•Happy Reading•
•tandai typo
^^Saat di dalam kamar, Mey mencari keberadaan suami nya.
"Herza!" panggil Mey, menghampiri Herza yang hendak mandi.
"Za, kamu marah sama aku?" tanya Mey menahan Herza.
"Apaan sih!" Herza menepis tangan Mey.
"Aku minta maaf, Za." lirih Mey
Herza menatap Mey sinis, mencengkram pundak nya kuat. "Ada yang perlu Lo inget! gue gak pernah marah mau Lo deket sama siapa pun, karena pada dasar nya lo emang cewe sasimo! nempel sana sini!" desis Herza Menghempaskan tubuh Mey sampai terjatuh.
Mey meringis memegang perut nya, benar kah ini Herza nya? sikap lembut nya dulu sangat berbalik dengan yang sekarang. Dimana Herza nya yang dulu? ini bukan Herza milik Mey.
"Kamu kenapa jadi gini sih, Za. aku istri kamu gak layaknya kamu kasar sama aku! di tubuh aku ada bayi dan itu darah daging kamu Herza!" teriak Mey, air mata nya pun sudah tak bisa di bendung lagi sejak tadi. Bak air terjun yang mengalir bebas di pipi wanita itu.
Herza berdecih, tertawa remeh mendengar ucapan wanita di depan nya ini. "Itu bukan anak gue!"
Plakk...
Habis sudah kesabaran Mey, Herza sungguh keterlaluan. "Setelah kejadian itu yang udah jelas kamu ayah dari anak ini, dan sekarang kamu gak akui anak ini adalah anak kamu? tega kamu!"
"Itu emang bukan anak gue sialan! gue gak merasa hamilin lo!" pertengkaran suami istri ini semakin memanas. untung saja di rumah hanya ada mereka berdua dan Reyza.
"Atau ada cowo selain gue yang udah pernah cobain tubuh Lo? lo open bo? jangan-jangan Lo jadi jalang di Australia?" cecar Herza.
"CUKUP!! KAMU KETERLALUAN HERZA! AKU GAK SEMURAH ITU!"
Herza tertawa kencang, "Kalo Lo gak murah, kenapa mau gue apa-apain?"
Mey hendak melayangkan tamparan lagi untuk Herza, tapi dengan cepat lelaki itu menahannya. tangan kanan Herza menahan tangan Mey, sementara tangan kiri nya mencengkram pipi Mey kuat.
"S-sakit... Z-zaa..." ringis Mey
"Lo gak usah banyak tingkah disini, gue bisa buang Lo kapan aja gue mau!" sarkas Herza menghempaskan wajah Mey kasar. lelaki itu mengambil baju nya lalu keluar dari kamar meninggalkan Mey yang meringkuk.
"Bantu ibu kuat untuk bertahan sementara waktu ini, Nak." lirih Mey mengusap perut nya.
••
Herza menuruni tangga, tujuan ia saat ini adalah bertemu gadis nya. ia ingin melupakan kejadian beberapa menit tadi.
Lelaki itu mengendarai motornya, membelah jalanan dengan kecepatan tinggi, emosi nya terkuras habis oleh wanita sialan itu.
Kini Herza sudah sampai di depan gerbang coklat yang masih tertutup rapat, tangan nya berkutik mencari kontak seseorang.
"Aku di depan,"
"..."
"Oke, cepetan!"
Tak lama setelah itu pintu gerbang terbuka, seorang gadis keluar dari balik gerbang itu. senyum Herza terbit melihat wajah gadis di depannya, Sila.
"Cantik." puji Herza mengelus pipi gadis itu.
Pipi Sila merona seketika, tertunduk tersenyum malu.
"Jangan nunduk, nanti mahkota kamu jatuh" kata Herza mengangkat dagu Sila.

KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK AKHIR.
Teen Fiction"Aku hamil, Za." "Itu bukan tanggung jawab gue lagi!" "Kamu bilang akan tanggung jawab, Za!!" "Gue gak bisa, Maaf." "Jangan jadi brengsek kaya gini, Herza!" "Gue bilang, Gue udah gak bisa jalanin bareng Lo!!" "Terus gimana sama anak ini?" "Bukan...