03. Kepikiran

1.2K 132 35
                                    

Otak digunakan untuk berpikir, misalnya pelajaran, ide, dan kamu.

-Askara Gerhana Bramarya-

***

Kelima cowok tampan itu sedang berkumpul di markas Skaigor. Rumah yang sengaja di beli khusus oleh Bramarya untuk di jadikan sebuah markas tempat berkumpulnya Skaigor. Rumah tersebut adalah hadiah dari kakek Askara untuk anggota geng Skaigor karena Bramarya memang dekat kepada semua anggota inti Skaigor.

"Murid baru itu manis banget ya?" Tanya Faren membuka obrolan setelah melakukan video call dengan pacarnya.

"Wahh lo mau gebet dia?" Tuduh Bisma heboh.

"Kalau diantara kalian gak ada yang tertarik sama dia, gue bakal gebet duluan."

"Gue sih biasa-biasa aja. Gebet aja kalau lo mau." Balas Putra yang tengah bermain game di ponselnya.

"Tapi, parah sih kalau lo mau putusin Seira buat gebet murid baru itu." Seru Bisma.

"Emang kayak gitu. Gue putusin dulu yang sekarang, baru deh gue jadiin pacar tuh adik kelas baru. Lo kayak gak tau gue aja."

"Kapan setianya lo?" Sahut Davian.

"Tunggu waktu yang tepat. Tapi, bisa jadi sih, murid baru ini bakal gue usahain supaya setia."

"Beneran lo mau jadiin pacar tuh murid baru?" Tanya Bisma memastikan.

"Lo sama Putra kan gak tertarik sama murid baru itu. Davian juga gak mungkin kan, soalnya udah punya pacar. Terakhir ketua kita? Gimana, Kar?"

Mendengar tidak ada sahutan dari Askara, semuanya beralih memandang cowok itu. Justru yang terlihat Askara malah melamun.

"Woi, Askara." Suara cempreng Bisma berhasil membuyarkan lamunan Askara.

"Gue gak budek bego." Umpat Askara sembari mengusap-ngusap telinganya.

"Kenapa lo malah bengong? Lamunin apa lo? Tumben-tumbenan amat."

Sedari tadi Askara memang sedang melamun. Di benaknya terngiang-ngiang tatapan Lea. Mata gadis itu seakan membuatnya menumbuhkan ketertarikan. Menciptakan rasa yang berbeda pada dirinya. Askara tidak bisa membohongi dirinya dan perasaannya bahwa tadi jantungnya sempat berdebar.

"Lo mikirin murid baru itu, Kar?" Tebak Putra yang sudah menghentikan aktivitas main gamenya.

"Iya. Gue kepikiran sama dia." Jawabnya apa adanya.

"Wahhhhh gila!! Askara kepikiran cewek guys." Ucap Bisma heboh.

"Bisma, suara lo bisa gak sih di setel. Bikin telinga gue sakit anjir." Umpat Putra yang kebetulan duduk di sebelahnya.

"Gue excited banget jir denger Askara mikirin cewek. Masa kalian gak excited sih. Askara loh, yang baru pertama kali kita denger lamunin cewek."

"Mikirin doang atau lo tertarik sama dia?" Tanya Davian.

"Kayaknya gue tertarik sama dia." Jawabnya tanpa ragu.

"Wahhhhhhhh benar-benar parah sahabat kita yang satu ini. Akhirnya lo tertarik juga sama cewek, Kar."

"Bis tayo, lo ngomong gak usah heboh deh. Udah tau suara lo cempreng kayak toa."

"Gue excited banget Putra."

"Lo udah tau sendiri suaranya Bisma kayak gimana, Put. Usahain terbiasa. Dia kan yang paling heboh diantara kita." Sahut Faren.

ASKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang