•09

175 50 61
                                    

Readyyy? Gooooo

Happy reading semuaaaa:*

••

Herza membuka matanya, sudah jam 10 pagi, ia terlalu cape tadi malam sampai senyenyak ini tidurnya. Melihat handphone banyak notif panggilan dari Reyza. Herza melihat isi pesan dari abangnya.

Reyzajg!

Woyy

Dimana Lo?

Angkat woy!

Anak durjanah, Abang nya nelpon bukannya di angkat!

20 panggilan tak terjawab.

Apaan sih bang

Gue lgi maen sm Reki Bayu.

Herza menaruh handphone nya, tumben banget Reyza menelpon Herza sebanyak itu, tadi Herza mencoba menelpon Reyza balik, tapi tidak aktif. Dan ia mengingat sesuatu. Dirinya belum mengabari Mey jika ia sudah beli handphone.

Dengan cepat Herza meraih handphone nya kembali, mengetik nomor Mey dan menyimpannya. Ia tak menelpon Mey, melainkan hanya mengirim pesan untuknya.

Meyshayang.

Mey, ini aku Herza.

Maaf baru ngabarin.

Kamu lagi apa?

Ko off sih Mey:((

Yaudah aku mandi dulu ya, baru bangun soalnya.

Dadaaa Meyy❤️

"Maaf Mey, aku harus bohong sama kamu. Aku cuma butuh hiburan Mey, Maaf." Gumam Herza.

••

"Bun, abang kapan pulang?" tanya Echa sambil memakan roti buatan sang bunda.

"Sore ini mungkin, Cha," jawab Sania.

"Emang Herza kemana Bun?" Reyza emang belum tau kalau Herza pergi ke Bandung.

"Bandung, emang dia gak kasih tau kamu bang?"

"Enggak, Pantesan aja Rey cariin gak ada, di telpon gak di angkat," kata Reyza

"Tumben amat nyariin Herza, biasanya ribut mulu," cetus Alvin.

"Yeee Papah, gini-gini Rey sebagai Abang yang penyayang khawatir gak liat adik nya seharian."

"Lebay kamu bang," cibir Sania.

"Iya nih bang Rey, lebay kaya cewek-cewek di depan komplek." Timpal Leycha.

"Biarin yang penting ganteng," balas Reyza sombong.

"Uwekkk" Leycha berlagak muntah saat mendengar ucapan abangnya.

"Wahhh berani banget nih bocil, Abang lempar kamu Cha ke laut!"

"Enak aja, masa anak cantik bunda mau di lempar, kamu aja sini bang bunda lempar ke Amazon," ucap Sania tak terima.

TITIK AKHIR. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang