32. Kenalkan ke Orang Tua

540 61 24
                                    

Udah dapat lampu hijau dari orang tua gue, itu artinya ada restu.

***

"Hari ini kak Mauren udah pindah sekolah. Kak Mauren beneran dikeluarin dari sekolah." Ucap Nadia.

"Gue jadi kasihan sama kak Mauren."

"Kasihan sih, tapi ada bagusnya juga." Ucap Nadia acuh tak acuh.

"Terus sekarang kak Mauren sekolah di mana?"

"Yang gue denger sih kak Mauren masuk di sekolah milik bokapnya sendiri."

"SMA mana?"

"SMA Sean. Sean itu nama bokapnya."

"Iya, kata kak Askara juga gitu."

"Kak Askara pernah cerita sama lo tentang keluarganya kak Mauren?"

"Iya."

Nadia mengangguk-angguk.

"Oh iya, kenapa kak Mauren mau sekolah di sini, padahalkan dia punya sekolah bokapnya sendiri, kenapa gak sekolah di sana aja, gitu?" Penasaran Lea.

"Mungkin karena kak Askara."

"Iya juga ya. Gue rasa kak Mauren akan makin berkuasa sekolah di sana." Lanjut Lea.

"Pasti sih itu. Oh iya Lea."

"Kenapa?"

"Semalam di grup sekolah heboh bahas soal lo yang dicium kak Askara."

Wajah Lea sontak memerah karena masih merasa malu dengan kejadian kemarin.

"Cerita ke gue." Desak Nadia.

"Oke. Emang benar kemarin kak Askara tiba-tiba nyium pipi gue waktu di koridor."

"Wow itu adalah kejadian paling langka di hidup kak Askara tau. Dia pertama kalinya nyium cewek, di koridor lagi." Heboh Nadia.

"Sumpah ya, gue tuh malu, kesal sama degdegan juga. Pokoknya campur aduk deh. Padahal kemarin gue udah berdoa supaya gak ada yang merhatiin gue. Tapi, ternyata guru pun ada yang liat. Malu banget gue, Nad."

"Siapa sih yang gak malu kayak gitu. Untung bukan bibir lo yang dicium." Nadia tertawa.

"Ish apaansih Nad. Kalau bibir gue, udah gue tampol pake sepatu tuh kak Askara."

"Meskipun lo tampol, tapi bekasnya juga gak bakal hilang." Ucap Nadia dengan kekehan.

"Ih, tapi kan itu juga gak terjadi."

"Kemarin waktu di kafe lo gak ceritain ke gue."

"Soalnya gue gak mau ada yang tau dan berujung malah ledekin gue terus kayak sekarang. Makanya gue gak mau ceritain ke lo. Tapi, sekarang udah dibahas di grup sekolah."

"Lebih parah sih kalau teman-temannya kak Askara yang liat."

"Oh iya, gue baru sempat nanya, kemarin lo di mana?"

"Gue sama empat anggota inti Skaigor masih di kantin."

<>

Askara akan mengajak Lea ke rumahnya sesuai permintaan kedua orang tuanya kemarin dan di sini lah Lea sekarang sudah sampai depan rumah kediaman anak dari Bramarya.

"Ayok masuk. Lo gak usah tegang gitu. Nyokap bokap gue gak galak kok."

"Ish siapa juga yang mikir kayak gitu."

"Terus kenapa kayak tegang gitu? Agak grogi ya ketemu calon?"

"Calon apa sih, kak?"

"Udah ayok masuk."

ASKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang