ASKARA [END]

31. Niat Jahat Mauren

Foto lo spesial di galeri gue sampai gue bikinin album khusus semua
foto lo doang.

-Askara Gerhana Bramarya-

***

"Tadi lo hebat juga ya akhirnya sahabat gue bisa berani kalau lagi ditindas sama kak Mauren."

"Tadi itu beneran gue gak sih?" Tanya Nadia pura-pura linglung.

"Yaiyalah lo Nadia." Ucap Lea dengan kekehan.

"Kirain bukan gue."

"Lo pikir kembaran lo apa, atau ada gitu setan pemberani yang masuk ke tubuh lo. Ada-ada aja deh lo."

"Itu semua juga berkat lo kok. Gak nyangka juga sih gue bisa berdebat sama kak Mauren. Tapi, tadi itu dia udah bener-bener kelewatan, gue gak bisa tahan pas lo dihina dan direndahin."

"Tadi gue sempet denger kata-kata bijak keluar dari Nadia Asyania Kerel. Bagus tau."

"Hehe, kata kata bijak itu sebenarnya quotes yang sempat muncul di isntagram gue."

"Oalah. Tapi lo tetap hebat bisa langsung keluarin depan kak Mauren."

"Untung quotes itu gue ingat dan ngena banget sama orang kayak kak Mauren."

"Makasih ya Nadia. Orang seperti kak Mauren emang wajar dilawan. Kita bukan orang lemah yang mau ditindas gitu aja selagi kita emang di posisi yang benar." Lea tersenyum tulus.

"Kalau lo dihina lagi, tenang aja gue juga bakal lawan kak Mauren."

"Jujur gue gak bisa tahan banget emosi gue pas kak Mauren bawa-bawa orang tua gue."

"Bener Lea, masa orang tua lo difitnah gitu sih. Siapapun juga gak bakal terima kalau orang tua kita dihina atau dituduh yang sama sekali gak benar."

Tiba-tiba raut wajah Lea berubah sendu. "Gue belum rasain kasih sayang dari orang tua kayak gimana, tapi nyokap gue udah pergi selamanya pas gue lahir."

Nadia tidak tahu ingin berbicara apa selain mencoba memberikan kekuatan dengan mengusap punggung tangan Lea secara lembut. Nadia tersenyum seperti juga memberikannya kekuatan bahwa suatu hari nanti Lea akan bertemu papanya. Lea pun mengangguk dan juga tersenyum.

"Oh iya, gue mau fotoin lo sekali lagi ya?" Pinta Nadia setelah mengecek sebentar ponselnya.

Lea mengangguk.

Cekrek.

"Datar gitu aja udah cantik manis imut banget sih sahabat gue." Lagi-lagi Nadia memujinya.

"Bisa aja lo."