06. Disapa Cogan

986 110 14
                                    

Terkadang kalau cowok menyapa, padahal belum pernah nyapa cewek sebelumnya, jangan langsung baper. Bisa jadi cowok itu sekedar nyapa doang, atau memang ada rasa sama si cewek.

-Faren Arryzal Wisma-

***

Pergantian pelajaran kedua telah dimulai satu jam yang lalu. Lea dan Nadia bergegas menutup bukunya lalu dikumpulkan di depan meja guru yang kosong.

Kosong? Yah, dikarenakan saat ini kelas mereka sedang free akibat guru mata pelajaran bahasa Indonesia selaku ibu Santi tidak bisa hadir, maka dari itu kelas 10 IPA 1 diberikan tugas untuk dikerjakan dan harus dikumpul hari ini juga.

Info dari sang ketua kelas tadi, jika sudah menyelesaikan tugas, diperbolehkan untuk beristirahat. Seperti Lea dan Nadia sekarang, setelah mengerjakan tugas yang diberikan, mereka berdua memilih keluar dengan izin dari ketua kelas.

Lea dan Nadia sedang berjalan di koridor yang sepi, tentu saja karena saat ini masih berlangsungnya pelajaran.

"Lo mau ke kantin jam segini?" Tanya Nadia.

"Kayaknya kecepatan deh kalau kita ke kantin sekarang."

"Gak juga sih. Sapa tau lo udah laper."

"Belum. Lo sendiri udah laper?" Tanya Lea.

Nadia menjawabnya dengan gelengan kepala.

"Kalau mau ke kantin sekarang bilang aja. Gue temenin kok."

"Nanti aja deh. Gue gabut doang di kelas makanya gue ajak lo keluar."

"Terus kita mau kemana?"

"Gini-gini aja." Ucap Nadia dengan maksud hanya ingin jalan-jalan menyusuri koridor saja.

Lea hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Lea, Nadia." Panggil seorang guru dari arah belakang.

Dua gadis itu membalikkan badannya menghadap guru tersebut.

"Kalian gak belajar?" Tanya guru yang bernama ibu Lisna.

"Ibu Santi gak bisa hadir bu, jadi kita cuma diberikan tugas buat dikerjakan hari ini. Terus kata ketua kelas kita, kalau udah selesai boleh istirahat." Jelas Lea.

"Oh gitu. Ibu bisa minta tolong?"

"Boleh kok bu." Jawab Lea.

"Tolong bawakan absen ini ke ibu Farah di kelas 11 Ipa 2 ya!"

"Siap bu siap." Seru Nadia dengan mata berbinar.

"Antusias banget sih." Ibu Lisna terkekeh melihat kentusiasan salah satu gadis itu.

"Iya dong, bu, hehehe."

"Yasudah, kalau gitu ibu kembali ke ruang guru dulu ya."

"Iya, bu." Ucap mereka kompak.

Setelah ibu Lisna pergi, Lea dan Nadia kembali berjalan dan akan menuju ke lantai dua di mana kelas 11 berada.

"Kok lo seantusias gitu banget disuruh ke kelas 11 Ipa 2?" Sedari tadi Lea merasa heran dengan sikap Nadia yang sudah dianggap sahabat itu. Apalagi raut wajahnya salalu menampilkan senyum bahagia.

"Tentu dong, Lea. Gimana gue gak antusias banget, kelas 11 IPA 2 itu adalah kelasnya anggota Skaigor, di mana anggota intinya berada."

"Oh gitu."

"Kenapa?" Tanya Lea saat melihat Nadia tiba-tiba berhenti.

"Ekspresi lo gitu doang?"

Lea mangangguk membenarkan.

ASKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang