49. Diculik Lagi

543 46 22
                                    

Hujan sudah reda, Lea akan keluar menemui Nadia. Tadi ada pesan dari Nadia mengatakan bahwa ia akan mengajak Lea keluar jalan-jalan.

"Ma, Lea mau keluar dulu ya sama Nadia."

"Mau ke mana?"

"Mau jalan-jalan."

"Terus Nadianya mana?"

"Nadia suruh Lea ke taman, kita ketemuannya di sana."

"Kenapa gak ke sini aja?"

"Gak tau ma. Yaudah Lea pergi dulu ya ma, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati sayang."

Lea kini berjalan kaki menuju taman yang tak jauh dari rumahnya.

Ting.

Gak jadi di taman ya, lo langsung temuin gue di taxi yang gak jauh depan lo.

Lea mengedarkan pandangannya dan ia menemui taksi yang sedang terparkir, mungkin itu yang dimaksud Nadia. Ia pun berlari kecil menuju taxi itu.

Ketika sudah tiba di dekat taxi dan tangannya hendak membuka pintu mobil tiba-tiba ada seseorang membekap mulutnya.

"Mm, mm, mm." Lea berusaha manjauhkan tangan orang itu.

Orang itu langsung menyeret Lea masuk ke dalam mobil dan segera melajukannya.

"Kalian siapa?!"

"Lo diam aja, jangan banyak omong."

"Nadia mana?"

"Nadia? Orang yang kirim lo pesan maksudnya?" Sahut seorang gadis yang duduk di jok depan sebelah kemudi dengan memperlihatkan sebuah ponsel.

"Lo yang kirim pesan itu ke gue?"

"Yes." Jawab gadis memakai masker, kacamata, serta topi itu.

Awalnya ketika Lea menerima pesan itu Lea merasa bingung karena seseorang mengirimkan pesan dari nomor yang tidak dikenal, tapi orang itu mengatakan jika ia adalah Nadia dan itu nomor barunya, dan Lea pun percaya.

"Kalian itu siapa?"

"DIEM!"

"TOLONG! TOLONG! SIAPAPUN TOLONGIN GUE!"

"Sekencang apapun lo teriak gak bakalan ada yang nolongin lo, cuma berisik tau gak. Mending lo diem aja!"

"Hanya orang bisu yang diem!"

"Awh." Lea pingsan saat tangan cowok itu memukul tengkuknya.

<>

Mobil orang itu telah tiba di sebuah gedung kosong. Cowok itu mengangkat tubuh Lea yang masih pingsan lalu membawanya masuk.

Posisi Lea kini duduk di kursi dengan kedua tangan terikat dari belakang.

Beberapa menit akhirnya Lea sudah sadar, ia mengerjapkan matanya. Ia sedikit meringis karena pukulan orang itu masih sedikit terasa. Setelah nyawanya terkumpul semua matanya langsung terbelalak saat padangannya mengetahui dirinya sedang berada di ruangan kosong. Hanya satu lampu kecil yang menyala tepat di atasnya.

ASKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang