Extra Part

1K 44 16
                                    

Beberapa bulan berlalu, anggota inti Skaigor ada perubahan mengenai kisah cinta mereka.

Kini mereka ada di markas anggota inti.

"Ngaaaa!!" Pinta Nadia menyuruh Bisma membuka mulut.

Bisma pun menuruti dan langsung melahap sepotong pizza.

"Enak?" Tanya Nadia.

"Tambah enak. Coba aja dari tadi kamu suapin aku, dari tadi juga bakal tambah enak."

"Soalnya baru sempet." Ucap Nadia tidak mengalihkan pandangan dari aktivitasnya.

Tangan Nadia naik menyuapi Bisma kembali kedua kalinya. Namun Bisma merasa ada yang aneh karena ia sudah beberapa detik membuka mulutnya namun belum ada pizza yang menyentuh mulutnya.

"Pizzanya mana dede?" Tanya Bisma dengan mata tertuju ke game yang ia mainkan di ponselnya.

Dede adalah panggilan sayang Bisma ke sang pacar.

"Mulut kamu tuh yang mana?" Tanya Nadia dengan mata terfokus ke sebuah drama korea yang ditonton di laptop.

"Dari tadi loh aku buka mulut tapi pizzanya belum nyampe-nyampe ke mulut aku."

"Ya mulut kak Bisma mana? Dari tadi juga aku nyuapin."

Bisma seketika mengalihkan pandangannya lalu memandang Nadia yang tampak fokus menonton.

"Astaga dede, gimana coba nyampe ke mulut aku, orang kamunya nyuapin ke samping kepala aku." Dengus Bisma.

Nadia pun langsung menoleh.

"Hehe sorry kak." Nyengir Nadia.

"Lebih penting drakor itu atau aku sih?"

"Penting dua-duanya lah. Tapi kak Bisma kok yang aku utamain."

"Beneran?"

"Iya kak. Nih makan lagi."  Nadia kembali menyuapi Bisma.

Sedangkan Faren sedang bermain game sambil baring di paha sang pacar yang dijadikan bantal.

"Gak nyangka ya aku balikan sama kamu."  Ucap Seila sambil mengusap rambut Faren.

"Aku yang lebih gak nyangka, kok bisa balikan ya sama mantan. Padahal mantan udah aku anggap sampah yang gak perlu dipungut lagi."

"Kamu anggap aku sampah?!"

"Ya gak gitu sayang. Gini ya, semisalkan kamu itu sampah yang didaur ulang menjadi sesuatu yang berharga, gitu loh."

"Tapi bukan dari sampah juga dong. Kamu tuh seolah-olah nyamain aku sebagai sampah."

"Iya aku salah, maaf ya sayang. Bukan kamu kok yang aku anggap sampah. Kamu itu aku anggap berliannya aku."

"Apaansih kamu, kok berlian?"

"Lah?

"Soalnya kamu kelebihan."

"Sampah salah, berlian salah. Terus kamu mau aku anggap apa dong sayang?"

"Terserah."

"Kalau aku anggap kamu dua-duanya?"

"Ih kok gitu sih sayang?"

"Yaudah aku anggap kamu gadis spesial di hati aku."

Seila tersenyum dengan suasana hati yang kembali berbunga-bunga.

"Untung aku balikan ya sama kamu." Ucap Seila.

"Aku yang lebih beruntung sih bisa balikan sama kamu."

"Aku lebih beruntung."

"Aku sayang."

"Aku Faren."

"Iyain aja deh supaya kamu senang."

ASKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang