik naik mobil ini."

"Lo bodoh ya! Asik di mananya coba?!" Umpat Lea dengan mata melotot.

Askara hanya menyunggingkan senyuman menanggapi ucapan Lea yang terlihat ketakutan.

"Astaga kak! Jangan balapan gini dong!" Lea langsung menutup matanya ketika mobil Askara hendak menyelip mobil besar di depannya.

Setelah itu Askara mulai menormalkan tancapan gasnya. Lea pun membuka kembali matanya dan mengatur napasnya yang sempat tak beraturan. Kini ia bisa bernapas lega.

ASKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang