39. Menjauh

505 42 14
                                    

Selesai memakai sepatu Lea segera pamit pergi ke sekolah.

"Lea, tante mau bicara sebentar."

"Bicarain apa tan?"

"Tante mau kamu jauhin Askara mulai hari ini."

Lea tertegun sejenak.

"Kenapa, tan?" Tanya Lea basa basi.

"Tolong jauhin Askara ya. Ini buat masa depan kamu yang baik sayang."

"Biarpun tante gak nyuruh Lea, Lea bakal tetap jauhin kak Askara kok."

"Apa kamu--"

"Ini terbaik buat Lea dan kak Askara." Potong Lea.

"Tante bisa jelasin apa yang terjadi. Kamu dengar semuanya?"

"Lea berangkat dulu tan, takut telat. Assalamualaikum."

"Waalaikusalam. Hati-hati sayang."

"Tante merasa bersalah sama kamu sayang, maafin tante." Gumam Naira sembari memandang Lea berangkat.

Lea berjalan di gang sembari berusaha menahan agar air matanya tidak keluar. Menahan tangis untuk tidak diperlihatkan sangatlah membuat dadanya sesak.

Padahal hampir saja perasaan masing-masing akan terungkapkan, namun adanya hal itu membuatnya memendam, bahkan harus ia lepaskan secara paksa.

Lea ingin mendengar penjelasan lebih jelasnya dari Naira. Tapi, Lea urungkan lebih dulu, supaya nantinya ia bisa lebih mengikhlaskan apa yang terjadi. Mempersiapkan hatinya untuk sanggup menerima kenyataan.

<>

Askara dan keempat sahabatnya baru turun dari tangga hendak ke kantin dan kebetulan mereka berpapasan dengan Lea dan Nadia.

"Eh, udah hadir. Baru aja kita punya rencana pengen jengukin lo."

"Udah sehat banget nih? Kalau gue mah mending istirahat aja dulu di rumah, meskipun udah sehat."

"Kalau soal izin Askara bakal tanggung, sampai seminggupun bisa kok."

"Askara sampai gak bisa tidur semalam mikirin kondisi lo."

"Askara kemarin udah siapin semuanya loh. Tapi, tenang aja nanti masih bisa kok."

"Kemarin kita udah tunggu banget ada pj hari ini."

"Maaf ya kita duluan. Kita mau ke perpustakaan dulu soalnya." Ucap Lea.

"Ha?" Bingung Nadia.

Lea menarik tangan Nadia bergegas pergi.

Melihat Lea seperti itu seketika Askara memperhatikannya heran, benaknya sudah berpikir lagak Lea ada yang aneh dan berbeda. Begitupun dengan keempat cowok itu.

"Kok ke perpustakaan sih? Kita kan mau ke kantin."

"Sebentar."

"Sebentar apanya? Terus kenapa lo gak masuk?" Tanya Nadia bingung ketika mereka berhenti di samping perpustakaan, hanya berdiam diri di sana.

"Gue gak mau bareng mereka."

Nadia mengernyit. "Tumben banget lo gak mau bareng mereka?"

Lea menghela napas kecil. "Mulai sekarang gue akan menjauh dari kak Askara."

"Ha? Seriusan? Lo lagi bercanda ya? Lo gak prank gue kan? Lo kesambet apaan tiba-tiba ngomong gitu?"

"Omongan gue gak bercanda. Perubahan setiap orang itu wajar, Nad."

ASKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang