22. Nolongin Rafa

624 73 0
                                    

Beruntung juga ya gue nolongin adiknya, eh ketemu alamat rumahnya doi.

Askara Gerhana Bramarya

***

Pintu UKS dibuka dan terlihat seorang siswi yang berjaga di sana.

"Lo bisa keluar!" Bukan sebuah pertanyaan, tapi berupa kalimat suruhan.

"Oke kak."

"Ada apa Askara?" Tanya dokter yang bertugas di UKS ini.

"Dokter, biar saya aja yang obatin dia."

"Baik kalau begitu. Obat-obatannya ada di sana ya."

"Iya dok."

Dokter itu sepertinya tahu situasi, ia pun memilih keluar.

"Kok dokternya disuruh keluar juga?"

"Gak tau. Gue gak suruh dokternya keluar kok. Mungkin emang mau keluar." Jawab Askara sambil mengambil kompres dan air hangat.

"Iya juga ya."

"Lo duduk diem. Gue obatin."

Askara mulai mengompres dengan pelan dahi Lea yang tampak memar dan sedikit timbul benjol akibat terkena bola tadi menggunakan handuk kecil.

"Pelan-pelan, kak."

"Ini udah pelan."

"Awh. Pelan-pelan dong."

"Tadi bilang gak apa-apa."

Lea mendengus sebal.

"Tadi cara lo itu emang berlebihan sih."

"Yang mana?"

Lea memutar bola matanya. "Waktu lo langsung mukulin dia."

"Menurut lo berlebihan, tapi menurut gue gak." Balasnya lalu meniup-niup dahi Lea.

Jaraknya yang dekat membuat jantung Lea berdegup kencang, begitupun Askara. Tapi, keduanya berusaha agar terlihat tidak terjadi sesuatu pada jantung masing-masing.

"Gimana?"

"Udah mendingan."

"Kar, tadi itu kan dia gak sengaja. Kalaupun sengaja ya emang wajar lo marah, gue juga bakal marah."

"Emang lo tau dia gak sengaja?"

"Mana dia tau kalau misalkan gue pengen ambil bola vollynya di dekat gawang."

"Gitu aja dipermasalahin."

"Ya gue permasalahin lah."

Askara sedikit menundukkan kepalanya dan menatap lekat Lea. "Dengerin gue. Kalau menyangkut lo dan itu sengaja maupun gak sengaja gue bakal bertindak. Gue lakuin ini juga cuma sama lo doang."

"Kalau cewek lain?"

"Enggak lah. Gue biarin aja."

"Ish."

"Lo teman cewek gue Lea."

"Cuma temen?"

"Temen dulu."

<>

Lea masuk ke rumahnya setelah menaruh sepatunya di rak dan tidak lupa mengucapkan salam.

Dari dalam Naira tak lupa membalasnya yang keluar dari kamarnya. Saat Lea hendak masuk ke kamarnya, Naira tiba-tiba mencegahnya.

"Lea, jidat kamu kenapa?" Tanya Naira khawatir.

ASKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang