•13

144 21 28
                                    

Yukk komen, baca part ini kapan? dimana? di bumi bagian mana? atau di luar angkasa?

Happy reading:*

^^

Herza mengusap pipi Mey. "Masuk gih, Cuci kaki, bersih badan dulu sebelum tidur," tutur Herza.

Mey memegang tangan Herza. "Janji akan tanggung bareng-bareng kan, Za?"

"Masuk gih, di luar dingin. Aku juga ngantuk."

"Za..."

"Meyy pliss, ngertiin,"

"Aku cuma ngomong itu, Kenapa sih kamu hindarin!"

"Tadi aku udah bilang Iya kan, Yaudah gak usah di bahas lagi! Itu juga belum tentu jadi. Bisa aja test pack nya rusak."

Plak! Tamparan mendarat indah di pipi Herza.

"Belum tentu kamu bilang? Aku yang rasain, Za! Semua udah jelas tanda-tanda nya."

"Dahlah Mey, Aku males ribut. Aku pulang." Mey tidak habis pikir dengan Herza. Bukankah dia yang bilang sendiri waktu itu, akan tanggung apa yang terjadi. Tapi, ini apa? ah sudahlah omongan lelaki selalu kosong.

Sekarang Mey memikirkan bagaimana caranya ia harus menyembunyikan perut nya yang akan membesar nanti. Tidak mungkin Mey harus menahan nafas nya agar perut nya tetap datar.

"Pake ini aja kali ya, Mungkin bisa untuk sampe 4 bulan," kata Mey seraya memakai korset di perutnya.

"Maaf," lirih Mey. "Mama terpaksa."

Mey searching di internet tentang apa saja yang harus di lakukan oleh ibu hamil agar kandungan tetap sehat, Makanan apa saja yang baik di konsumsi, Serta hal larangan untuk ibu hamil.

"Harus minum susu?" Mey membaca artikel, bahwa ibu hamil wajib minum susu selama masa kehamilan.

"Susu apa? Aku kan gak suka minum susu,"

Mey kembali searching. Mencari apakah bahaya jika ibu hamil tidak minum susu.

"Huhh gak wajib ternyata," Mey bernapas lega, Jadi ia tidak perlu wajib minum susu. Sejak kecil Mey emang tidak suka dengan susu. Padahal rata-rata keluarga nya suka susu.

"Meyy?" Aini masuk membawa piring berisi roti di atas nya.

"Kenapa buk?" tanya Mey

Aini duduk di samping Mey "Ini ibu bikin roti, kamu di tungguin gak keluar-luar," ujar Aini

"Iya Bu, Mey gak laper soalnya."

"Ya walaupun gak laper, Keluar dong gak bosen di kamar aja?"

"Lebih nyaman dan tenang di kamar buk," jawab Mey

"Jangan mengurung diri sendiri, Mey"

"Enggak ko buk."

Aini menghela nafasnya. "Yaudah ini ibu bawain roti, di makan ya. Ibu mau tidurin Fely dulu."

"Iya buk, Makasih ya."

"Tidur jangan malam-malam" ucap Aini mengingatkan.

"Iya ibu sayang," balas Mey

TITIK AKHIR. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang