24. Penghinaan Mauren

580 58 10
                                    

Merendahkan orang lain, gak buat lo sempurna, justru yang merendahkan yang malah terlihat rendah.

-Zalea Bulan-

***

Anggota inti Skaigor dan Lea juga Nadia memasuki kantin, kedatangan mereka sontak mengundang semua pasang mata menoleh ke arah mereka.

Bagaimana tidak, Lea dan Nadia adalah dua gadis yang pertama kalinya berada di tengah-tengah anggota inti Skaigor. Kejadian itu mampu menghadirkan suara bisik-bisik dari orang-orang yang berada di kantin terutama siswi-siwi. Namun Lea dan Nadia mencoba tak peduli.

"Kalian mau pesen apa? Hari ini Davian yang traktir." Ucap Faren.

"Dalam rangka apa nih lo mau traktir, Dav?" Tanya Putra.

"Nanti Gina mau dateng." Bukan Davian yang menjawab, tapi Faren.

"Cie LDRnya berkurang, rindunya bertambah." Sahut Bisma.

"Rindunya bakal berkurang juga kok, terus bertambah lagi deh." Tambah Putra diselingi kekehan kecil.

Davian tersenyum menanggapi sahabat-sahabatnya. Yah, Davian akan bertemu sama pacarnya nanti sepulang sekolah. Gina akan ke jakarta menemui sang pacar, meski hanya satu hari, tapi bagi mereka berdua itu sudah cukup untuk melepas rindu dengan bertemu sebentar.

"Gina berapa hari di sini?" Tanya Askara.

"Besok dia udah balik lagi."

"Singkat banget obat rindu kalian." Sahut Putra.

"Mau gimana lagi." Gumam Davian.

"Pejuang Ldr, mangat sob." Bisma yang duduk di tengah tengah menyemangati Davian yang duduk di sebelah kirinya.

"Jadi kalian mau pesen apa nih?" Tanya Faren kembali.

"Seperti biasa aja."

"Oke deh. Kalau kalian?" Tanya Faren menatap Lea dan Nadia bergantian.

"Aku sama Nadia ditraktir juga?" Tanya Lea.

"Pasti lah kalian ditraktir juga. Kalian kan gabung sama kita di sini." Jawab Bisma.

"Emang kalian gak mau dapat traktiran?" Tanya Putra.

"Aku mau pastiin doang kok, kak." Jawab Lea tersenyum kecil.

"Lo mau pesen apa?" Tanya Askara.

"Mie ayam sama es teh." Jawab Lea.

"Lo Nadia?" Tanya Faren.

"Samain aja sama Lea."

"Kalau sahabat cewek gitu ya. Satunya mau itu, satunya ikutan juga." Timpal Putra.

"Sampai pernah kalau sahabatnya gak ikut, dia juga gak ikut." Tambah Bisma.

"Gue sama Lea kan sehati." Balas Nadia dengan senyum memperlihatkan deretan giginya.

"Kalau sama Bisma?" Goda Askara.

Nadia tak menjawab, detik itu juga ia salah tingkah.

"Kenapa, Nad? Kok malu-malu gitu?" Tanya Faren yang sudah datang dari memesan makanan.

"Gak kok." Elak Nadia.

"Kalian jangan gituin Nadia, dia malu tau." Sahut Lea.

"Dianya gak peka ya, Nad." Seru Faren mencoba menyindir Bisma.

"Bisma emang rada bego kalau soal cintaan, Nad." Celetuk Putra.

"Lo sendiri apa? Gak peka sama temannya si Mauren." Yang di sindir pun menyahut.

ASKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang